Ledakan Ronaldo yang Hidupkan Mimpi Portugal

Kapten Portugal, Cristiano Ronaldo.
Sumber :
  • Reuters/Kai Pfaffenbach

VIVA.co.id – Portugal berhasil mengamankan satu tempat di final Piala Eropa 2016. Mereka sukses menembus partai puncak usai mengalahkan Wales dengan skor 2-0.

Dalam laga yang digelar di Stade de Lyon, Rabu 6 Juli 2016 atau Kamis dini hari WIB, Portugal bermain monoton di babak pertama. Mereka kesulitan menembus pertahanan Wales yang begitu rapat.

Cristiano Ronaldo juga tak bisa berbuat banyak di 45 menit pertama. Dia kesulitan melepaskan diri dari kawalan pemain-pemain belakang Wales.

Kondisi berubah di paruh kedua. Dalam sekejap, Portugal mampu mengendalikan permainan. Ronaldo pun sudah menemukan celah di pertahanan Wales.

Puncaknya, menit 50, Portugal berhasil membobol gawang Wales kawalan Wayne Hennessey. Gol pertama Portugal diciptakan oleh Ronaldo lewat sundulannya yang memanfaatkan umpan Raphael Guerreiro.

CR7 kembali beraksi tiga menit kemudian. Dia melepaskan sebuah sepakan mendatar yang keras.

Bola hasil sepakan Ronaldo kemudian dibelokkan oleh Luis Nani. Hennessey terkecoh dan gol kedua Portugal tercipta.

Di sisa waktu, Wales gagal menjebol gawang Portugal kawalan Rui Patricio. Alhasil, hingga peluit panjang berbunyi, Portugal menang 2-0.

Ini adalah kali kedua Portugal lolos ke final Piala Eropa. Sebelumnya, mereka sudah mencapai final pada Piala Eropa 2004 silam.

Sayang, ketika itu Portugal gagal menjadi juara. Berstatuskan sebagai tuan rumah, Portugal dipaksa menelan pil pahit oleh Yunani. Mereka kalah lewat gol tunggal Angelos Charisteas.

"Kondisi sekarang berbeda dengan 2004. Ketika itu, saya masih 18 tahun dan menjadi final pertama. Itu debut saya di final. Sekarang, sudah 12 tahun berlalu dan kami harus memainkan final lainnya. Saya sangat bangga atas pencapaian ini," kata Ronaldo seperti dilansir Soccerway.

"Saya selalu bermimpi bisa membawa Portugal juara. Saya berharap semua bisa terwujud sekarang. Saya percaya diri dan yakin semua pemain di tim layak akan status tersebut. Portugal fans, saya, dan semua orang Portugal layak merasakan gelar juara," lanjutnya.

Selanjutnya

Sumber Harapan Usai Jadi Cacian

Tak ada yang mengira Portugal akan melangkah ke final Piala Eropa 2016. Sebab, performa Portugal di awal turnamen tak terlalu meyakinkan.

Sepanjang babak penyisihan grup, Portugal tak pernah menang. Mereka hanya mampu bermain imbang dengan tiga lawannya.

Lolos ke babak 16 besar pun diwarnai dengan keberuntungan, karena finis di posisi ketiga klasemen peringkat tiga terbaik.

Keberuntungan juga mengiringi Portugal di babak 16 besar. Mereka berhasil mengalahkan Kroasia ketika Ricardo Quaresma mencetak gol kemenangan pada masa perpanjangan waktu.

Pada perempat final, Portugal tak menunjukkan perbaikan penampilan. Mereka bisa lolos ke semifinal usai mengalahkan Polandia lewat babak adu penalti.

Maka, tak heran jika julukan 'Tim Hoki' lekat dengan Portugal sepanjang Piala Eropa 2016. Selain dijuluki 'Tim Hoki', Portugal juga kerap mendapatkan cacian dari suporter sendiri.

Mereka menilai Portugal tak layak bermain di semifinal. Namun, performa mereka saat menghadapi Wales, membuat publik Portugal terdiam.

Segala macam cacian tak lagi terdengar. Kini, Portugal dibanjiri dengan pujian dari suporter fanatiknya.

"Kami tak memenangkan pertandingan di fase awal. Itu sebuah peringatan. Kami tak mau lolos dengan status peringkat tiga terbaik. Mungkin, kami dinaungi keberuntungan," ungkap gelandang Portugal, Joao Mario.

Berhasil menembus final, tentunya ada harapan yang muncul dari suporter terhadap Portugal. Mereka pastinya mengidamkan anak-anak asuh Fernando Santos untuk mengangkat trofi Piala Eropa pertama.

Ronaldo menilai impian tersebut berpeluang besar diwujudkan. Pemain Real Madrid tersebut menganggap Portugal punya potensi besar untuk bisa mencetak sejarah di Piala Eropa.

"Kami selalu percaya akan pepatah yang menyebutkan: 'Lebih baik mengawalinya dengan buruk dan berakhir positif'. Pemain bekerja dengan baik, pelatih juga demikian, bahkan tim medis yang mampu menjaga kebugaran pemain," terang Ronaldo seperti dilansir situs resmi UEFA.

"Harapan itu (juara) ada karena kami sudah ada di final. Saya juga sadar tak banyak orang Portugal yang percaya kami menembus final," lanjutnya.

Selanjutnya

Samai Rekor Platini

Kelolosan Portugal ke final Piala Eropa 2016 diwarnai keberhasilan Ronaldo mencetak rekor individu. Gol yang dibukukan pemain Real Madrid tersebut di laga kontra Wales telah menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Eropa.

Ronaldo kini berbagi tempat dengan legenda Prancis, Michel Platini di daftar top scorer sepanjang masa Piala Dunia. Baik Ronaldo dan Platini, hingga kini sudah mencetak sembilan gol.

Hanya saja, dilansir Opta, Platini mencetak sembilan gol di Piala Eropa dalam tempo yang lebih cepat. Platini cuma butuh empat penampilan di Piala Eropa 1984 untuk mencetak sembilan gol.

Sedangkan, Ronaldo butuh 20 kali penampilan demi mencetak sembilan gol. Namun, Ronaldo berpotensi menggeser posisi Platini sebagai pencetak gol terbanyak Piala Eropa. Sebab, Ronaldo masih bermain di partai final.

"Ronaldo adalah pencetak gol alami. Dan, dia berhasil mencetak gol lagi saat melawan kami," puji rekan setim Ronaldo sekaligus pemain andalan Wales, Gareth Bale.

Segala macam prestasi yang ditorehkan Ronaldo akan terasa lebih manis jika berhasil mengantarkan Portugal menjadi juara. Namun, bukan hal yang mudah bagi Ronaldo mengantarkan Portugal juara.

Sebab, tuan rumah, Prancis, akan menjadi lawan mereka setelah berhasil mengalahkan tim kuat, Jerman, dengan skor meyakinkan, 2-0. "Kami belum memenangkan apa-apa. Tapi, mimpi bisa diwujudkan," ujar Ronaldo.