Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Kembali Bisa Melihat dan Pindah Sekolah
- Muhammad Habib (Gresik)
Gresik– Setelah melewati lebih dari sebulan absen dari sekolah, SA (7 tahun), seorang siswi kelas 2 SD asal Menganti Gresik, akhirnya kembali ke sekolahnya yang baru. Dokter menyatakan bahwa kondisi mata kanan SA telah pulih sepenuhnya setelah pemeriksaan menunjukkan hasil normal 100 persen.
SA datang ke sekolah, ditemani oleh ayah, ibu, dan kedua adiknya. Meskipun belum mengenakan seragam sekolah, dia belum masuk ke dalam kelas. Kedua orang tuanya terlihat merayu dengan penuh kasih sayang kepada anak berusia 7 tahun tersebut.
Pada hari pertama kembalinya SA ke sekolah, dia pulang saat para murid SD Miftahul Ulum Menganti Gresik sedang istirahat.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Anak (KBPPPA) Gresik, dr. Titik Ernawati, yang didampingi oleh Kabid Pengelolaan Pendidikan Dasar Dispendik Gresik, Chamdan Faruq, menyatakan bahwa mata kanan SA telah sembuh. SA kini bisa melihat tulisan kecil dengan lebih jelas.
"Alhamdulilah, hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukkan kesembuhan, mata kembali normal 100 persen, bahkan dia bisa melihat tulisan terkecil," ujar dr. Titik Ernawati pada Selasa (3/10/2023).
Menurut dr. Titik, SA hanya memerlukan perhatian, kasih sayang, dan kebahagiaan. Selama ini, langkah-langkah tersebut telah diambil untuk menyembuhkan SA secara fisik dan psikologis.
"Selama ini, ada pendampingan psikologis yang terus-menerus dilakukan oleh tim psikologis bersama keluarga. Pendampingan ini tidak hanya di rumah, tetapi juga di tempat-tempat yang menyenangkan seperti mal, bermain di taman bermain, yang membantu dalam proses penyembuhan. Di luar ekspektasi, matanya sudah pulih sepenuhnya," tambahnya.
Sementara itu, hasil pemeriksaan tidak menemukan kelainan atau tanda-tanda kekerasan pada mata kanan SA. SA hanya perlu mengonsumsi vitamin dan nutrisi.
"Selain vitamin, pendampingan psikologis adalah hal yang tak kalah penting. Insya Allah, hal ini dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh faktor psikologis," tutup dr. Titik. (Muhammad Habib/Gresik) (CPT)