Ujian Berat Dua Raksasa Spanyol di 16 Besar Liga Champions

Pemain Real Madrid rayakan gol Cristiano Ronaldo beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Javier Barbancho

VIVA – Undian babak 16 besar Liga Champions baru saja berlangsung di markas besar UEFA di Nyon, Swiss, Senin, 11 Desember 2017. Nasib kurang baik dialami dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona yang langsung berhadapan dengan lawan berat.

Madrid harus bertemu dengan Paris Saint-Germain. Sedangkan Barca berhadapan dengan lawan tak kalah tangguh, Chelsea.

PSG jelas bukan tim yang bisa dianggap enteng. Les Parisiens tercatat sebagai tim terproduktif di Liga Champions musim ini dengan torehan 25 gol.

PSG sangat ingin meraih kesuksesan di Eropa. Terbukti, mereka serius dalam membangun skuat. Di musim panas ini, mereka sudah menggaet dua bintang kelas dunia, Kylian Mbappe dan Neymar.

Optimisme tinggi langsung ditunjukkan pelatih PSG, Unai Emery. Dia yakin bisa membuat Los Blancos kerepotan.

"Saya rasa, ini undian yang bagus. Saya yakin, kami bisa bersaing dengan Real Madrid. Untuk menciptakan hal hebat di Liga Champions, Anda harus mengalahkan tim terbaik," kata Emery seperti dilansir situs resmi UEFA.

"Babak 16 besar adalah saat yang tepat untuk menghadapi tim-tim terbaik. Kami akan menunjukkan karakter, keterampilan, dan taktik kami. Bakat adalah hal yang penting," lanjut pelatih 46 tahun ini.

PSG sangat ingin memupus nasib buruk di Liga Champions. Musim lalu, mereka kalah agregat 5-6 dari Barca di babak 16 besar. Padahal, di leg pertama, Les Parisiens menang telak 4-0.

Final Kepagian

Duel Madrid melawan PSG bisa dibilang sebagai final kepagian. Sebab, kedua tim memiliki skuat mumpuni dan sama-sama difavoritkan menjuarai Liga Champions.

Pandangan jika salah satu raksasa Eropa akan tersingkir, diungkap langsung oleh legenda hidup sekaligus Direktur Hubungan Kelembagaan Madrid, Emilio Butragueno. Butragueno tahu betul jika Madrid dan PSG punya kekuatan besar di Eropa.

"Pertandingan ini bisa jadi akhir bagi kekuatan besar kedua belah pihak (Madrid atau PSG). Hasil undian pada tahap ini seperti itu. Dan, salah satu dari kedua belah pihak akan tersingkir," kata Butragueno dikutip UEFA.com.

"Paris (Saint-Germain) semakin kuat dari tahun ke tahun. Mereka punya fase grup yang sempurna (meski kalah dari Bayern Munich di laga terakhir) dan memiliki potensi besar (juara Liga Champions)," lanjutnya.

PSG akan bertandang ke Santiago Bernabeu pada 14 Februari 2018. Setelah itu, mereka akan menjamu Madrid di Parc des Princes pada 6 Maret 2018.

Sebelumnya, Madrid  berhadapan dengan PSG di fase grup Liga Champions 2015/2016. Saat itu, Madrid bermain imbang 0-0 pada pertemuan pertama di Parc des Princes, dan memetik kemenangan tipis 1-0 saat menjamu PSG di Santiago Bernabeu pada pertemuan kedua.

Di ajang tak resmi, keduanya sempat bentrok di International Champions Cup 2016. PSG sukses menekuk Madrid 3-1 di Ohio Stadium, Amerika Serikat, 28 Juli 2016.

Ujian untuk Messi dan Barcelona

Sama seperti Madrid, Barca juga harus bersua lawan berat. Blaugrana berhadapan dengan juara bertahan Premier League, Chelsea.

Chelsea mungkin lawan yang sangat tidak diinginkan megabintang Barcelona, Lionel Messi. Betapa tidak, La Pulga belum pernah sekali pun membobol gawang The Blues.

Seperti dilansir Opta, Messi sudah delapan kali bertemu Chelsea. Pemain internasional Argentina ini gagal mencetak satu pun gol. Padahal, dia sempat melepaskan 29 tembakan saat bersua The Blues.

Tentunya hal ini merupakan sebuah anomali. Padahal, semua orang tahu kualitas seorang Messi. Pemain 30 tahun ini sukses mencetak 525 gol sejak debutnya bersama Barca pada 2004.  Rekor tersebut sama dengan Gerd Mueller yang mencetak 525 gol hanya untuk satu klub, yakni Bayern Munich.

Messi dituntut mematahkan rekor buruk itu dalam dua pertemuan melawan The Blues. Blaugrana terlebih dahulu akan melawat ke Stamford Bridge pada 20 Februari 2018. Setelah itu, mereka akan ganti menjamu Chelsea di Camp Nou pada 14 Maret 2018.

Direktur Hubungan Kelembagaan sekaligus legenda hidup Barcelona, Guillermo Amor, menegaskan menerima dengan senang hati perjumpaan kembali dengan Chelsea.

"Kami tahu ada kemungkinan yang besar untuk mendapatkan Chelsea (sebagai lawan kami), dan memang begitu. Kami menerimanya. Jika Anda ingin memenangkannya, Anda harus bisa mengalahkan semua orang," kata Amor dikutip UEFA.com.

"Ini akan menjadi pertandingan fase knock out yang hebat. Kami akan melewatinya dengan optimisme tinggi, percaya diri, dan keinginan besar untuk melewatinya," lanjutnya.

Khusus di ajang Liga Champions, Chelsea dan Barcelona memang sudah cukup lama tidak jumpa. Terakhir kali kedua tim jumpa adalah di musim 2011/2012. Saat itu, Chelsea berhasil mengubur mimpi Barcelona lolos ke final.

Di pertemuan pertama yang digelar di Stamford Bridge, Chelsea menang 1-0 atas Barcelona. Sementara di laga kedua di Camp Nou, skor imbang 2-2 menjadi hasil akhir. Setelah menyingkirkan Barcelona, Chelsea tampil sebagai juara usai mengalahkan Bayern Munich di partai final lewat drama adu penalti.

Di ajang tak resmi, Chelsea pernah bertemu Barca di International Champions Cup 2015. The Blues sukses menang 4-2 lewat adu penalti di FedEx Field, Amerika Serikat, 29 Juli 2015. Sebelumnya, laga berakhir imbang 2-2 selama 90 menit.