Mandul, Barcelona Tergusur
Senin, 4 Januari 2016 - 05:25 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
- Gol tunggal Thomas Partey, cukup untuk membuat Atletico Madrid memenangkan laga melawan Levante, Minggu kemarin. Kemenangan ini sekaligus membuat Atletico menggusur Barcelona dari puncak klasemen.
Dilansir Marca, Atletico harus menanti hingga 19 bulan untuk kembali merasakan manisnya puncak klasemen. Satu tahun dan tujuh bulan sudah berlalu, sejak Atletico terakhir kalinya merasakan puncak klasemen La Liga.
Atletico kokoh di puncak klasemen sementara La Liga dengan raihan 41 poin dari 18 pertandingan. Unggul dari Barcelona yang harus turun ke posisi kedua, setelah hanya membukukan 39 poin dari 17 pertandingan.
Lengsernya Barcelona dari puncak klasemen, tak terlepas dari hasil mengecewakan yang dipetik skuad asuhan Luis Enrique kala bertandang ke Espanyol, Minggu kemarin. Lionel Messi Cs hanya bermain imbang tanpa gol.
Hasil imbang yang membuat barcelona harus rela untuk sementara turun ke peringkat dua, setelah sebelumnya mereka sukses mempertahankan puncak klasemen dalam 15 pertandingan terakhir.
Bek Atletico Madrid Diego Godin tidak bisa menutupi kegembiraannya atas keberhasilan yang diraih timnya. Dia menilai, berhasil memuncaki klasemen mengangkat kepercayaan diri skuad asuhan Diego Simeone.
"Hasil ini menambah tekad kami untuk terus bekerja keras. Kami sadar masih harus ada pernaikan di beberapa aspek, tapi kami saat ini sangat senang dengan kemenangan ini," katanya dilansir Marca.
"Tidak ada yang bisa mengambil impian kami memburu setiapo trofi yang diperebutkan musim ini. Kami akan selalu bertarung di setiap pertandingan yang menanti, seolah-olah itu adalah laga terakhir," lanjutnya.
Kepercayaan diri Godin bukan tanpa alasan. Sempat tak tampil konsisten di awal musim, permainan Atletico kini mulai stabil. Dan mulai pekan ke-12, Atletico melewati Real Madrid dan menguntit Barcelona.
Baca Juga :
Sementara itu, kegagalan Barcelona mengamankan puncak klasemen, ternyata tidak membuat gelandang Ivan Rakitic panik. Bagi Rakitic, situasi tersebut merupakan bagian paling seru dari persaingan La Liga musim ini.
Dan Barca, menurutnya, masih berpeluang merebut tahta pimpinan klasemen dengan satu laga lagi yang belum dimainkan dibanding jumlah laga Atletico. Barcelona memang masih mengantungi satu laga tertunda.
Namun, Rakitic melihat hasil imbang tanpa gol timnya ini adalah 'kejadian langka' di mana Barca tidak bisa mencetak gol. Lionel Messi dan Luis Suarez pun tampak begitu frustrasi di laga tersebut.
"Kadang-kadang bola hanya tidak ingin masuk ke gawang. Tapi, kami terus bergerak maju karena sedang tampil bagus dan mendominasi," kata Rakitic seperti dilansir Soccerway.
"Jika kami tidak menghasilkan peluang, maka itu baru mulai mengkhawatirkan," jelas pemain timnas Kroasia itu.
Kegagalan Barcelona mencetak gol kemarin malam merupakan kegagalan pertama mereka sejak 21 Februari 2015 silam. Total di 30 laga sebelumnya Lionel Messi dan kawan-kawan selalu mencetak gol.
Teror Mistar Gawang dan Rekor yang Berlanjut
Banyak yang menilai, kegagalan Barcelona mengalahakn Espanyol, tidak terlepas dari nasib sial yang menaungi klub asal Catalan itu. Sebab, beberapakali peluang emas mereka 'digagalkan' mistar gawang.
Di laga kemarin, Barcelona sebenarnya memiliki dua peluang emas. Namun, keduanya gagal membuahkan gol karena terbentur mistar gawang. Itu terjadi saat tendangan bebas Messi dan peluang emas Luis Suarez.
Dan mistar gawang memang menjadi momok lini depan Barca musim ini. Laman olahraga Spanyol, Marca pada Oktober lalu mengungkapkan, Barcelona rata-rata melakukan satu tembakan ke mistar gawang setiap laga.
Catatan ini berbanding jauh dari yang dibukukan Neymar dan kawan-kawan pada musim lalu. Di mana mereka rata-rata hanya sekali membentur mistar gawang dari total 16 pertandingan di La Liga.
Selain mistar gawang, ada yang berpendapat, performa Barcelona memang terus menurun sejak membantai Real Madrid 4-0 pada November silam. Sejak mengalahkan Madrid, Barcelona tiga kali gagal menang.
Itu terjadi ketika mereka ditahan imbang Valencia 1-1 (6 Desember 2015), ditahan imbang Deportivo La Coruna 2-2 (12 Desember 2015) dan diterakhir kala ditahan imbang tanpa gol Espanyol, akhir pekan lalu.
Sementara itu, meski gagal menang, ada catatan apik yang dibukukan Barcelona. Pasalnya, hasil imbang melawan Espanyol membuat Barcelona melanjutkan catatan 18 laga tak terkalahkan (13 menang, lima imbang).
Tantangan Enrique selanjutnya adalah menyamai rekor yang diraih pelatih Barcelona sebelumnya, Tata Martino, yang membukukan rekor 20 pertandingan tidak terkalahkan pada musim 2014 silam.
Selain itu, Enrique juga berpeluang mengejar rekor dua pelatih Barcelona sebelumnya, Tito Vilanova (21 laga tak terkalahkan di musim 2013) dan Pep Guardiola (28 laga tak terkalahkan di musim 2011).