Backpacker ke 20 Negara, Siswa IDN Si Jago IT Berbagi Ilmu kepada Mahasiswa di Arab Saudi
- IST
Bogor – Masih ingat Sekolah Menengah Kejuran (SMK) Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor, Jawa Barat. Ya, sekolah sekaligus pesantren yang memiliki siswa dengan kemampuan bidang informasi dan teknologi (IT) di atas rata-rata itu kini melakukan backpacker dan berbagi ilmu buat mahasiswa di sebuah kampus di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi.
Lalu bagaimana kegiatan dan keseruan yang dilakukan oleh para santri tersebut selama backpacker-an? Menurut Humas Yayasan IDN Boarding School Doddy Rachman, ada 14 santri siswa yang ikut dalam program mengajar ini selama medio 2023 hingga 2024. Mereka didampingi, guru pemrograman, guru jaringan komputer, dan guru asrama. Selain berbagi ilmu para siswa juga backpaker.
"Kami di sini selama tiga bulan di Saudi. Siswa mengajar di Sekolah Indonesia Jeddah, Riyadh, Mekkah, juga mahasiswa Indonesia di Saudi," katanya kepada VIVA, Senin, 1 April 2024.
Doddy mengatakan, para siswa akan mengikuti sejumlah agenda yang dimulai bulan Februari 2023. Jadwalnya mengajar di Sekolah Indonesia Jeddah, Sekolah Indonesia Mekkah, dan Mahasiswa di Jeddah. Selain itu sebagai santri, siswa juga melaksanakan umrah, dan halaqah Alquran di Masjid Nabawi.
"Mereka umrah mandiri. Sebenarnya ini kegiatan backpacker selama enam bulan: tiga bulan di Arab Saudi, dan nanti tiga bulan di Turki," katanya.
Doddy menjelaskan, program backpaker Arab Saudi ini bertujuan untuk membagi kelimuan mereka dan mengasah belajar kemampuan ilmu bahasa bahasa Arab mereka. Mereka di sana mengajarkan pemrograman sekaligus menambah pengalaman para siswa di sana.
Berlanjut dari Arab Saudi, kata Doddy, para siswa juga mengikuti kegiatan napak tilas penaklukan konstantinopel di Hagia Sophia, Turki. Pada tahun 2024, para siswa yang akan backpacker ke 20 negara di benua Asia dan Eropa. Jumlah siswa yang mengikuti backpacker terus bertambah.
"Kegiatan ini bertujuan semata menambah pengalaman dan wawasan pada santri terkait budaya dan pendidikan di luar negeri. Mereka mengajar mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan agama di Saudi," kata Doddy.
Memiliki jargon 'Jago IT, Pintar Ngaji', kemahiran siswa santri SMK IDN sendiri sudah santer di Tanah Air. Selain menjadi santri penghafal Alquran, siswa SMK dan siswa SMP di sana sudah mahir mengoperasikan perangkat dan sistem jaringan komputer. Bahkan, saking mahirnya mereka mengajar kepada guru-guru IT dari sekolah lain yang datang ke sekolah ini.
Mereka juga digolongkan sebagai pratiksi cilik yang kemampuannya sama dengan sarjana IT. Deretan prestasi pernah ditorehkan siswa di sekolah ini, seperti memperoleh sertifikat Cisco Certified Network Associate (CCNA), penghargaan yang umumnya dikantongi pekerja bergelar sarjana dan magister. Para siswa disini pernah menjadi IT termuda di ajang Asian Games.
Atau peraih MTCINE (MikroTIk Certified Internetworking Engineer) adalah level tertinggi dari Kelas MikroTIk. Kelas ini terutama dibutuhkan oleh praktisi/professional di bidang ISP (atau NAP). Dan saat ini menjadi pemilik sertifikat Mikrotik MTCINE Termuda di dunia ada di sekolah ini.
Pada usia remaja belia mereka juga mampu membuat robot lengkap dengan arduino dan Internet of Things (IoT). Robot ini berfungai sebagai pengendalian smart home. IoT merupakan salah satu bagian dari roadmap pemerintah oleh kementrian perindustrian dalam menuju kesiapan era industri 4.0. Pada medio 2018 siswanya, direkrut menjasi tenaga IT termuda pada perhelatan Asian Games 2018.