Menanti Lanjutan Cerita Manis Leicester City di Eropa

Pemain Leicester City rayakan gol.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Leicester City membuka peluang mencetak sejarah di ajang Liga Champions. Klub berjuluk The Foxes tersebut berpeluang melanjutkan langkah sempurnanya ke babak 16 besar dalam kompetisi tertinggi di Eropa tersebut.

Usai menorehkan prestasi sebagai kampiun Premier League musim lalu, Leicester akhirnya mencicipi Liga Champions untuk kali pertama. Walau menyandang status debutan, ternyata tim asuhan Claudio Ranieri ini tampil cukup menjanjikan.

Club Bruges KV menjadi korban pertama Leicester pada 14 September 2016, dengan skor 3-0.  Kemudian menang kembali atas Porto dengan skor 1-0, terakhir adalah Copenhagen yang takluk oleh Riyad Mahrez dan kawan-kawan lewat skor yang sama.

Kesempurnaan tersebut membuat Leicester menjadi salah satu dari tiga tim yang masih tampil apik, dua lagi adalah Atletico Madrid dan Barcelona.  Saat ini Leicester duduk di puncak klasemen Grup G Liga Champions 2016-201 7 dengan koleksi 9 angka.

Mereka unggul lima angka dari Copenhagen dan FC Porto yang saat ini menempati posisi dua dan tiga. Leicester hanya membutuhkan satu poin saja untuk melanjutkan langkah sempurnanya ke 16 besar.

Namun, Leicester harus lebih dulu melawan Copenhagen di Tele Parkem pada Kamis 3 November 2016 dini hari WIB. Walaupun menang di pertemuan pertama, bukan berarti Leicester akan mudah di laga kedua.

Sebab, Copenhagen memiliki rekor kandang yang luar biasa, di mana belum pernah kalah semenjak bulan Agustus tahun 2015.  Mahrez sendiri mengakui bila Copenhagen cukup menyulitkan, namun dia yakin timnya bisa melaju lebih jauh lagi.

“Hal terpenting kami bermain solid. Sebab, Copenhagen merupakan lawan yang sulit. Semua pemain menunjukkan kekuatan terbaiknya. Selain itu, kami sudah meraih sembilan poin dan kami percaya diri akan lolos ke babak selanjutnya,” kata Mahrez di situs resmi UEFA.

Sejarah Debutan
***

Bila mengacu dari sejarah Liga Champions, tak sedikit tim debutan yang bisa melangkah jauh di kompetisi Eropa ini. Pada musim 1999/2000, Chelsea berhasil melangkah sampai babak perempatfinal di debutnya.

Langkah Chelsea terhenti di perempatfinal usai kalah agregat 6-4 dari Barcelona. Selang setahun kemudian, giliran Deportivo La Coruna yang melangkah jauh sampai babak delapan besar.

Prestasi yang lebih hebat ditorehkan Villarreal pada musim 2005/2006, dengan lolos sampai semifinal. Manuel Pellegrini yang saat itu menjadi pelatihnya, mampu menjadikan Villareal tak terkalahan di fase grup.

Wakil Spanyol lainnya yang membuat kejutan adalah Malaga pada musim 2012/2013, Pellegrini membawanya hingga perempatfinal. Leicester berpeluang mengikuti tim-tim tersebut, menjadi tim debutan yang berjalan cukup sempurna.

"Kami akan menyikapinya seperti laga-laga lainnya. Ini pertandingan penting yang sangat menentukan," ujar manajer Leicester, Claudio Ranieri.

"Saya dan para pemain tak mau terlebih dahulu memikirkan itu (lolos). Saya rasa semua elemen tim hanya ingin fokus untuk terus meraih hasil maksimal," sambung manajer asal Italia ini.

