Lawan Malaysia, Momentum Kebangkitan Timnas Indonesia
- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id – Timnas Indonesia akan beruji coba melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa 6 September 2016. Ini merupakan pertandingan internasional pertama kali usai lepas dari sanksi dari FIFA.
PSSI dijatuhi sanksi oleh FIFA sekitar 12 bulan karena dianggap ada intervensi dari pemerintah. Sebagai dampaknya, Indonesia pun tidak bisa tampil di kancah internasional baik untuk level klub atau timnas.
Namun setelah FIFA mencabut sanksi beberapa waktu lalu, Indonesia kembali bisa aktif. Piala AFF 2016 merupakan ajang terdekat yang akan diikuti Tim Garuda. Tak mau asal tampil, saat ini pasukan Merah-Putih melakukan persiapan serius dengan dikomandoi pelatih Alfred Riedl.
Laga kontra Malaysia digelar sebagai bagian dari persiapan tim. Tapi selain untuk menguji kemampuan skuat yang ada, menurut mantan asisten pelatih timnas, Widodo Cahyono Putro, pertandingan itu juga bisa disebut sebagai penanda era kebangkitan sepakbola nasional.
"Ini adalah era kebangkitan nasional. Namun kebangkitan tersebut harus menyeluruh, bukan hanya soal timnas saja," kata Widodo ketika dihubungi VIVA.co.id, Senin kemarin.
Riedl pada kesempatan ini banyak memanggil pemain muda. Widodo yang sekarang menangani Sriwijaya FC berharap, talenta-talenta belia tersebut nantinya bisa menjadi andalan atau tulang punggung kejayaan Timnas.
"Meski saat ini belum ada kompetisi resmi, namun mereka dipanggil masuk timnas. Ke depan sebaiknya dipikirkan kompetisi yang bagus. Salah satu era kebangkitan ini ditandai banyaknya pemain muda yang dipanggil," ujar Widodo.
Dua mantan pemain Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman dan Kurniawan Dwi Yulianto juga berharap, Tim Garuda akan memberikan hasil yang positif di laga nanti.
Ponaryo mengatakan, pertandingan ini adalah momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Ponaryo berharap, timnas akan memberikan yang terbaik.
"Ini momentum. Tentu saja semangat pemain pasti luar biasa, apalagi setelah dicabutnya sanksi dari FIFA," kata Ponaryo di Kantor DDP PEPABRI, Senin kemarin.
Ponaryo pun optimistis Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia, meski tidak mudah. Ponaryo menambahkan, namun, karena banyak dihuni pemain muda, tentu saja semangat mereka luar biasa.
Sementara itu, mantan penyerang Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto mengatakan, melawan Malaysia tidaklah mudah. Namun, pemain tidak boleh berkecil hati.
"Tidak ringan melawan Malaysia. Tunjukkan jika Indonesia bisa. Ini harus dijadikan harapan, dan motivasi pemain," ungkap pemain yang biasa disapa Si Kurus.
Harapan yang sama juga diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Dia berharap laga ini akan menjadi jawaban atas kerinduan pecinta sepakbola tanah air. Dia juga berharap agar skuat Garuda mampu memetik hasil positif.
"Semoga mendapatkan hasil yang positif. Selain itu, timnas juga dapat memberi jawaban atas kerinduan pecinta sepakbola Indonesia," kata Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Imam, untuk mendapatkan hasil yang positif para pemain Indonesia harus mengikuti instruksi pelatih. Apalagi Tim Merah-Putih kali ini banyak dihuni oleh pemain muda.
"Bermainlah sesuai instruksi pelatih. Pertandingan nanti juga sebagai tanda kebangkitan sepakbola Indonesia," pesan Imam.
Selanjutnya: 22 Pemain Siap Tempur Lawan Malaysia
22 Pemain Siap Tempur Lawan Malaysia
Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, telah memanggil daftar 22 pemain yang dibawa untuk melawan Malaysia. Dari nama yang ada, memang terdapat beberapa nama pemain muda.
