Kisruh 51 Calon Siswa Dianulir Masuk SMAN, Massa Geruduk Balai Kota Depok

Massa geruduk Balai Kota Depok terkait kisruh 51 calon siswa dianulir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

VIVA –  Ratusan massa gabungan mendatangi Balai Kota Depok menuntut penyelesaian 51 calon peserta didik (CPD) yang dianulir masuk ke SMA negeri di Depok. Massa meminta agar Pemerintah Kota Depok bersurat pada Pj. Gubernur Jawa Barat agar dilakukan optimalisasi. Sehingga siswa yang tidak tertampung di SMA negeri dapat difasilitasi.

Dianulirnya 51 CPD tersebut buntut dari ditemukannya praktik cuci nilai atau katrol rapot saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. Praktik kecurangan itu ditemukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Ketua LSM KAPOK, Kasno mengatakan pihaknya menemukan ada permainan dalam PPDB 2024. Dikatakan, di salah satu SMA negeri di Depok tercatat ada 11 anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun setelah pihaknya melakukan investigasi, ternyata hanya ada dua murid ABK.

“Nah ini sisanya yang sembilan dari mana? Kami temukan hal itu dan sudah ada dokumennya. Kepada aparat penegak hukum, tolong ini datanya sudah ada, akan kami laporkan. Kalau ada unsur pidananya tolong didalami. Kini sebagai efek jera supaya kisruh PPDB 2024 ini tidak terulang,” katanya, Kamis 18 Juli 2024.

Kasno menduga kisruhnya PPDB 2024 karena ada indikasi permainan antara Pj Gubernur Jawa Barat dengan pengelola pendidikan swasta. Diduga pembatasan optimalisasi berujung pada keuntungan sekolah swasta.

“Ada konspirasi pemangku kebijakan di Jawa Barat dengan pemangku sekolah swasta. Hal tersebut dengan bukti, pembatasan optimalisasi sehingga siswa tidak dapat sekolah di SMA negeri,” pungkasnya.

Baca artikel VIVA Edukasi menarik lainnya di tautan ini.