Kegagalan Portugal dan Kepastian Masa Depan Ronaldo
- REUTERS/Darren Staples
VIVA.co.id – Tim nasional Portugal harus pasrah menerima kenyataan kalah pada babak semifinal Piala Konfederasi 2017. Melawan Chile di Kazan Arena, Rusia, Kamis 29 Juni 2017, mereka kalah melalui drama adu penalti.
Kiper Chile, Claudio Bravo tampil sebagai pahlawan dalam laga tersebut. Dia mampu melakukan penyelematan tiga kali beruntun dengan menepis tendangan Ricardo Quaresma, Joao Moutinho, dan Nani.
Sementara tiga penendang La Roja, yaitu Arturo Vidal, Charles Aranguiz, dan Alexis Sanchez, tanpa kesulitan membobol gawang Portugal. Chile akhirnya menang 3-0 atas Seleccao das Quinas.
Usai pertandingan, pelatih Portugal, Fernando Santos mengakui ketangguhan Chile. Sepanjang 120 menit, anak asuhnya harus jatuh bangun mengamankan lini pertahanan dari gempuran La Roja.
"Chile tak memberikan Anda banyak ruang selama pertandingan. Kami sudah melihatnya saat mereka melawan Jerman. Chile mampu mendominasi," ujar Santos dikutip Goal.
Hasil ini membuat Portugal hanya bisa bertarung untuk terakhir kalinya di Piala Konfederasi 2017 dalam memperebutkan tempat ketiga. Mereka tinggal menunggu siapa yang kalah dalam semifinal antara Jerman vs Meksiko.
Selanjutnya... Kalah Gemuruh Dibanding Isu Ronaldo
Kalah Gemuruh Dibanding Isu Ronaldo
Beberapa hari sebelum dimulainya Piala Konfederasi 2017, Cristiano Ronaldo membuat heboh pemberitaan media massa. Pemain berjuluk CR7 tersebut dikabarkan ingin meninggalkan Real Madrid dalam waktu dekat.
Penyebabnya adalah tuduhan penggelapan pajak yang dikemukakan pengadilan Spanyol. Ronaldo tidak terima dengan tuduhan tersebut, dan meradang karena menilai manajemen Madrid tak memberinya pembelaan.
Kondisi ini tentu membuat kondisi internal Portugal menjadi tidak tenang. Padahal di satu sisi mereka butuh fokus tinggi agar bisa meraih prestasi di ajang Piala Konfederasi 2017.
Terganggunya Ronaldo dengan isu hengkangnya dari Madrid terlihat dalam setiap pertandingan Portugal selesai. Sebagai kapten tim, dia seharusnya hadir dalam konferensi pers, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Santos sempat dibuat gerah juga dengan situasi seperti ini. Dia pun menyerang balik para jurnalis yang ada di konferensi pers dan menanyakan mengenai keadaan psikologis pemain berusia 32 tahun tersebut.
"Apakah Anda berpikir dia harus menjawab pertanyaan di luar pertandingan? Dia di sini untuk membahas pertandingan, bukan membicarakan keluarganya, Real Madrid, dan lainnya," kata Santos, dikutip dari Soccerway.
Ronaldo sebenarnya sempat memunculkan asa dengan penampilan gemilang di laga-laga awal. Bahkan saat lawan Rusia dia mampu memecahkan rekor, karena selalu mampu mencetak gol di seluruh kejuaraan yang diikuti Portugal.
Sejauh ini Ronaldo sudah membukukan 74 gol buat negaranya, termasuk tiga lesakkan di Piala Dunia dan empat di Piala Eropa. Gol internasional perdana mantan pemain Manchester United tersebut lahir di Piala Eropa 2004 silam.
Sedangkan di ajang Piala Dunia, Ayah dari tiga anak tersebut pertama kali mencatatkan nama di papan skor pada 2006. Catatan itu dibuatnya ke gawang Iran melalui eksekusi penalti.
Selanjutnya... Kepastian Masa Depan
Kepastian Masa Depan
Usai membela Portugal di Piala Konfederasi 2017, Ronaldo akan dihadapkan pada pembicaraan mengenai masa depannya bersama Madrid. Manajemen ingin berbicara langsung dengannya dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Presiden Madrid, Florentino Perez enggan mengikuti irama pemberitaan mengenai kepindahan Ronaldo. Dia lebih memilih menunggu kesempatan bertemu, dan berbicara dengan Jorge Mendes, selaku agen dari CR7.
"Saya tahu Ronaldo marah, tapi saya yakin dia akan tetap bertahan. Saya memang belum berbicara dengannya tapi semuanya akan segera selesai karena kami akan berbicara usai Piala Konfederasi," ujar Perez, seperti dilansir Marca.
"Saya juga sudah berbicara dengan Mendes soal Ronaldo. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia adalah pria yang memiliki integritas dan sudah melakukan tugasnya dengan baik," imbuhnya.
Seiring dengan kemunculan berita mengenai niat Ronaldo meninggalkan Estadio Santiago Bernabeu, beberapa klub seperti Manchester United dan Paris Saint-Germain langsung bergerak cepat. Mereka bahkan berani merogoh kocek besar demi mendapatkannya.
Rekan setimnya di Portugal, Raul Meireles bahkan sudah berani memberi saran. Dia menilai, Ronaldo lebih baik berlabuh ke tim Premier League, karena sebelumnya sudah memiliki pengalaman.
"Dia pernah sukses di Premier League. Jadi, jika dia ingin pergi dari Real Madrid, maka Premier League tempat yang ideal buatnya," kata Meireles, dikutip dari Soccerway.
Akan tetapi, untuk pemain sekelas Ronaldo, uang yang akan berbicara. Seperti diketahui, Madrid pun akan rela kehilangan jasanya asalkan ada klub yang mau memberi mahar sekira €1 miliar (Rp14 triliun).
"Saya belum bicara dengan Ronaldo. Tetapi, saya akan segera melakukannya. Tetapi, kami punya kontrak klausul buyout sebesar €1 miliar. Jadi, jika ada tim yang membayar kurang dari itu, Ronaldo tidak akan pergi," jelas Perez.