36 Suporter Inggris Ditahan Usai Bentrok dengan Polisi

Kepolisian Prancis bentrok dengan suporter di Piala Eropa 2016
Sumber :
  • REUTERS/Pascal Rossignol

VIVA.co.id – Setidaknya 36 orang telah ditahan dan 16 lainnya dilarikan ke rumah sakit pada hari Rabu, 15 Juni 2016 atau Kamis dini hari WIB, setelah kepolisian Prancis bentrok dengan sekelompok suporter Inggris di kota Lille.

Seperti yang dilansir dari Reuters, kepolisian anti huru-hara Prancis menyerang sekelompok suporter Inggris menggunakan gas air mata dan semprotan merica pada Rabu malam waktu setempat, satu hari jelang laga Inggris melawan Wales di Piala Eropa 2016.

Pihak berwajib sudah membanjiri jalanan kota tersebut dengan polisi sejak pagi hari dan larangan minuman alkohol juga dikeluarkan, dalam usaha meminimalisir kemungkinan terjadinya keributan seperti di Marseille hari Sabtu lalu.

Tensi meningkat pada sore hari ketika polisi mulai menggunakan semprotan merica, gas air mata, dan granat akustik untuk menekan para suporter di stasiun kereta yang berada di pusat kota.

Hanya beberapa saat setelah tengah malam, suporter Inggris tiba-tiba mulai mengejar warga lokal merayakan kemenangan Prancis atas Albania.

Polisi langsung menggiring para suporter menjauh dari depan stasiun dan sekali lagi menyemprotkan air merica ke salah satu kelompok yang berada di depan pintu masuk stasiun. Kepolisian Prancis juga menurunkan anjing penjaga untuk mengejar sejumlah suporter.

Celakanya, tindakan polisi itu sempat membuat sejumlah warga lokal terjebak di dalam situasi panik tersebut, sebelum polisi mulai bisa memisahkan masyarakat dari 100 suporter Inggris.

"Memalukan," ujar salah satu warga, seperti dilansir dari Reuters. "Kenapa Anda harus melakukan itu," timpal warga lain.

Inggris dan Rusia memang saat ini sedang dalam pengawasan ketat setelah ratusan fans kedua negara bikin rusuh kota Marseille selama tiga hari lalu. Tim kedua negara pun terancam dicoret dari Piala Eropa kalau terus rusuh.