Peran Rizki Dwi Rahmawan dalam Industri Gula Tradisional di Desa Kemawi
- VIVA.co.id/Andrew Tito
VIVA - Rizki Dwi Rahmawan, seorang pemuda berusia 26 tahun yang lahir di Banyumas, menunjukkan kepiawaian dalam menghubungkan permintaan pasar dengan potensi suplai yang ada di Desa Kemawi, tempat tinggalnya. Desa ini terletak sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Purwokerto, Jawa Tengah, dan berada di punggung bukit dengan ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut.
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki desa ini adalah ribuan pohon kelapa yang tumbuh subur di antara berbagai jenis pohon lainnya, yang menghasilkan nira dalam jumlah melimpah.
Rizki, penerima penghargaan Satu Indonesia Awadrs dari PT Astra International, tidak hanya melihat potensi ini, tetapi juga mampu membawa perubahan signifikan di antara kelompok-kelompok petani penderes. Ia mengedukasi mereka mengenai teknik pengolahan nira yang lebih efisien dan efektif. Selain itu, Rizki juga memperkuat struktur kelompok tani sehingga mereka dapat memiliki daya tawar yang lebih tinggi di pasar. Dengan dukungan Rizki, saat ini terdapat sekitar 250 petani yang menjadi mitra pemasok gula kristal, baik dalam bentuk kemasan maupun curah.
Dalam pandangannya ke depan, dilansir dari e-booklet Satu Indonesia, Rizki bercita-cita agar industri gula kristal dapat dikerjakan dari hulu ke hilir di wilayah sendiri, yang berarti bahwa setiap tahapan proses produksi dapat dilakukan secara lokal. Ia berkomitmen untuk menggunakan tenaga kerja lokal dalam setiap aspek operasional, termasuk ketika mereka nantinya akan memperkenalkan mesin modern ke dalam proses produksi.
Rizki juga memiliki ide brilian untuk menjadikan industri gula sebagai objek wisata tematis. Di tempat ini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati produk gula tradisional, tetapi juga belajar mengenai proses produksi gula dan mekanisasi yang diterapkan. Dengan cara ini, Rizki berharap gula jawa dapat “naik kelas” dan bersaing dengan produk komersial lainnya yang ada di pasar.
“Sudah saatnya gula jawa bersaing dan menunjukkan kualitasnya di pasar yang lebih luas,” ungkap Rizki dengan semangat.
Inisiatif Rizki dalam mengembangkan potensi nira menjadi gula kristal tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang positif, tetapi juga membawa perubahan sosial yang signifikan. Dengan meningkatnya pendapatan para petani, taraf hidup mereka pun berangsur membaik. Selain itu, kolaborasi yang terjalin di antara para petani dan Rizki menciptakan rasa kebersamaan dan saling mendukung di dalam komunitas.