Universitas Pancasila Buka Prodi Baru Konsentrasi Komunikasi Krisis

Pembukaan Prodi baru di Universitas Pancasila
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila (Fikom UP) membuka Program Studi (prodi) Magister Media & Komunikasi dengan Konsentrasi Komunikasi Krisis. Prodi ini dibuka untuk menjawab kebutuhan profesional yang memiliki kompetensi khusus dalam mengelola komunikasi krisis di tengah situasi dan dinamika di era digital yang terus berkembang. Program studi ini didirikan setelah melalui kajian dan refleksi panjang terhadap tantangan komunikasi yang dihadapi oleh organisasi, pemerintah, dan masyarakat dalam berbagai situasi krisis. 

Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Marsudi Kisworo mengatakan komunikasi krisis sangat penting dan relavan saat ini di tengah situasi  post-truth saat ini. Krisis ini memerlukan penanganan komunikasi baik sebelum, sesaat dan sesudah krisis.

Ilustrasi media sosial/platform digital.

Photo :
  • Freepik

“Komunikasi tidak hanya meliputi sender, receiver, media, message, namun ada satu aspek yang sering dilupakan orang yaitu presence atau kehadiran, sehingga sering mengakibatkan salah paham. Dan di era saat ini selain quote (kata-kata yang diucapkan), voice (suara), kehadiran tatap muka, atau tatap mata sebagai bentuk visual harus menjadi satu kesatuan,” katanya, Kamis 26 Desember 2024.

Dikatakan bahwa sampai pembelajaran online tidak akan efektif seperti pembelajaran tatap muka. Ketika belajar tatap muka maka keterhadiran menjadi penting dan terjadi interaksi. Menyinggung soal kehadiran Artificial Intelligence (AI) dikatakan memilki kontribusi saat terjadinya krisis komunikasi.  Karena dengan AI bisa saja konten yang dibuat menjadi misleading dan bisa mempengaruhi persepsi orang lain.

“AI saat ini memiliki kemampuan konten bukan hanya teks, tapi video juga bisa dibuat dengan AI. Inilah perlunya para ahli krisis komunikasi ini untuk memahami sehingga nanti ketika terjadi krisis yang diciptakan oleh kecerdasan artifisial itu mereka harus memahami bagaimana menangani hal itu dan tidak ikutan panik atau tidak ikutan menganggap itu benar,” tegasnya.

Pengemasan bantuan sosial (bansos) dampak krisis pandemi COVID-19. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dekan FIKOM UP, Anna Agustina mengatakan krisis saat ini tidak hanya bencana, namun bisa terjadi melalui penggunaan platform digital. Karena itu lulusan  Prodi Magister ini kedepannya  diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis di dunia nyata.

KaProdi Magister Media & Komunikasi, Fikom UP, Dr. Sudarto mengatakan, Prodi Media & Komunikasi ini dirancang agar kedepannya lulusan yang dihasilkan dapat mengelola komunikasi krisis dengan  tiga tahapan krisis. Yaitu pra-krisis (mitigasi dan perencanaan krisis), krisis (komunikasi krisis di tengah situasi darurat), dan pasca-krisis (evaluasi dan perbaikan sistem komunikasi di masa depan).

“Dengan pemahaman yang komprehensif di ketiga tahapan tersebut, diharapkan tidak hanya mampu mengelola komunikasi selama krisis terjadi, tetapi juga mampu membantu organisasi untuk memitigasi risiko dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan,” katanya.