Invasi "Pasukan Garuda" ke Liga-liga Mancanegara
- VIVAbola/Anhar Rizki Affandi
VIVAbola - 2014 bak waktunya Garuda-garuda Indonesia keluar dari kandang mencari petualangan. Sejumlah nama tengah mencoba peruntungan berkarir di mancanegara.
Nama terakhir yang akan membawa nama Indonesia di lapangan hijau luar negeri adalah Irfan Bachdim. Pemain berdarah Belanda itu resmi bergabung dengan klub kasta tertinggi Liga Jepang (J-League), Ventforet Kofu, dengan kontrak selama satu tahun.
Keputusan manajemen Ventforet mengontrak Irfan diambil setelah mengikuti trial pada Desember 2013 silam. Selama hampir satu minggu, suami Jennifer Kurniawan itu mengikuti proses seleksi bersama Syakir Sulaiman.
"Ada tiga pemain Indonesia yang ikut seleksi pada 2013 lalu. Tapi, pilihan kami akhirnya jatuh ke Irfan. Dia punya kriteria permainan yang dibutuhkan kami," ujar General Manager Ventforet, Satoru Sakuma, pada jumpa pers di kantor PT Garuda Indonesia, Cengkareng, Senin 27 Januari 2014.
Selain Irfan dan Syakir, nama Andik Vermansyah juga sempat menjalani trial selama satu pekan di klub yang bermarkas di kaki gunung Fujiyama itu. Namun, Irfan yang menjadi pilihan.
Musim lalu, Ventforet finis di peringkat 15 klasemen J-League. General Manager Ventforet, Satoru Sakuma, berharap kehadiran Irfan bisa membawa dampak baik bagi klubnya di musim depan.
"Saya sangat senang bisa bergabung dengan Kofu. Saya berharap bisa membantu tim ini menorehkan prestasi lebih baik di musim depan," ujar Irfan, yang akan menggunakan kostum bernomor 13.
Irfan kini tercatat menjadi pemain asal Indonesia kedua yang merumput di "Negeri Matahari Terbit". Legenda Indonesia, Ricky Yacobi, sempat membela Matsushita sebanyak empat pertandingan dengan torehan satu gol pada 1988.
Sayangnya, kala itu karir Ricky tidak bertahan lama. Cuaca dingin membuat permainannya tidak berkembang. Hal itu pun dinilai bisa menjadi kendala buat Irfan. Apalagi, dia satu tahun terakhir bermain di Liga Thailand yang bercuaca panas.
"Saya sudah cukup lama bermain di Asia Tenggara. Suhu di sini cukup panas. Di Jepang, bisa mencapai minus 2 derajat celcius. Meski saya sering ke Eropa, sudah pasti harus beradaptasi terlebih dahulu," kata Irfan, yang akan dapat fasilitas khusus yaitu pemandian air hangat.
"Saat trial, saya merasakan ketenangan yang luar biasa di Kofu. Memang, suhu cukup dingin. Tapi, suasana di sana sangat mendukung untuk berlatih. Tenang, damai, dan bersahabat," tambahnya.
3 "Garuda" Jajal Malaysia
Homesick alias selalu kangen rumah menjadi salah satu batu ganjalan berkembangnya pemain Indonesia kala berkarir di luar kandang. Dengan alasan ini, Andik akhirnya memilih untuk bergabung dengan salah satu klub besar Liga Super Malaysia, Selangor FA, yang relatif lebih dekat dengan Indonesia. Kepindahan pria 22 tahun itu ramai diberitakan media pada akhir 2013 lalu.
Tapi, bukan hanya Andik yang akan tampil di "Negeri Jiran" pada musim 2014. Dua pilar Timnas lainnya juga dipinang oleh klub Malaysia, yaitu Patrich Wanggai bergabung dengan T-Team FC dan Hamka Hamzah berseragam PKNS FC.
Ketiga pemain Indonesia ini mengulang kejadian pada awal 2000 saat banyak pemain yang tampil di Malaysia. Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, Budi Sudarsono, sampai Ponaryo Astaman pernah berkarir di negeri tetangga.
Hamka, Andik, dan Patrich pun sudah mencatatkan penampilan bersama klub-klub anyar mereka di Malaysia. Namun, Hamka jadi pemain Indonesia tampil paling konsisten sepanjang awal musim ini. Bek berusia 31 tahun itu selalu tampil dalam tiga laga PKNS sejauh ini.
Gol berhasil ia ciptakan pada laga pertama di Malaysia. Lalu, ia kembali mencetak dua gol saat tampil di Piala FA Malaysia menghadapi Johor Darul Tazim, pertengahan pekan lalu. Clean sheet pun berhasil ia catat pada kemenangan 1-0 atas ATM FA, Minggu kemarin.
Penampilan Hamka mendapatkan pujian dari berbagai pihak, dari rekan satu tim, presiden klub, hingga media lokal. Kerja samanya dengan Helmi Remeli dinilai mampu menambah kualitas pertahanan klub promosi tersebut.