Beberapa fakta di Copenhagen Vs Leicester:
1.   Jika menang atas Copenhagen, Leicester City untuk pertama kalinya bermain di fase knockout Liga Champions.
2. Terakhir kali Copenhagen menjamu tim asal Inggris di Denmark, yakni  saat jumpa Chelsea di babak 16 besar Liga Champions musim 2010/2011
3.  Prestasi terbaik Copenhagen di Liga Champions adalah menembus babak 16 besar di musim 2010/2011
4. The Foxes belum sekalipun kebobolan di Liga Champions musim ini.
5. Copenhagen belum sekalipun menderita kekalahan semenjak bulan Agustus tahun 2015 di laga kandang mereka.

Statistik Kedua Tim
19/10/16 Leicester City 1 - 0 FC Copenhagen (UCL)

Lima Pertandingan Terakhir FC Copenhagen
15/10/16 FC Copenhagen 2 - 0 Silkeborg IF (DSL)
19/10/16 Leicester City 1 - 0 FC Copenhagen (UCL)
23/10/16 Odense BK 0 - 3 FC Copenhagen (DSL)
26/10/16 Jammerbugt 1 - 6 FC Copenhagen (DBP)
31/10/16 FC Midtjylland 1 - 3 FC Copenhagen (DSL)

Lima Pertandingan Terakhir Leicester City
02/10/16 Leicester City 0 - 0 Southampton (EPL)
15/10/16 Chelsea 3 - 0 Leicester City (EPL)
19/10/16 Leicester City 1 - 0 FC Copenhagen (UCL)
22/10/16 Leicester City 3 - 1 Crystal Palace (EPL)
29/10/16 Tottenham Hotspur 1 - 1 Leicester City (EPL)

Peluang Tim Lainnya
***

Selain Leicester, ada beberapa tim yang juga membuka kans untuk melanjutkan langkahnya ke babak 16 besar. Di mulai dari grup E, di mana AS Monaco tengah memimpin puncak klasemen dengan raihan lima poin.

Wakil asal Prancis ini akan menjamu CSKA Moskow pada 3 November 2016 dini hari WIB, yang sejauh ini belum mengemas kemenangan. Sementara di posisi dua ditempati oleh Tottenham Hotspur dengan empat poin, atau unggul satu poin dari Bayer Leverkusen yang akan menjadi lawannya nanti.

Beralih ke Grup F, ada Real Madrid dan Borussia Dortmund yang terdepan untuk lolos dari fase ini. Kedua tim berada di posisi dua teratas dengan raihan tujuh poin dari tiga pertandingan.

Madrid yang akan bertandang ke markas Legia Warszawa, berpotensi pesta gol kembali. Sebelumnya, Madrid mengkandaskan Legia di Santiago Bernabue dengan skor telak 5-1.

Apabila menang, maka Madrid akan lolos ke 16 besar dengan catatan Dortmund mengalahkan Sporting Lisbon. Namun laga yang berlangsung di Stadion Wojska Palskiego ini akan berjalan tertutup.

Tak ada fans Legia yang diizinkan memasuki stadion karena hukuman UEFA usai fans berkelahi dengan polisi ketika kalah dari Dortmund pada bulan September lalu. Pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane  pernah merasakan bermain tanpa pengunjung pada tahun 2004.

"Kami tahu pertandingan nanti tak ada kegaduhan sehingga rasanya akan sedikit aneh. Saya pernah mengalaminya sekali ketika menjadi pemain, dan rasanya memang aneh. Saya akan jadi fans, saya rasa ini bukan keuntungan untuk kami. Tapi tak akan mengubah kami," kata Zidane dilansir ESPN.

"Para pemain profesional, mereka tahu pentingnya pertandingan ini. Apa yang harus kami lakukan adalah fokus sejak menit pertama, motivasi tak jadi masalah, karena ini Liga Champions," sambungnya.

Hal yang sama terjadi di Grup H, di mana Juventus dan Sevilla berada di posisi teratas dengan tujuh poin. Peluang kedua tim untuk bisa lolos sangat terbuka, mengingat Lyon baru mengemas tiga poin dan Dinamo Zagreb sama sekali belum menang.