Indonesia Vs Belanda, Laga "Idaman" Publik Tanah Air
Jumat, 7 Juni 2013 - 00:05 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - Laga antara tim nasional Indonesia melawan Belanda akhirnya segera terlaksana. Jumat 7 Juni 2013, mulai pukul 20.30 WIB, laga akbar ini akan tersaji untuk menghibur penggila bola di Tanah Air.
Pertandingan ini jadi kali pertama antara kedua tim di sepanjang sejarah sejak Belanda "angkat kaki" dari Indonesia. Laga ini sebenarnya sudah menyita jutaan rakyat Indonesia dalam beberapa pekan belakangan ini.
Bolamania Tanah Air sangat ingin memanfaatkan momentum langka ini untuk melihat secara langsung bintang-bintang lapangan hijau kelas dunia. Terutama yang dimiliki Belanda untuk bermain di atas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta.
Antusiasme masyarakat sudah terlihat sejak kedatangan timnas Belanda pada Rabu pagi, 5 Juni 2013. Kedatangan Pasukan Oranye sudah disambut oleh ratusan fans yang tergabung dalam beberapa komunitas. Seketika suasana Bandara Halim Perdanakusuma mendadak ramai karena dipadati oleh ratusan orang yang ingin menyaksikan secara langsung Robin van Persie cs tiba di Jakarta.
Bergeser ke kawasan SUGBK, pada hari yang sama, para penggila sepakbola nasional pun sudah memadati lokasi-lokasi penjualan tiket yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Mereka rela antre sejak pagi hingga sore hari demi bisa mewujudkan keinginan menonton secara langsung pemain-pemain papan atas Eropa dan Indonesia berlaga dalam satu lapangan.
Sebenarnya pihak panitia sudah membuka penjualan tiket secara online dan offline sejak sebulan lalu. Melalui sistem ini, pihak panitia mengaku sudah menjual seluruh tiket yang disediakan. "Kami sudah menjual seluruh tiket di semua kategori," ujar CEO Tiket.com, Dimas Surya Saputra.
Antusiasme inilah yang menarik perhatian beberapa pemain timnas Belanda. Terutama untuk bisa menunjukkan permainan terbaik di laga ini.
"Luar biasa, sambutan masyarakat Indonesia sangat hebat. Saya sudah tidak sabar bermain di laga melawan Indonesia," ungkap bek Johnny Heitinga.
Inlander, Blasteran & Eropa
Ada hal yang menarik ketika menyaksikan duel antara Indonesia versus Belanda. Kita akan melihat sebuah fenomena unik di mana para "inlander", blasteran, serta orang-orang Eropa bermain di dalam satu lapangan.
Sejarah antara Indonesia dan Belanda memang sangat panjang. Negeri Kincir Angin tersebut sempat menjajah Nusantara selama hampir 3,5 abad lamanya. Banyak hal terjadi di masa itu, dan salah satunya adalah pernikahan antarbangsa yang menghasilkan keturunan berdarah campuran.
Di Skuad Garuda saat ini, terhitung ada dua pemain yang memiliki darah Belanda. Mereka adalah Raphael Maitimo dan Sergio van Dijk. Sedangkan di Tim Oranje salah satu pemainnya yang menjadi tulang punggung di lini belakang, Johnny Heitinga ternyata berdarah Indonesia.
Selain itu, beberapa dari pemain blasteran tersebut juga memiliki ikatan satu sama lainnya. Contohnya saja ikatan yang terjalin antara Raphael Maitimo, Arjen Robben, Wesley Sneijder dan Robin van Persie.
"Robben dan Sneijder adalah rekan satu tim saya ketika berada di timnas Belanda U-17. Sedangkan Van Persie teman saya selama berada di akademi Feyenoord Rotterdam," jelas Maitimo.
Dari cerminan ini, tentunya masyarakat berharap laga ini akan berjalan dengan ketat, namun penuh dengan sportifitas dan sikap saling menghormati.
Timnas pun Harus Mengalah
Pada laga kandang kali ini, timnas Indonesia harus mengalah dengan menggunakan kostum tandang (putih-hijau-putih). Inilah keputusan yang
tercapai dalam managerial meeting yang digelar Kami siang di kantor PSSI, Senayan Jakarta. Beberapa pihak mengaku kecewa dengan keputusan ini. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengungkapkan perasaannya terkait putusan ini.
"Ada kebanggaan tersendiri yang ditunjukkan ketika para pemain memakai kostum utama. Saya sendiri kecewa, tapi masalah kostum semoga bukan menjadi halangan," tutur Djohar.
Selain harus mengalah, timnas Indonesia kembali mendapatkan sebuah perlakuan yang kurang menyenangkan. Saat jumpa pers rutin, sehari jelang pertandingan, tidak ada satu pun perwakilan Tim Oranje yang hadir dalam sesi tersebut.
Salah satu panitia lokal (LOC), Tigor Shalom Boboy menuturkan, sikap Belanda yang absen dari jumpa pers sebelum pertandingan sudah menyalahi aturan FIFA.
