Pacu Kualitas Kampus Keagamaan Negeri, Kemenag Usung 6 Jurus Percepatan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Kemenag

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) bertekad mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang makin berkualitas tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman. Kemenag telah memiliki enam strategi untuk mempercepat pencapaian target besar ini.

Lewat enam strategi tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimistis kampus-kampus PTKN ke depan akan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat. Menurut Menag, PTKN harus banyak berubah dengan menciptakan berbagai inovasi baik dari sisi keilmuan, sarana pendidikan, hingga pangsa kerja para lulusan. 

“PTKN ini adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia. Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam,” ujar Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut.

Kampus UIN Alauddin Makassar.

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud.

Gus Men menjelaskan, ada enam strategi yang diusung Kemenag untuk mewujudkan kampus-kampus PTKN ini makin bermutu dan kian menjadi incaran masyarakat. Pertama, soal peningkatan akreditasi. Gus Men mengungkapkan, dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi 'unggul'.

Dengan data ini, maka masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori 'baik sekali'. "Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyaklah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," ujarnya.

Strategi kedua adalah pemanfaatan teknologi sistem informasi. Menag mendorong seluruh PTKN untuk membiasakan dengan penggunaan teknologi sistem informasi agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh sangat pesat ini.

"Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget-nya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam?" ujar Gus Men.

Kampus UIN Raden Intan Lampung

Photo :
  • Pujiansyah (Lampung)

Ketiga, Gus Men meminta para rektor untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa. Dia mengusulkan pimpinan PTKN memiliki chief marketing officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran (marketing). Selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Dengan tim khusus, Gus Men yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN.

Keempat, PTKN memiliki jurusan yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja. Untuk itu, Gus Men menginstruksikan kepada PTKN untuk segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif. “Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," katanya.

Kelima, career center di PTKN. Keberadaan career center ini penting karena sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk memasuki pasar kerja. Dengan career center maka kampus dan mahasiswa juga lebih dini menyiapkan segala yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja, sehingga lulusan akan mudah terserap dan tak lagi bingung ke mana bekerja.

"Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," harap Gus Men.

Keenam, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Gus Men mendorong sivitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional. Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efettif untuk membangun jejaring. “Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," pintanya.

Untuk mempercepat peningkatan kualitas ini, pada Kamis lalu, Gus Men juga telah mengumpulkan 58 rektor PTKN seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag.