Pelajar Hingga Mahasiswa Indonesia Banyak Jadi Korban, Ini Beda Judi Online dan Game Online
- Vocagame
VIVA – Di era digital yang terus berkembang, permainan daring atau game online menjadi salah satu hiburan utama bagi banyak orang.
Karena hal ini, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara game yang aman dan yang berpotensi merugikan. Khususnya di Indonesia, di mana isu seputar keamanan dan legalitas game sering menjadi sorotan.
Permainan kartu dan catur seperti Mesin Slot, Texas Hold'em, dan Domino seringkali dikaitkan dengan perjudian. Namun, pada dasarnya hampir semua jenis permainan dapat disalahgunakan untuk kegiatan perjudian.
Bahkan hal-hal sepele seperti permainan batu-gunting-kertas atau acara olahraga bisa menjadi medium untuk bertaruh. Masyarakat perlu memahami bahwa inti dari perjudian bukanlah jenis permainannya, melainkan tindakan ‘berjudi’ itu sendiri.
Isu mengenai perbedaan antara game online dan judi online juga sering menuai kontroversi di masyarakat. Ketua Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, menjelaskan perbedaan antara judi online dan game online.
“Ada perbedaan antara keduanya. Perjudian online pasti melibatkan taruhan uang dalam jumlah tertentu, dan biasanya peluang untuk kalah sangat tinggi. Sementara itu, game online lebih fokus pada keterampilan dan skill bermain, di mana kesenangan dan sensasi berasal dari menang atau kalah saat bermain game, tanpa adanya uang," kata Ardi, Jumat 10 Mei 2024.
Tidak semua game online memenuhi kriteria tersebut. Singkatnya, perjudian merupakan proses dua arah di mana uang tunai dapat ditukar dengan barang berharga dan sebaliknya, serta menciptakan kesempatan untuk mengonversi hadiah kembali menjadi uang tunai atau barang sejenis.
Baru-baru ini, Higgs Domino Island (HDI) menjadi sorotan di Indonesia karena dianggap memiliki unsur perjudian.
Fitur "Kirim" dalam HDI telah disalahgunakan oleh sejumlah individu, yang menyebabkan pemblokiran game tersebut. Namun, pengembang HDI telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia untuk memastikan bahwa platform ini tetap menjadi lingkungan game yang aman dan sehat.
Keputusan untuk membuka kembali akses ke HDI juga dibuat setelah mematuhi panduan yang ditetapkan oleh Kementerian, termasuk menutup fitur "Kirim" di wilayah Indonesia.
Hal ini menegaskan bahwa meskipun HDI melibatkan elemen game kartu, namun bukan merupakan platform perjudian.
Perlu diingat bahwa perjudian merupakan aktivitas ilegal yang melibatkan transaksi uang dalam jumlah besar dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Sementara itu, game kartu online adalah hiburan sah yang bertujuan untuk memberikan kesenangan dan hiburan bagi pengguna.
Bermain game kartu online memiliki banyak manfaat positif, seperti merangsang pikiran, meningkatkan interaksi sosial, dan meningkatkan keterampilan strategis.
Ardi menyampaikan bahwa yang terpenting adalah membagi waktu dalam bermain game online dan menggunakan game untuk hiburan semata di sela waktu luang.
“Judi online merupakan ancaman serius bagi masyarakat, bahkan menempati peringkat kedua setelah narkoba. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersama-sama memerangi fenomena yang merusak ini demi kesejahteraan bersama,” tambah Ardi.
Tidak hanya pada kalangan orang dewasa, permainan judi online juga marak dilakukan oleh pelajar hingga mahasiswa.
Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sejak awal 2023 hingga saat ini total angka transaksi masyarakat Indonesia dalam judi online sudah mencapai angka Rp 200 triliun.
Pada beberapa kasus, mahasiswa yang terjerat pinjaman online juga menggadai aset orang tua demi bermain judi online.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada 2023 membeberkan sebanyak 2.761.828 masyarakat, atau sekitar 2,7 juta orang mengikuti permainan judi online sejak 2017-2022.
Mayoritas atau sebanyak 2.190.447 pihak masyarakat (2,1 juta orang) di antaranya melakukan aktivitas pertaruhan dengan nominal kecil (di bawah Rp 100 ribu), merupakan golongan warga berpenghasilan rendah. Dengan profil sebagai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta, dan lain-lain.
"Total partisipasi pertaruhan masyarakat yang dapat diidentifikasi selama periode 2017-2022 keseluruhan mencapai lebih dari Rp 52 triliun," tulis laporan PPATK.
Oleh sebab itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang risiko perjudian online serta upaya pencegahan yang dilakukan oleh pengembang game dan pemerintah terkait dapat membantu melindungi pemain, terutama generasi muda, dari jebakan perjudian yang berbahaya.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.