Bangun Desa Ramah Anak Lewat Taman Baca, Begini Perjalanan Muhammad Sulton Hadi!

Taman Baca Milik Muhammad Sulton Hadi
Sumber :
  • Dok. Buwindi

Lombok Tengah, VIVA – Desa Jago di Lombok Tengah dulunya minim akses pendidikan bagi anak-anak, terutama di daerah terpencil. Dengan tidak adanya ruang ramah anak, kesempatan bagi mereka untuk berkembang sangat terbatas. Namun, kondisi ini mulai berubah berkat inisiatif Muhammad Sulton Hadi.

Pada tahun 2017, Muhammad Sulton Hadi mendirikan Taman Bacaan Desa Jago sebagai tempat anak-anak berkumpul, membaca, dan bertukar pikiran. Lewat taman bacaan ini, Sulton ingin mengajak anak-anak terlibat dalam kegiatan produktif, membangun rasa percaya diri, dan memupuk kreativitas mereka.

Muhammad Sulton Hadi

Photo :
  • Dok. Buwindi

Seiring waktu, Taman Bacaan ini bertransformasi menjadi Forum Anak Desa Jago (FORAJA), sebuah wadah yang lebih luas untuk mendukung hak-hak anak. FORAJA menawarkan berbagai program, antara lain:

  1. Membaca, Melihat Isi Dunia: Program ini mendorong anak-anak untuk mencintai membaca sebagai jendela pengetahuan, mengembangkan kosakata, dan kemampuan berpikir kritis.
  2. Kumpul Bareng di Sore Hari: Menyediakan ruang bagi anak-anak untuk berdiskusi dan bertukar pendapat, serta belajar public speaking untuk meningkatkan kepercayaan diri.
  3. Bermain Bersama: Mengadakan permainan tradisional seperti layang-layang dan petak umpet, yang membangun kebersamaan dan kreativitas.
  4. Memberi Inspirasi dan Motivasi: Sulton menggandeng DP3AP2K dan NGO untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan yang menguatkan karakter dan kepemimpinan anak-anak.

Dengan dedikasi Muhammad Sulton Hadi, Desa Jago kini menjadi desa yang ramah anak, tempat di mana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan dukungan penuh. Atas dedikasinya, Sulton dianugerahi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2021 dari PT Astra International Tbk.

Diharapkan langkah Sulton dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk menciptakan ruang yang mendukung tumbuh kembang anak-anak di daerah terpencil, tentunya melalui program-program yang mengedepankan pendidikan, kreativitas, dan kebersamaan.