Berkat Astra, Budidaya Tiram Selamatkan Warga Aceh Meraup Rezeki

Ichsan Pencetus Ide dan Gagasan Rumah Tiram di Alue Naga, Banda Aceh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

Jambi, VIVA – Warga Alue Naga, Banda Aceh, kini semakin giat melakukan budidaya biotalaut tiram dengan memanfaatkan ban bekas sebagai media tanam. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membuka peluang baru untuk mencari rezeki tanpa harus menyelam ke dalam laut. Hasil penjualan tiram yang dibudidayakan pun kini menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat.

Ichsan, seorang warga Dusun Desa Alue Naga, yang juga pencetus ide dan konsep budidaya tiram di ban bekas, menjelaskan bahwa gagasan ini lahir untuk memudahkan masyarakat dalam mencari nafkah. Sebelumnya, masyarakat harus menyelam ke laut untuk mencari tiram dan biota laut lainnya, yang dapat berisiko bagi kesehatan tubuh, terutama sistem reproduksi.

Foto : Ichsan Pencetus Ide dan Gagasan Rumah Tiram di Alue Naga, Banda Aceh

Photo :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

"Kita melakukan budidaya tiram di ban bekas yang digantung di tepi pantai Alue Naga. Dengan cara ini, masyarakat tidak perlu lagi menyelam jauh ke laut untuk mencari tiram. Ini memudahkan mereka mendapatkan hasil laut tanpa risiko kesehatan," jelas Ichsan, pada Rabu, 6 November 2024.

Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari PT Astra Internasional, yang turut berperan dalam mewujudkan program ini melalui program Kampung Berseri Astra (KBA). Berkat kerja keras dan kreativitasnya, Ichsan bersama masyarakat Alue Naga meraih penghargaan pada tahun 2016 atas keberhasilan budidaya tiram yang ramah lingkungan dan memberi dampak positif bagi perekonomian lokal.

"Kami sangat berterimakasih kepada PT Astra Internasional yang telah memberikan bimbingan dan dukungan. Semoga ada program serupa di masa depan untuk mendukung kemajuan daerah kami," ujar Ichsan.

Keberhasilan budidaya tiram di ban bekas ini juga memberi dampak positif terhadap masyarakat Alue Naga. Selain meningkatkan kesejahteraan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan, karena tidak mengharuskan masyarakat untuk merusak ekosistem laut. Dengan menggunakan ban bekas yang digantung di tiang, ban tersebut akan tenggelam setengah ke dalam air, menciptakan kondisi ideal bagi tiram untuk tumbuh dan berkembang.

"Inovasi ini memberikan hasil yang memuaskan, dan kami berharap ini bisa terus berkembang untuk kesejahteraan masyarakat," pungkas Ichsan.

Melalui konsep yang inovatif ini, masyarakat Alue Naga tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh dan keberlanjutan sumber daya alam laut. Ini adalah contoh nyata bagaimana pemanfaatan bahan bekas bisa mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.