Kisah Manis Argentina dan Brasil di Kualifikasi Piala Dunia
- REUTERS/Enrique Marcarian
VIVA.co.id –Pertandingan ke-12 di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL berakhir manis untuk Argentina dan Brasil. Dua raksasa Amerika Selatan ini sukses meraih kemenangan atas lawan-lawan mereka, Rabu pagi WIB, 16 November 2016.
Argentina berhasil bangkit, usai dipermalukan Brasil 0-3 akhir pekan lalu. Tim besutan Edgardo Bauza menggilas Kolombia 3-0 di Estadio San Juan del Bicentenario.
Lionel Messi membuka keunggulan Argentina lewat tendangan bebasnya di menit 10. Messi lalu menciptakan dua assist, untuk gol yang dicetak Lucas Pratto (23') dan Angel Di Maria (84').
Hasil ini berdampak sangat penting untuk Argentina. Albiceleste mengakhiri rekor tanpa kemenangan setelah melewati empat pertandingan.
Sebelumnya, Argentina hanya mampu bermain imbang dengan 2-2 dengan Venezuela, lalu ditahan Peru juga dengan skor 2-2. Finalis Piala Dunia 2014 ini lalu takluk 0-1 dari Paraguay, dan kalah 0-3 dari Brasil.
Hasil ini disambut baik oleh pelatih Argentina, Edgardo Bauza. Dia mengaku, tak pernah meragukan kemampuan para pemainnya.
Saya tak pernah merasa para pemain saya mengalami masalah dengan permainan. Mereka selalu dekat dengan saya," kata Bauza seperti dilansir Soccerway.
Bauza mengaku senang dengan kinerja lini pertahanan timnya. Sebelumnya, Argentina harus kebobolan delapan gol dari empat pertandingan.
"Kami tampil bagus saat bertahan, dan Kolombia tak bisa membobol gawang kami," kata Bauza.
"Saya tak mengerti atau setuju dengan kritik kepada para pemain, yang sudah memberikan banyak hal untuk tim ini," lanjutnya.
Kemenangan ini kembali membuka peluang Argentina untuk lolos ke Piala Dunia 2018. Finalis Piala Dunia 2014 ini menempati peringkat lima zona CONMEBOL, dengan 19 poin dari 12 pertandingan.
Pelatih Kolombia, Jose Pekerman menyesali timnya yang harus kebobolan gol cepat. Dia juga mengaku sulit menandingi kehebatan Lionel Messi.
"Mereka mencetak gol pertama dan itu yang menguatkan mereka. Kami memulai pertandingan dengan baik dan berpikir ini akan berlangsung berbeda," kata Pekerman seperti dilansir Soccerway.
"Jika hal sebaliknya yang terjadi, Argentina juga pernah merasakannya. Setelah gol pertama dan kedua, kami mengalami laga yang sulit dan Messi membuat perbedaan," lanjutnya.
Diwarnai Aksi Boikot