Siapa Bisa Jegal Juventus?
- http://berbol.com
VIVA.co.id – Kompetisi Serie A musim 2015/2016 masih menjadi milik Juventus. Bianconeri kembali menjadi juara sekaligus yang kelima secara beruntun atau sejak 2011/2012, 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015 dan 2015/2016.
Apa yang diraih Juventus ini, sebenarnya sudah pernah terjadi. Sebelumnya pasukan hitam putih ini berhasil meraih Scudetto lima kali secara beruntun pada tahun 1931-1935.
Namun, untuk meraih Scudetto kelima secara beruntun bukanlah pekerjaan mudah bagi Massimiliano Allegri selaku juru taktik. Sebab perjalanan musim 2015/2016, tidaklah mulus. Mereka sempat terseok-seok hingga 10 laga pertama.
Dalam tiga pertandingan pertama, Bianconeri hanya meraih 1 poin. Juventus takluk oleh Udinese (0-1), AS Roma (1-2), Napoli (1-2), serta Sassuolo (0-1). Kemudian mereka hanya meraih 12 poin dari 10 laga yang dilaluinya.
Nyonya Tua mengunci gelar juara yang ke 32 atau kelima secara beruntun pada pekan ke 35. Kepastian tersebut, tidak terlepas dari kekalahan Napoli 0-1 dari AS Roma yang merupakan pesaing terdekat Juventus saat itu.
Allegri pun puas setelah berhasil mengunci Scudetto tersebut. Ia kemudian memberikan pernyataan, di mana isinya menyerang media yang ketika itu meremehkannya.
"Start kami di awal musim tidaklah buruk, jika kami lihat kembali pada segala hal yang sudah ditulis pada masa lampau, kami akan tertawa," ujarnya seperti dikutip Football Italia.
"Ini luar biasa. Namun kami akan tetap menghormati Liga Italia, di luar itu kami juga ingin melakukan persiapan menghadapi final Coppa Italia melawan Milan. Memenangkan 24 dari 25 laga yang dilakoni itu unik, meski mungkin tim lain bisa tampil lebih baik tahun depan, mungkin itu Juventus lagi,” sambungnya.
Tidak hanya meraih gelar yang kelima secara beruntun. Juventus juga memecahkan beberapa rekor musim lalu.
Ternyata hasil buruk Nyonya Tua di tiga pertandingan awal menjadi titik awal sebuah rekor baru. Juventus menjadi tim pertama sepanjang sejarah yang tampil sebagai juara setelah hanya meraih satu poin dari tiga partai perdana.
Juventus meraih 76 poin dari maksimal 78 angka (mencetak 25 kemenangan dan satu kali bermain imbang) dari 26 pertandingan antara 31 Oktober 2015 sampai 1 Mei 2016. Kemudian Juventus menoreh rekor baru, tim pertama yang tidak kebobolan dalam 10 partai berturut-turut, mulai dari 6 Januari sampai 11 Maret lalu.
Selain meraih Scudetto musim lalu, Juventus juga berhasil membawa pulang Coppa Italia. Juventus berhasil mempertahankan gelar Coppa Italia setelah mengalahkan AC Milan di final dengan skor 1-0.
Selanjutnya Tim Penjegal Juventus di Italia
***
Para Calon Penjegal Juventus
Musim 2016/2017 sudah berlangsung setengah jalan. Bianconeri telah dinobatkan sebagai Campione d Inferno atau juara setengah musim.
Dari 17 pertandingan yang sudah dilewati, Nyonya Tua telah mengumpulkan 42 poin. Mereka menang 14 kali dan kalah 3 kali.
Tiga tim yang berhasil mengalahkan Juventus adalah Genoa (3-1), AC Milan (1-0) dan Internazionale Milan (2-1). Meski memimpin klasemen sementara Serie A, namun posisi Juventus tidaklah aman.
Ada dua tim yang bisa menjegal Juventus untuk meraih Scudetto musim ini atau keenam kali secara beruntun. Mereka adalah, AS Roma dan Napoli.
Roma kini duduk di peringkat kedua dengan 38 poin, atau hanya berselisih 4 poin saja. Sedangkan Napoli telah mengoleksi 35 poin.
Jangan lupakan AC Milan, meski mereka duduk di peringkat lima sengan 33 poin atau berselisih 9 poin. Namun Rossonerri adalah tim yang berhasil mengalahkan Juventus 2 kali pada musim ini.
Yang pertama ketika kedua tim bertemu di Serie A Italia. Pada 22 Novemver 2016, Milan berhasil menang tipis 1-0.
Kemudian di Supercoppa Italia yang berlangsung di Qatar, Jumat 23 Desember 2016. Milan menumbangkan Juventus melalui adu penalti.
Kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang waktu reguler hingga babak tambahan. Kemudian saat adu penalti, Juventus harus menyerah dengan skor 3-4. Dua pemain Juventus Mario Mandzukic dan Paulo Dybala, gagal mengeksuksi penalti.
Kegagalan menutup akhir tahun 2016 dengan manis, membuat pemain Juventus kecewa. Salah satunya adalah bek Juventus, Giorgio Chiellini.
Kekalahan di Qatar ini merupakan yang kedua kalinya bagi Juventus. Yang pertama tahun 2014, Saat itu, Bianconeri harus mengakui keunggulan Napoli juga melalui adu penalti 6-5 diajang yang sama Piala Supercoppa Italia.
“Ini mengecewakan, kami kalah lagi di Piala Supercoppa Italia melalui penalti di Doha setelah 2014 dan sejujurnya saya pikir kami menampilkan performa bagus,” kata Chiellini kepada Juventus TV.
“Kami memulai laga dengan kuat dan menekan Milan di daerah mereka, menciptakan banyak peluang. Setelah gol kami main terlalu kedalam dan membiarkan ruang untuk tim berkualitas," sambungnya.