"Itu sudah aturan baku dan masuk dalam regulasi FIFA. Kami nanti akan laporkan absennya mereka ke match commissioner dan akan ditembuskan ke AFC dan FIFA," ujar Tigor. (one)
Baca Juga :
Pertandingan ini jadi kali pertama antara kedua tim di sepanjang sejarah sejak Belanda "angkat kaki" dari Indonesia. Laga ini sebenarnya sudah menyita jutaan rakyat Indonesia dalam beberapa pekan belakangan ini.
Bolamania Tanah Air sangat ingin memanfaatkan momentum langka ini untuk melihat secara langsung bintang-bintang lapangan hijau kelas dunia. Terutama yang dimiliki Belanda untuk bermain di atas rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta.
Antusiasme masyarakat sudah terlihat sejak kedatangan timnas Belanda pada Rabu pagi, 5 Juni 2013. Kedatangan Pasukan Oranye sudah disambut oleh ratusan fans yang tergabung dalam beberapa komunitas. Seketika suasana Bandara Halim Perdanakusuma mendadak ramai karena dipadati oleh ratusan orang yang ingin menyaksikan secara langsung Robin van Persie cs tiba di Jakarta.
Bergeser ke kawasan SUGBK, pada hari yang sama, para penggila sepakbola nasional pun sudah memadati lokasi-lokasi penjualan tiket yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Mereka rela antre sejak pagi hingga sore hari demi bisa mewujudkan keinginan menonton secara langsung pemain-pemain papan atas Eropa dan Indonesia berlaga dalam satu lapangan.
Sebenarnya pihak panitia sudah membuka penjualan tiket secara online dan offline sejak sebulan lalu. Melalui sistem ini, pihak panitia mengaku sudah menjual seluruh tiket yang disediakan. "Kami sudah menjual seluruh tiket di semua kategori," ujar CEO Tiket.com, Dimas Surya Saputra.
Antusiasme inilah yang menarik perhatian beberapa pemain timnas Belanda. Terutama untuk bisa menunjukkan permainan terbaik di laga ini.
"Luar biasa, sambutan masyarakat Indonesia sangat hebat. Saya sudah tidak sabar bermain di laga melawan Indonesia," ungkap bek Johnny Heitinga.
Inlander, Blasteran & Eropa
Ada hal yang menarik ketika menyaksikan duel antara Indonesia versus Belanda. Kita akan melihat sebuah fenomena unik di mana para "inlander", blasteran, serta orang-orang Eropa bermain di dalam satu lapangan.
Sejarah antara Indonesia dan Belanda memang sangat panjang. Negeri Kincir Angin tersebut sempat menjajah Nusantara selama hampir 3,5 abad lamanya. Banyak hal terjadi di masa itu, dan salah satunya adalah pernikahan antarbangsa yang menghasilkan keturunan berdarah campuran.
Di Skuad Garuda saat ini, terhitung ada dua pemain yang memiliki darah Belanda. Mereka adalah Raphael Maitimo dan Sergio van Dijk. Sedangkan di Tim Oranje salah satu pemainnya yang menjadi tulang punggung di lini belakang, Johnny Heitinga ternyata berdarah Indonesia.
Selain itu, beberapa dari pemain blasteran tersebut juga memiliki ikatan satu sama lainnya. Contohnya saja ikatan yang terjalin antara Raphael Maitimo, Arjen Robben, Wesley Sneijder dan Robin van Persie.
"Robben dan Sneijder adalah rekan satu tim saya ketika berada di timnas Belanda U-17. Sedangkan Van Persie teman saya selama berada di akademi Feyenoord Rotterdam," jelas Maitimo.
Dari cerminan ini, tentunya masyarakat berharap laga ini akan berjalan dengan ketat, namun penuh dengan sportifitas dan sikap saling menghormati.
Timnas pun Harus Mengalah
Pada laga kandang kali ini, timnas Indonesia harus mengalah dengan menggunakan kostum tandang (putih-hijau-putih). Inilah keputusan yang
tercapai dalam managerial meeting yang digelar Kami siang di kantor PSSI, Senayan Jakarta. Beberapa pihak mengaku kecewa dengan keputusan ini. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengungkapkan perasaannya terkait putusan ini.
"Ada kebanggaan tersendiri yang ditunjukkan ketika para pemain memakai kostum utama. Saya sendiri kecewa, tapi masalah kostum semoga bukan menjadi halangan," tutur Djohar.
Selain harus mengalah, timnas Indonesia kembali mendapatkan sebuah perlakuan yang kurang menyenangkan. Saat jumpa pers rutin, sehari jelang pertandingan, tidak ada satu pun perwakilan Tim Oranje yang hadir dalam sesi tersebut.
Salah satu panitia lokal (LOC), Tigor Shalom Boboy menuturkan, sikap Belanda yang absen dari jumpa pers sebelum pertandingan sudah menyalahi aturan FIFA.
"Itu sudah aturan baku dan masuk dalam regulasi FIFA. Kami nanti akan laporkan absennya mereka ke match commissioner dan akan ditembuskan ke AFC dan FIFA," ujar Tigor. (one)