Akankah Chelsea Tersakiti Mantan Lagi?
- Reuters / Phil Noble
VIVA – Chelsea dan Liverpool saling berhadap-hadapan di pekan ke-13 Premier League di tengah jadwal yang begitu ketat. Sabtu petang waktu Liverpool atau Minggu dini hari, 26 November 2017 WIB, kedua tim berlaga di Anfield.
Chelsea dan baru saja melakoni Liga Champions di mana The Blues menang besar 4-0 atas Qarabag sementara Liverpool imbang 3-3 saat melawan Sevilla.
LIverpool lebih beruntung karena menyelesaikan lawatan ke Spanyol lebih cepat sehari ketimbang Chelsea ke Baku.
Manajer Chelsea, Antonio Conte, lagi-lagi mengeluhkan soal ini. Dia menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak fair.
"Mendapatkan waktu lebih sehari untuk beristirahat dan menyiapkan big match seperti jelas sebuah kemewahan," kata Conte seperti dilansir BBC, Jumat 24 November 2017.
"Saya tidak sedang mencari kambing hitam, tapi inilah kenyataannya. Ketika orang mendengar komplain seorang pelatih mestinya bisa memberikan solusi. Pers dan TV harus menggarisbawahi situasi ganjil ini."
Komentator Premier League, Steve Wilson, seperti dilansir BBC, mengamini pernyataan Conte. Hanya saja, dia memberikan garis bawah bahwa meskipun Liverpool punya waktu istirahat dan persiapan lebih panjang satu hari, tapi mereka tengah krisis kepercayaan diri setelah kemenangan di genggaman menguap saat melawan Sevilla.
Lini belakang Liverpool dia nilai sedang rapuh meskipun winger lincahnya yang juga merupakan mantan pemain Chelsea, Mohamed Salah, tengah on fire.
Menurutnya, Salah bisa saja menjadi seperti Kevin De Bruyne yang menjadi pembunuh mantan. Sebagaimana Salah, De Bruyne merupakan mantan pemain Chelsea yang kini membela Manchester City. Dia mencetak satu-satunya gol saat Man City memetik kemenangan atas Chelsea.
Chelsea jelas tak ingin tersakiti oleh mantan untuk kedua kalinya. Conte jelas sangat ingin timnya bisa menang dalam situasi berat ini. Chelsea dan Liverpool hanya berjarak 3 poin di klasemen, The Blues 25 poin dan The Reds 23. Chelsea berada di peringkat 3 dan Liverpool di peringkat 5.
Laga ini akan menyajikan duel seru di berbagai lini. Duo penyerang Chelsea yang tengah on fire, Eden Hazard dan Alvaro Morata, lebih diunggulkan bisa mengobrak-abrik barisan pertahanan Liverpool yang sedang rapuh.
Drama menguapnya kemenangan yang sudah dalam genggaman Chelsea saat melawan Sevilla jelas sebuah bukti betapa rapuhnya lini pertahanan mereka.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, memang sukses membangun barisan penyerang mematikan. Madio Sane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah ditunjang Phillipe Coutinho dari lini tengah jelas kombinasi yang menakutkan.
Daya dobrak Liverpool begitu kuat. Mereka sudah unggul 3-0 atas Sevilla di paruh waktu pertama. Namun, 45 menit babak kedua, mereka kebobolan 3 gol yang memaksa hasil imbang 3-3.
Buruknya lini pertahanan Liverpool juga terlihat saat mereka dihajar Tottenham Hotspur dan Manchester City dalam beberapa pekan sebelumnya.
Melihat situasi ini, lini tengah bakal menjadi medan pertarungan paling panas. Conte akan sangat berharap banyak pada N'Golo Kante, Tiemoue Bakayoko, dan Cesc Fabregas bisa lebih taktis dan efektif melawan Coutinho, Henderson, dan Wijnaldum.
Bila bisa memenangkan lini tenah, harapan Chelsea bisa membawa pulang tiga angka dari Anfield terbuka.
Namun demikian, kalkulasi di atas bisa saja berubah karena laga ini berlangsung di Anfield, stadion yang selalu angker bagi lawan-lawan The Reds. Chelsea pernah merasakan keangkeran Anfield pada 2012 saat dibantai dengan skor akhir 4-1.
Sejak kekalahan 2012 itu, Chelsea memang belum pernah kalah lagi dalam lima pertemuan terakhir, menang dua kali dan draw tiga kali.
Sejak Klopp menukangi Liverpool, Henderson cs memiliki catatan rekor head to head apik saat bertemua langganan enam besar Premier League.