"Saya tidak terkejut (sudah mencetak tiga gol). Karena itu sudah menjadi tugas saya ketika PKNS mendapat tendangan bebas atau sepak pojok," ujar Hamka seperti dilansir Harian Metro.
Hamka pun ingin membuktikan diri jadi aset penting untuk PKNS. "Saya akan terus maju ke gawang lawan untuk coba mencari gol," lanjutnya.
Bukan hanya Hamka yang sudah menorehkan gol. Patrich Wanggai juga sudah mencatatkan gol bersama T-Team. Bahkan, gol tunggalnya berbuah kemenangan atas klub kuat Johor Darul Tazim.
Pada pertandingan Minggu 27 Januari 2014, Patrich tampil sejak menit awal. Menggunakan kostum nomor 8, ia menciptakan gol di menit ke-70. Berawal dari sepak pojok, Evaldo Goncalves menanduk bola ke tiang jauh. Patrich langsung menyambar dan membelokkan bola masuk ke gawang.
Patrich langsung berlari ke arah Evaldo dan merayakan gol bersama rekan-rekannya. Gol ini tentu membuat beban di pundak pria 25 tahun itu lebih ringan. Pasalnya, penampilan pemain timnas Indonesia ini selama pramusim belum menjanjikan.
Jika Hamka dan Patrich tengah jadi bintang dari tim mereka, lain lagi dengan Andik. Eks gelandang Persebaya Surabaya tersebut kesulitan bersaing mendapatkan tempat utama.
Sejauh ini, Andik baru satu kali tampil sejak menit pertama bersama Selangor di turnamen Piala FA Malaysia melawan Harimau Muda C (menang 2-1). Di kancah Liga Super, ia baru tampil sekali dan itu pun di menit-menit akhir.
Andik menilai keterlambatannya bergabung dengan Selangor usai SEA Games 2013 menjadi alasan utama. Menurutnya, masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan sepakbola Malaysia.
"Saya terus membangun pengertian dengan rekan-rekan baru dan semua berjalan dengan sangat baik. Tapi, kami harus menunjukkan itu di kompetisi dan tidak hanya di latihan," ujar Andik usai melakukan debut pada 22 Januari 2014 lalu.
Nasib Pemain Indonesia Lainnya?
Bukan hanya nama-nama di atas yang merumput di liga luar Indonesia. Tercatat dua pemain Timnas memperkuat klub luar negeri. Eks bomber Persib Bandung, Sergio Van Dijk, yang tampil di Liga Iran dan gelandang naturalisasi, Stefano Lilipaly, bersama Almere City.
Van Dijk tampaknya menjadi pilihan utama klub Iran, Sepahan. Sejauh ini, pemain 30 tahun itu sudah mencatatkan tiga penampilan meski belum mencetak gol. Terakhir, Van Dijk tampil selama 66 menit saat menang 3-2 atas Esteghal Khuzestan.
Lilipaly juga berhasil menembus tim utama Almere City. Pria yang sudah mencatatkan satu caps dengan skuad "Garuda" itu masuk pada awal babak kedua, namun belum bisa memberikan kemenangan saat ditahan imbang 1-1 oleh De Graafschan.
Selain kedua nama tersebut, Arthur Irawan juga mencari celah untuk bisa tampil di Liga Spanyol. Pemain berusia 20 tahun itu memutuskan untuk hengkang dari Espanyol B menuju Atletico Malagueno, atau tim reserve Malaga FC yang tampil di Tercera Division atau kompetisi kasta keempat "Negeri Matador"
Penyerang muda, Gavin Kwan Adsit, menambah panjang daftar pemain Indonesia yang merumput di luar negeri. Pemain Timnas U-19 itu baru bergabung dengan klub asal Jerman, Niendorfer TSV. Ia bisa menjalani debut pada 2 Februari mendatang.
Nama pemain yang memperkuat Timnas U-23 di SEA Games lalu, Yandi Sofyan Munawar, juga berkesempatan besar tampil membela klub luar Indonesia. Adik penyerang Persepam Madura United, Zaenal Arief, itu rencananya diikat oleh klub Liga Australia, Brisbane Roar.
Kemungkinan, Yandi menjelaskan, akan bermain lebih dulu di ajang National Premier League Australia (setingkat Divisi Utama) bersama klub yang berafiliasi dengan Brisbane Roar itu.
"Latihan masih tetap di Brisbane, tapi bermain tetap di NPL. Soalnya, A-League kalau tidak salah sudah dimulai sejak Oktober," jelas Yandi. "Jadi, status masih tetap di Brisbane Roar. Hanya saya nanti bermain di NPL."
Tentu, kabar merapatnya pemain-pemain Indonesia ke klub luar negeri menjadi "angin segar" untuk para pecinta sepakbola Tanah Air. Pengalaman yang mereka timba di liga seberang diharapkan memberikan suntikan positif untuk prestasi tim nasional.
Para wakil "Garuda" ini pun diharapkan mampu meningkatkan derajat Indonesia di sepakbola level internasional. Mudah-mudahan, tahun 2014 menjadi awal invasi pemain Indonesia ke luar negeri sekaligus saat untuk memajukan prestasi Timnas. (one)