Menangkap Cacing Warna-warni Jelmaan Putri Mandalika: Festival Bau Nyale Kembali Digelar di Lombok!
- http://www.visitlomboksumbawa.com/img/festival-bau-nyale-kuta_lombok.jpg
VIVA – Bau Nyale atau menangkap cacing laut merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh warga Lombok, sekitar pantai Siegel atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Mandalika di provinsi Lombok Tengah, NTB.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan waktu penyelenggaraan festival Bau Nyale atau menangkap cacing laut di Pantai Segar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, diputuskan berlangsung pada 29 Februari hingga 1 Maret 2024.
Dalam tradisi Nyale, ribuan masyarakat berbondong-bondong pergi ke laut untuk berburu cacing warna-warni. Hal ini dipercaya titisan Putri Mandalika, karena memiliki jiwa yang suci dan rela berkorban untuk kesejahteraan masyarakat.
Dikutip dari laman Kemendikbud, Mandalika dikenal sebagai putri cantik yang memilih menceburkan diri ke laut lepas, demi menghindari peperangan antar pangeran yang ingin meminangnya.
Masyarakat setempat percaya bahwa Nyale memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan. Jika berhasil menangkap cacing laut dalam jumlah yang besar, mereka mempercayai bahwa hal itu menjadi pertanda hasil tenaman padi akan melimpah ruah.
Cara menangkap cacing laut yaitu dengan jaring-jaring harus tersebar mengikuti arah air laut dan angin, agar cacing laut berwarna-warni dapat tersangkut di jaring. Masyarakat yang ikut dalam kemeriahan tradisi Bau Nyale berasal dari berbagai usia.
Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, laki-laki maupun perempuan, tidak ada Batasan. Mereka memiliki hasrat yang sama, menemukan jelmaan Putri Mandalika itu.
Kegiatan ini pun membuat warga larut dalam kegembiraan dan menjadi daya pikat para wisatawan, yang ikut berbaur dengan masyarakat setempat untuk mengikuti proses menangkapnya. Nyale warna-warni ini juga dikenal mengandung protein yang tinggi, sehingga sangat nikmat dan layak dikonsumsi, apalagi hanya bisa dinikmati setahun sekali.