Pemilihan ini dilakukan setelah timnas Indonesia menggelar seleksi dalam dua gelombang di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada pertengahan Agustus 2016 lalu. Sebanyak 64 nama pemain dipanggil oleh juru taktik asal Austria ketika itu.
Persiapan dilakukan oleh Skuat Garuda guna menyongsong Piala AFF yang dihelat di Myanmar dan Filipina pada 17 November 2016 nendatang. Dengan persiapan minim, Riedl harus mampu membawa timnas meraih hasil positif.
Wakil Ketua Umum PSSI Erwin Dwi Budiawan mengatakan, nama-nama pemain sudah diserahkan pelatih Alfred Riedl. Dia pun meminta dukungan dari masyarakat Indonesia untuk kebangkitan Timnas Indonesia.
"Nama-nama pemain ini adalah pilihan coach Riedl dan tim pelatih. PSSI ingin di laga uji coba nanti Stadion Manahan dipenuhi suporter dan meraih kemenangan tentunya," kata Erwin,
"Laga uji coba ini kami harap menjadi momentum kebangkitan Timnas Senior. Apalagi, Timnas Senior lama tidak bertanding dan kita baru saja terlepas dari sanksi FIFA. Doa dan dukungan masyarakat Indonesia tentu sangat kami harapkan demi raihan prestasi Timnas di Piala AFF nanti," tambah Erwin.
Melawan Malaysia, Indonesia mengandalkan masukan dari Andik Vermansyah. Pemain 24 tahun itu diyakini mengenal kekuatan Malaysia. Karena dia saat ini bermain untuk Selangor FA.
"Kami belajar (permainan Malaysia) dari internet dan juga ada Andik yang bisa kasih masukan," kata asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal.
"Kekuatan Malaysia mirip dengan Indonesia. Tapi Malaysia punya 10 hari persiapan, mungkin pemain mereka lebih fresh dan segar," lanjut Pikal.
Selanjutnya: Misi Utama Malaysia di Solo
Misi Utama Malaysia di Solo
Timnas Malaysia menargetkan kemenangan melawan Indonesia. Apalagi, Malaysia juga melakukan persiapan lebih lama dibanding Indonesia. Namun, pelatih timnas Malaysia, Ong Kim Swee menyebut kemenangan bukan tujuan utama di laga ini.
"Kemenangan bukan perkara yang perlu kita pikirkan, tetapi yang penting adalah soal kekompakan pemain kita," katanya dalam jumpa pers di Hotel Lor In Solo, Senin kemarin.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, tim yang dibawa ke Solo berisi komposisi pemain senior dan muda, sehingga ajang ini untuk menguji keserasian tim.
"Dalam laga nanti, yang penting kekompakan tim, karena kita juga punya tradisi peralihan dari pemain senior ke pemain muda," ucapnya.
Timnas Malaysia memiliki waktu persiapan selama 10 hari untuk berlatih. Lebih banyak dibandingkan Indonesia yang hanya memiliki waktu dua hari untuk latihan persiapan. Tapi Ong Kim Swee menyebut itu bukan faktor utama.
"Yang penting, persiapan tim kami sudah matang. Bagi kami, tidak ada pengaruhnya persiapan Indonesia yang sedikit atau lama vakum, karena mereka punya kekuatan sendiri."
"Apalagi dalam laga ini, Indonesia sebagai tuan rumah. Tetapi, kita ingin memberikan perlawanan yang tinggi," ucapnya.
Persiapan Malaysia memang terbilang berjalan cukup lancar. Pemain seperti Brendan Gan dan Ahmad Hazwan Bakri pun sudah mulai memperlihatkan kondisi yang cukup baik usai cedera.
Lebih lanjut, Malaysia akan melakukan beberapa eksperimen kepada pemainnya dengan mencoba berbagai posisi. Untuk siapa saja yang bakal dimainkan, Ong Kim Swee akan lebih dulu memantau perkembangan pasukannya dalam latihan di Solo nanti.
