Ketika Auman 'Three Lions' Buat Sang Juara Dunia Tak Berdaya
Senin, 28 Maret 2016 - 04:20 WIB
Sumber :
- Action Images via Reuters / Carl Recine
VIVA.co.id
- Sundulan Mario Gomez membuat pendukung Inggris di Olimpiastadion tertunduk. Namun, mereka tidak sadar akan melihat kekuatan 'The Three Lions' sesunguhnya saat membalikkan keadaan dan meraih kemenangan.
Gawang Inggris sudah bobol saat laga babak pertama tersisa tiga menit. Umpan Mesut Oezil mampu dituntaskan Toni Kroos dengan sempurna. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Peluang Inggris untuk meraih kemenangan atas Jerman tampak semakin jauh saat Gomez membuat skor jadi 2-0 di menit ke-57. Tak ada sorak sorai yang sebelumnya terdengar di tribun tempat para penonton Inggris berada.
Tetapi, gol Gomez itu sepertinya menjadi 'pecut' yang membuat tim asuhan Roy Hodgson terbangun dari tidurnya dan mengaum kencang. Auman pertama mereka keluar empat menit setelah gol kedua Jerman.
Harry Kane secara cerdik menipu Mesut Oezil dengan 'tipuan ala Johan Cruyff', sebelum tendangan mendatarnya ke tiang jauh berbuah gol pertama Inggris, memangkas ketinggalan jadi satu gol saja.
Setelah itu giliran Jamie Vardy yang beraksi. Baru dimasukan empat menit, penyerang yang tengah naik daun bersama Leicester City ini sukes memberikan dampak besar dalam laga kontra sang juara dunia.
Berbekal tiga sentuhan, Vardy sukses menyamakan kedudukan lewat sebuah gol berkelas. Menerima umpan datar Nathaniel Clyne dari sisi kanan, pemain 28 tahun itu menyontek bola dengan tumit untuk membuat skor jadi 2-2.
Saat laga sepertinya akan berakhir imbang, auman ketiga Inggris tercipta untuk berikan kemenangan sensasional di Berlin. Eric Dier berhasil mencetak gol kemenangan Inggris pada menit ke-91. Inggris mendapatkan kemenangan 3-2 atas Jerman.
Itu merupakan kemenangan ketiga beruntun Inggris di kandang Jerman, setelah sebelumnya pada 2001 dan 2008 silam. Hasil ini pun menebar asa luar biasa buat 'Three Lions' jelang Piala Eropa 2016 mendatang.
Vardy & Kane, Lupakan Rooney
Vardy & Kane, Lupakan Rooney
Kemenangan Inggris atas Jerman sebenarnya cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, permainan tim asal Negeri Elizabeth itu baru benar-benar meledak tanpa para pemain utama yang selama ini mengisi skuad utama.
Gary Cahill merupakan pemain tertua yang berada dalam starting eleven. Sementara pemuda 19 tahun bernama Dele Alli menjadi pemain paling muda di lapangan, dan salah satu yang paling bersinar.
Kane dan Alli menjadi dua dari empat pemain Tottenham Hotspur yang tampil menawan. Dier juga pemain yang tengah membawa 'The Lilywhites' naik ke posisi runner-up Premier League. Selain itu, ada nama Danny Rose yang tampil 90 menit.
Inggris juga berhasil menyamakan kedudukan ketika Danny Welbeck ditarik dan digantikan oleh Vardy. Sekali lagi, penyerang Leicester City itu mampu membayar kepercayaan sang pelatih.
Munculnya nama-nama baru yang menyegarkan permainan Inggris, asa baru juga ikut muncul. "Penyelesaian luar biasa dari Harry Kane dan Vardy, menunjukan kerja keras dan dedikasi terbayarkan," tulis Alan Shearer dalam akun Twitternya.
"Dier...Ali...Kane... Inti yang menjanjikan untuk masa depan! Penampilan impresif dari Inggris malam ini," tambah eks kapten Inggris, Rio Ferdinand.
Baca Juga :
Uniknya, Hodgson mengaku ia menurunkan lineup eksperimental dengan menempatkan Alli menggantikan posisi Wayne Rooney. Sang kapten sedang absen karena cedera lutut yang dideritanya.
Sang pelatih bersyukur hasilnya malah positif namun mengingatkan skuad Inggris untuk tetap merendah. Karena hasil baik harus mereka dapat di Piala Eropa mendatang.
"Sangat penting untuk tetap rendah hati di saat-saat ini," kata Hodgson. "Kami memiliki jalan panjang yang mengerikan untuk pergi sebelum kita dapat meraih kemenangan atas Jerman."
"Ini langkah yang baik ke depan dan waktu berkembang. Kami akan menganalisis permainan, ada banyak sekali kita bisa berbuat lebih baik," tambahnya.
Kemenangan ini memberikan tanda kalau masa-masa Rooney di timnas Inggris bisa sudah sampai akhir. Untuk dicoret dari skuad mungkin masih tidak mungkin, tapi sang kapten sekarang terancam tidak bisa masuk tim utama karena penampilan para juniornya.
Belanda Ujian Berikutnya
Belanda Ujian Berikutnya
Euforia masih terasa sangat tinggi di media Inggris, yang menulis tajuk utama kemenangan itu dengan penuh suka cita. Namun, Hodgson ada benarnya karena perjalanan masih sangat panjang. Laga internasional pekan ini saja belum selesai.
Setelah ini, Inggris akan menghadapi Belanda di Wembley Stadium hari Selasa, 29 Maret 2016 atau Rabu dini hari WIB. Meski Die Oranje tak lolos Piala Eropa di Prancis nanti, mereka bisa menjadi ujian besar buat para pemain muda Inggris.
Kane dan Vardy sadar betul Belanda bakal jadi tantangan sekaligus pembuktian keberhasilan mereka tidak hanya kebetulan saja. Keduanya pun sadar dengan hal tersebut sehingga tak ingin terlena usai kemenangan di Jerman.
"Kami bermain brilian, punya banyak peluang, kami bisa mencetak gol lebih banyak. Kami tak pernah menyerah. Malam yang luar biasa," tutur Kane.
"Sekarang semua harus tenang, ini hanya persahabatan. Tapi malam yang luar biasa untuk Inggris dan menunjukkan bagaimana tim kami. Kami harus seperti ini," tegas bomber Tottenham Hotspur itu.
Hal senada diucapkan oleh Vardy. Jangan terlalu larut dalam kesenangan berlebih karena ini baru laga ujicoba, tapi sadar kalau penampilan Inggris di Berlin sangat apik.
"Kami akan kembali, melanjutkan apa yang telah kami lakukan. Kami punya pertandingan penting lain di hari Selasa melawan Belanda," tambah Vardy.