Tertular Herpes Usai Ciuman, Pria Gugat Teman Kencannya
- Pixabay/Foundry
VIVA – Seorang pria Inggris menggugat wanita yang pernah dikencaninya karena menolak memberi tahunya kalau dia menderita herpes simpleks. Karena itu, ia pun tertular virus herpes saat menciumnya.
Martin Ashley Conway, dari London, Inggris, mengklaim dia menjadi trauma oleh kejadian usai kencan romantisnya tahun lalu. Setelah berkenalan dengan wanita yang diketahuinya bernama Jovanna Lovelace lewat sebuah situs kencan Meetup.com, Conway mengajak wanita itu berkencan di mana mereka juga berciuman.
Hanya saja, alih-alih menjadi awal sebuah hal yang baik, ciuman itu malah menimbulkan mimpi buruk bagi pria malang itu. Beberapa hari setelah malam kencan pasangan itu di kota, Conway mulai mengalami gejala mirip flu dan sariawan mulut yang membuat sulit makan dan terasa sangat sakit.
Setelah dirujuk ke rumah sakit, pria yang berprofesi sebagai instruktur fitness itu didiagnosis dengan virus seumur hidup, virus herpes simpleks dan diberi resep obat.
Dilansir dari laman Oddity Central, beberapa hari setelah diagnosis awal itu, Conway mengalami serangan panik dan pingsan di rumahnya setelah melihat lebih banyak sariawan dimulutnya tumbuh, meski dia sudah meminum obat. Dia mengklaim kalau kondisinya itu membuatnya mengalami depresi, hingga membuatnya tidak bisa meninggalkan rumah kecuali untuk bertemu dokter.
Conway mengaku kalau tertular virus herpes simpleks adalah pengalaman yang membuatnya trauma dalam berbagai hal. Stigma dan rasa sakit karena memiliki virus itu saja sudah menjadi implikasi psikologis pada seseorang, katanya, ditambah lagi kondisinya yang membuatnya tidak lagi bisa bersepeda karena khawatir dia akan berkeringat dan stres bisa menimbulkan kekambuhan. Dia bahkan menyebut kalau virus itu membuatnya rentan terhadap kondisi yang yang jarang tapi sangat parah yang disebut dengan encensefalitis sporadis.
Pria 45 tahun itu akhirnya memutuskan kalau orang yang diyakininya telah memberinya virus seumur hidup itu harus bertanggung jawab. Sebabnya, dia tidak memberi informasi kalau dia adalah pembawa virus itu sebelum menciumnya, jadi dia menuntut teman kencannya itu ganti rugi senilai 136.328 pound sterling atau setara Rp2,4 miliar.
"Aku kesal, marah, dan sangat bingung. Aku ingin keadilan dan itulah kemudian aku memutuskan aku ingin mengambil langkah hukum terhadap responden karena penyakit yang dia bawa kepadaku," ujar Martin Ashley Conway.
Ia melanjutkan, sebagai orang yang memiliki herpes, responden memiliki tugas moral, etis, dan hukum untuk memperingatinya akan risiko yang akan dia terima. Mengingat, sifat menular dari virus itu dan herpes adalah virus seumur hidup.
"Aku tidak begitu saja masuk ke dalam risiko yang berkaitan dengan cedera atau penularan apapun. Aku dicium sebelum aku diberi tahu mengenai herpes apapun," katanya.
Ganti rugi yang dia minta sebagai kompensai meliputi biaya terapi hingga usia 79 tahun. Begitu juga dengan kehilangan pendapatan saat dia sakit dan asuransi perlindungan penghasilan jika herpesnya kambuh.
Sementara itu, wanita yang menjadi teman kencan Conway telah menolak tanggung jawab apapun dan menyebut gugatan itu sembrono dan menjengkelkan. Dia juga membantah versi kejadian dari Conway dan keakuratan sebagian besar cerita Conway tentang hubungan mereka. Kasus tak biasa ini awalnya sudah mencapai pengadilan pada bulan Februari lalu, tapi diperkirakan akan disidangkan lebih lanjut akhir tahun ini.