"Persiapan kami semua berjalan lancar. Brendan Gan dan Ahmad Hazwan Bakri sudah semakin pulih. Saya juga mencoba beberapa pemain dalam berbagai posisi dan saya sudah ada gambaran pemain mana yang akan diturunkan,” kata Ong Kim Swee, dilansir Utusan Malaysia.
Bicara soal Indonesia, Ong Kim Swee melihat tim asuhan Alfred Riedl sama seperti Malaysia. Di mana, berisikan pemain baru dan hanya menyertakan beberapa pemain lama yang pernah bertarung di Piala AFF 2014 lalu.
"Dari daftar pemain Indonesia, saya menemukan ada empat atau lima pemain pernah beraksi di Piala AFF 2014 dan sisanya pemain muda. Saya percaya Indonesia seperti kita di mana mereka melakukan transisi dengan membawa lebih banyak pemain muda," ujarnya.
Melawan Indonesia, pelatih mereka Ong Kim Swee membawa 23 pemain. Salah satu pemain kawakan yang ada dalam skuat tersebut adalah kiper Khairul Fahmi Che Mat.
Awalnya, 24 pemain dipanggil Ong untuk mengikuti pemusatan latihan. Tetapi di tengah jalan dia terpaksa mencoret Nazirul Naim Che Hashim yang mengalami cedera hamstring.
"Setelah diperiksa Oleh tim medis FAM, kami mendapatkan kabar Nazirul Naim masih cedera dan tidak akan pulih pada laga uji coba melawan Indonesia," ujar Kim Swee seperti dilansir situs resmi FAM.
"Dia mengalami cedera hamstring yang perlu waktu pemulihan hingga satu sampai dua minggu. Maka itu, kita tidak akan bisa membawanya untuk melawan Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya: Indonesia Ungguli Malaysia
Indonesia Ungguli Malaysia
Meski menjadi laga pemanasan bagi kedua tim, tetapi partai ini diprediksi akan berlangsung panas. Pasalnya, pertandingan ini selalu melibatkan gengsi antar kedua negara.
Malaysia sendiri memiliki rekor kemenangan yang tidak cukup bagus jelang pertandingan melawan Indonesia. Mereka hanya menang tiga kali dan kalah di empat kesempatan dari 10 pertandingan terakhirnya. Salah satunya saat mereka kalah enam gol tanpa balas oleh Palestina saat melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Dan untuk rekor melawan Indonesia, Skuat Garuda masih lebih unggul dari Malaysia. Dari 10 pertemuan terakhirnya, Indonesia berhasil menang empat kali, sedangkan Malaysia menang tiga kali.
Indonesia bahkan pernah menggilas Malaysia dengan skor 5-1 pada babak grup Piala AFC 2010. Dan ketika pertemuan terakhir antara kedua tim pada September 2014, Indonesia juga menang 2-0.
Secara keseluruhan, Indonesia sudah 94 kali bertemu dengan Malaysia. Rekor pertemuan juga memihak kepada Indonesia dengan 38 kali kemenangan, sedangkan Malaysia baru mengumpulkan 35 kemenangan. Dan 21 pertandingan sisanya berakhir imbang.
Berikut rekor 10 pertandingan terakhir Indonesia melawan Malaysia:
14 September 2014: Indonesia 2-0 Malaysia (Uji coba)
1 Desember 2012: Malaysia 2-0 Indonesia (Piala AFC)
29 Desember 2010: Indonesia 2-1 Malaysia (Piala AFC)
26 Desember 2010: Malaysia 3-0 Indonesia (Piala AFC)
1 Desember 2010 Indonesia 5-1 Malaysia (Piala AFC)
6 Juni 2008: Indonesia 1-1 Malaysia (Uji coba)
23 Agustus 2006: Malaysia 1-1 Indonesia (Turnamen Merdeka)
3 Januari 2005: Indonesia 4-1 Malaysia (Piala Tiger)
28 Desember 2004: Indonesia 1-2 Malaysia (Piala Tiger)
17 Maret 2004: Malaysia 0-0 Indonesia (Uji coba)