KLB Usai Digelar, Tuntutan Bonek Temui Titik Terang

Kongres Pemilihan PSSI akan digelar 17 Oktober 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

VIVA.co.id - Kongres Luar Biasa (KLB) telah selesai digelar PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, pada Rabu 3 Agustus 2016.  Dalam KLB jelang pemilihan Ketua Umum ini, ditetapkan 6 poin keputusan.

Keputusan pertama ialah menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga KLB pemilihan Ketua Umum pengganti La Nyalla Mattalitti. KLB tersebut resmi ditetapkan akan berlangsung pada 17 Oktober 2016 mendatang.

Namun, untuk tempat pelaksanaan sementara ini belum bisa ditetapkan. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI baru akan menentukan dalam rapat setelah KLB hari ini digelar.

KLB PSSI telah menghasilkan 6 poin keputusan. Berikut poin-poin keputusan tersebut:

1. Hinca sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PSSI sampai KLB 17 Oktober 2016.

2. Menetapkan untuk memilih seluruh anggota Exco pada KLB 17 Oktober 2016

3. Pelaksanaan KLB ditetapkan tanggal 17 Oktober 2016. Tempat ditentukan oleh Exco.

4. Mengesahkan revisi kode pemilihan PSSI 2015

5. Komite Pemilihan
Ketua Agum Gumelar
Wakil Ketua IGK Manila
Anggota:
Haruna Sumitro
Budiman Dalimunthe
Irawady Hanafi
Theo Hartono
Putera Wirasana

6. Komite Banding Pemilihan
Ketua Erick Thohir
Wakil Ketua Hamid Awaludin
Anggota Dodik Wijanarko

Menurut Hinca, dalam KLB pemilihan Ketua Umum nanti akan dimasukkan agenda bahasan mengenai status Persebaya Surabaya. Hal ini menyusul adanya pertemuan anggota Exco, Toni Apriliani dengan kelompok suporter Bonek, kemarin.

"Sehubungan dengan pertemuan anggota Exco dengan Bonek, maka status Persebaya Surabaya akan dibahas dalam Kongres berikutnya," tegas Hinca.



Tuntutan Bonek Temui Titik Terang

Ratusan Bonek datang ke Jakarta saat KLB PSSI digelar. Tujuan para bonek adalah menuntut Persebaya diakui PSSI. Dengan demikian, Persebaya bisa mengikuti kompetisi yang diselenggarakan di tahun 2017.

Bonek memenuhi tribun Stadion Tugu, Koja, Jakarta Utara, Rabu 3 Agustus 2016. Selain berorasi, mereka juga mengibarkan bendera dan spanduk, serta bernyanyi yel-yel Persebaya.

Nyanyian mereka semakin keras membuat stadion yang telah lama kosong itu layaknya kandang Persebaya yang sedang menghelat pertandingan.

Pantauan VIVA.co.id, mercon dan flare mulai dinyalakan oleh para suporter. Mereka berteriak bernyanyi sembari sesekali memaki PSSI, yang mereka anggap menzalimi mereka.

"Mafia PSSI j----k, Kami Bonekmania tak akan habis suara" teriak mereka.

Pihak kepolisian dan petugas yang berada di sisi lapangan terlihat mengawasi sambil menunggu datangnya Toni Aprilani, anggota Komite Eksekutif (Exco)  PSSI yang dikabarkan telah selesai melaksanakan rapat di KLB di Ancol.

Usaha yang dilakukan Bonek akhirnya mulai menemui hasil. Dalam Surat Keterangan yang dikeluarkan pada Rabu, 3 Agustus 2016, pada sela-sela KLB, tertuang niat untuk kembali mengakui Persebaya sebagai anggota PSSI.

"Bahwa klub Persebaya FC akan dirapatkan pada rapat Komite Eksekutif PSSI selanjutnya untuk diagendakan pada Ordinary Congress (Kongres Pemilihan Umum) bulan Oktober 2016," tulis surat berkop PSSI ditandatangani oleh hampir semua Exco.

Dalam fotokopi surat yang didapat VIVA.co.id, terdapat delapan tandatangan anggota Exco PSSI. Hanya Roberto Rouw yang tidak menandatangani surat tersebut karena berhalangan hadir di KLB tadi.

Sebelumnya,  Anggota Exco PSSI, Tonny Aprilani, telah mengumbar janji ke Bonek untuk memulihkan status Persebaya Surabaya. Namun, surat tersebut tak diketik dengan rapi. Tonny menulis surat tersebut dengan tangannya di atas kertas bergaris.

"Persebaya FC, PT Persebaya Indonesia, akan disahkan pada Ordinary Congress (Kongres Biasa), Oktober 2016," bunyi surat yang ditulis Tonny, lengkap dengan materai Rp6000,00.

Surat ini sempat membuat Bonek salah paham. Mereka berpikir, bahwa pemulihan status Persebaya dilakukan pada Kongres Luar Biasa, Rabu 3 Agustus 2016, di Hotel Mercure.

Padahal, enam agenda Kongres tak bisa diubah. Dan, proses pemulihan status baru bisa dilaksanakan di Kongres 17 Oktober 2016 nanti.

Informasi lainnya yang salah, mereka berpikir 12 anggota Exco PSSI sudah diganti. Padahal, dalam KLB tadi, mereka belum diganti.

Status Persebaya memang masih simpang-siur sejak memutuskan untuk keluar dari PSSI saat Indonesia Premier League (IPL) bergulir, dan tergantikan oleh Persebaya Surabaya hingga berganti jadi Surabaya United, lalu Bhayangkara Surabaya United.

Kalau sampai statusnya dinyatakan kembali masuk ke dalam organisasi PSSI, maka Persebaya kemungkinan besar akan memulai kembali dari level Liga Nusantara pada musim depan.



Harapan Usai KLB

Setelah KLB ini, harapan pun muncul dari insan sepakbola tanah air. Salah satunya muncul dari legenda Hidup "Singo Edan" yang saat ini menjadi asisten pelatih Arema Cronus, Joko Susilo. Dia berharap segera ada perbaikan sistem pengelolaan sepakbola di Indonesia.

"KLB ini kan mencari ketua sementara, kemudian mencari ketua baru di KLB selanjutnya. Paling utama bukan pergantian ketua atau pengurus, tapi bagaimana sepakbola Indonesia ini ke depan lebih baik," ujar Joko Susilo kepada VIVA.co.id.

Saat ini, sepakbola Indonesia menurut pria yang akrab disapa Gethuk itu, sudah tertinggal jauh dengan negara Asia Tenggara lainya. Bahkan, berdasarkan rangking terbaru FIFA, Indonesia berada di posisi 191 dengan poin 65, di bawah Timor Leste yang berada di posisi 185 dengan poin 84.

"Kita sudah tertinggal jauh di wilayah ASEAN. Kita tidak usah ada lagi ribut-ribut, itu sudah cukup. Segera bentuk pengurus, kita mulai melangkah untuk mengembalikan kondisi sepakbola Indonesia mengembalikan prestasi yang seperti yang diharapkan," kata Gethuk.