Bos Murah Hati, Bagikan Ribuan Mobil & Apartemen ke Karyawan
- India Today
VIVA.co.id – Seorang pengusaha berlian dan tekstil kenamaan asal India, Savjibhai Dholakia, kini tengah ramai menjadi buah bibir publik dunia. Hal itu lantaran keputusannya yang dengan murah hati membagi-bagikan ribuan mobil dan ratusan apartemen serta puluhan kotak perhiasan kepada para karyawannya.
Dilansir India Today, Jumat 28 Oktober 2016, bonus itu diberikan Dholakia menjelang festival Diwali, sebuah acara agama Hindu kenamaan di India. Savjibhai Dholakia sendiri saat ini tercatat merupakan pemilik perusahaan Hare Krishna Exsports.
Dalam keterangan pengumuman yang diberikan perusahaan, mobil yang dipersiapkan Dholakia yakni 1.260 unit, lalu 400 orang karyawan akan mendapatkan hadiah apartemen, serta 56 karyawan lainnya bakal mendapatkan kotak perhiasan. Pegawai yang dipekerjakan Dholakia kini tercatat sebanyak 1.665 karyawan, dengan gaji masing-masing antara 10 ribu rupee (Rp1,9 juta) sampai 60 ribu rupee (Rp11,7 juta).
Khusus untuk apartemen, Dholakia tidak memberikannya diberikan begitu saja. Perusahaan menyatakan jika karyawan yang mendapatkan hadiah apartemen dibebaskan dari biaya down payment (DP), dan bebas iuran hingga lima tahun. Semua dikatakan akan diurus oleh perusahaan.
Dholakia mengatakan bonus itu diberikan sebagai pengakuan atas kinerja dan dedikasi yang ditunjukkan oleh karyawan selama ini. Tak tanggung-tanggung, Dholakia bahkan rela menghabiskan dana sekira 500 juta rupee (Rp97,5 miliar) terkait aksi bagi-bagi bonus ini.
Ternyata, aksi murah hati bos idaman ini tak hanya dilakukan kali ini saja. Sejak 2012 lalu, ia selalu membagi-bagikan bonus besar pada anak buahnya. Di 2014, dia juga memberikan program serupa, yakni memberikan 491 mobil dan 207 apartemen untuk karyawannya.
Perusahaan yang dimiliki Dholakia tercatat sebagai salah satu perusahaan terkemuka di India, di mana ekspor berliannya telah menyebar ke 75 negara. Dia juga tercatat sebagai bos yang memiliki pengalaman pahit semasa membesarkan perusahaan.
Dholakia merupakan pria yang lahir dari keluarga miskin dari desa Dudhala di Kabupaten Amreli, dan datang ke Surat pada tahun 1977. Dia nekat mengadu nasib dengan hanya berbekal 12,5 rupee atau setara RpRp2.400 untuk sekadar ongkos naik bus ke kota.