Viral di TikTok, Apa Sih Tradisi Pacu Jalur?

Tradisi Pacu Jalur
Sumber :
  • Website Pemerintah Kuantan Singingi

VIVA Edukasi Baru-baru ini beredar viral di jagat media sosial TikTok  video-video yang memperlihatkan orang-orang melakukan tradisi pacu jalur. Di dalam video yang beredar, terlihat beberapa pria melakukan aksi mendayung perahu panjang dan seorang anak berdiri di depan ujung kapal sambil menari.

Lalu apasih pacu Jalur? Simak ulasa VIVA yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut:

Pacu Jalur.

Photo :
  • cakrawalakuansing.blogspot.com

Pacu Jalur

Dilansir dari laman Kemendikbud, Senin, 14 Agustus 2023, pacu jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional yang berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing), Pronvinsi Riau. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan dan disebut oleh masyarakat setempat sebagai jalur.

Di daerah asalnya, pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata yang diadakan oleh masyarakat Kuansing dan dijadikan pesta rakyat. Pembukaan acara tersebut digelar meriah dengan turunnya masyarakat ke tribun dan tepian Narosa, Teluk Kuantan yang merupakan kawasan arena pacu jalur.

Makna Pacu Jalur

Pacu jalur yang menjadi tradisi khas masyarakat Kuansing ternyata bukanlah ajang seru-seruan biasa. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tradisi tersebut merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dankeringat yang dikeluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun.

Karena pacu jalur selalu ditunggu, tidak mengherankan jika masyarakat Kuansing dan sekitarnya tumpah ruah saat tradisi ini digelar. Bahkan, beredar cerita bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi pacu jalur.

Pacu Jalur.

Photo :
  • cakrawalakuansing.blogspot.com

Pacu jalur yang dilakukan dengan cara mendayung perahu dari kayu gelondongan merupakan tradisi yang sudah lama berkembang. Hasbullah dari UIN Sultan Syarifn Kasim Riau mengatakan, jalur yang digunakan dalam pacu jalur dulunya merupakan alat transportasi utaram warga desa di Rantau Kuantan pada awal abad ke-17.

Hal tersebut dijelaskan Hasbullah dalam jurnal berjudul "Pacu Jalur dan Solidaritas Sosial Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kajian Terhadap Tradisi Maelo)" pada 2015. Adapun, lokasi perkembangan jalur di Rantau Kuantan berada di antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. Jalur digunakan oleh masyarakat setempat lantaran pada saat itu alat transportasi darat belum berkembang.

Tradisi Pacu Jalur

Photo :
  • Website Pemerintah Kuantan Singingi

Seperti yang sudah disebutkan, jalur merupakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan. Sementara pacu adalah perlombaan memacu atau mendayung. Jika dua kata tersbeut digabungkan, pacu jalur artinya adalah perlombaan dayung menggunakan jalur.

Menurut Hasbullah, perlombaan pacu jalur sudah dikenal warga Rantau Kuantan sekitar tahun 1990. Pada saat itu, kebanyakan transportasi yang dipacukan adalah perahu-perahu besar yang digunakan sebagai alat transportasi. Dalam perkembangannya, pacu jalur diadakan di kampung-kampung di sepanjang Batang Kuantan.

Warga setempat menggelar pacu jalur untuk memeringati dan merayakan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad, Hari Raya Idul Fitri, maupun Tahun Baru Islam. Pemenang pacu jalur dulunya tidak mendapat hadiah. Namun, selepas pacu jalur digelar, warga menggelar makan bersama dengan menyantap konjo, godok, arau lopek.