Perlu Diketahui Ragam Pendapat Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

Menghidupkan Lentera Pendidikan Melalui Kurikulum Merdeka. (Foto: Ilustrasi)
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Lantas apa saja keunggulan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka? Simak penjelasan di bawah berikut pendapat yang VIVA lansir dari berbagai sumber:

Implementasi Kurikulum Merdeka (sumber gambar: kemdikbud.go.id)

Photo :
  • vstory

Kelebihan Kurikulum Merdeka

1. Fokus pada Pengembangan Soft Skills dan Karakter

Pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila.

2. Fokus pada Materi Esensial

Fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam. Sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Pembelajaran yang Fleksibel

Ada keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa/siswi tingkat SMA misalnya, memiliki hak dan kesempatan untuk memilih sendiri paket pelajaran yang mereka inginkan. Dengan begitu, anak pun bisa mengetahui minatnya dan lebih bertanggung jawab dalam belajar.

Biasanya anak akan diberikan beberapa pilihan paket untuk mereka pilih. Sama seperti di perguruan tinggi yang membebaskan mahasiswanya memilih kelas sendiri. Tapi biasanya anak harus berlomba adu cepat untuk memilih kelas sebelum kuota penuh.

Kekurangan Kurikulum Merdeka

Ilustrasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka || Sumber : Viva.co.id

Photo :
  • vstory

1. Kesenjangan Kualitas

Kurikulum Merdeka memungkinkan perbedaan dalam penyampaian kurikulum antara satu sekolah dengan yang lainnya. Hal ini dapat menimbulkan ketertarikan kualitas pendidikan antar wilayah atau sekolah, terutama jika sumber daya dan kompetensi guru tidak merata.

2. Standar dan Evaluasi

Karena ada fleksibilitas dalam merancang kurikulum, standar dan evaluasi dapat bervariasi di antara sekolah-sekolah. Hal ini dapat mengatasi pembelanjaan dan pembinaan kualitas pendidikan secara nasional.

3. Kesiapan Guru

Penerapan Kurikulum Merdeka memerlukan persiapan dan pelatihan yang memadai bagi guru untuk merancang dan melaksanakan kurikulum yang sesuai. Tantangan ini dapat timbul jika guru tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka.

Pemerintah perlu memperhatikan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk terus memperbaiki dan mengoptimalkan Kurikulum Merdeka. Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, sekolah, guru, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya untuk memastikan keberhasilan implementasi kurikulum ini.

Kesimpulannya, Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang besar dalam mengembangkan pendidikan yang relevan dan responsif di Indonesia. Namun, tantangan dan kelemahan juga perlu ditangani dengan cermat agar pendidikan yang merata dan berkualitas dapat diwujudkan di seluruh negeri.