Terpilih Lagi Jadi Calon Rektor, Prof. Komarudin Ambisi Wujudkan UNJ Jadi Kampus Bereputasi Dunia

Universitas Negeri Jakarta
Sumber :
  • UNJ.ac.id

Jakarta - Prof. Komarudin terpilih kembali sebagai calon rektor UNJ untuk periode 2023-2027 melalui rapat pleno tertutup Senat UNJ pada 13 Juni 2023. Komarudin, yang kini menjabat Rektor kampus tersebut, dianggap dianggap membawa visi dan misi keberlanjutan dalam persiapan transisi perubahan status UNJ dari Perguruan Tinggi Negeri-Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH).

Dia juga akan mewujudkan amanah Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) UNJ untuk mencapai World Class University (WCU) dalam program kerjanya.

"Program kerja saya tidak lepas dari amanah RPJP UNJ agar tahapan pencapaian UNJ terukur dan terstruktur, agar UNJ dapat mencapai visi sebagaimana telah ditetapkan pada Statuta UNJ, dan juga berkaitan dengan program dari Kementerian [Pendidikan]," kata Komarudin dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Rabu 5 Juli 2023.

Dia telah merumuskan tujuh program utamanya yang dia sebut sebagai 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia dengan slogan “Great Reputation to Enlighten the Nation and the Globe”. Ketujuh pilar itu, antara lain, (1) penguatan core competency dan kualitas pendidikan bertaraf internasional; (2) luaran penelitian & P2M yang berdampak bagi masyarakat, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), negara, dan dunia; (3) penguatan publikasi, sitasi, sumber informasi, dan publisitas; (4) penguatan tata kelola dan kinerja universitas; (5) penguatan SDM dan kepakaran; (6) optimalisasi aset, dan penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi untuk income generating; dan (7) penguatan peran alumni dan jejaring kerja sama nasional dan internasional.

Masing-masing program kerja tersebut, dia menekankan, didasarkan dan diselaraskan untuk terus menyukseskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan menanggulangi persoalan “tiga dosa besar pendidikan” yang sering dikampanyekan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran.

"Misalnya saja pada program MBKM, pada pilar kesatu, yaitu 'penguatan core competency dan kualitas pendidikan bertaraf internasional', capaian yang sudah diraih UNJ saat ini akan terus ditingkatkan melalui peningkatan Kampus Mengajar, Magang Bersertifikat, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Wirausaha Merdeka, dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA),” ujar Komarudin, yang juga Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.

Calon Rektor UNJ, Prof. Komarudin.

Photo :
  • Dok UNJ

Untuk masalah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran, Komarudin berkomitmen untuk memeranginya, salah satunya dengan membentuk Satgas PPKS sesuai amanah Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS, dan pembentukan Pusat Pengembangan Prestasi Karakter dan Peradaban (P3KP) UNJ pada tahun 2020.

"Berbagai pengalaman dan sharing saat jadi narasumber di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam desain Kurikulum Pancasila dan Lemhanas serta realitas sosial dunia pendidikan saat ini menjadi salah satu input bagi saya untuk ke depannya memperkuat UNJ tidak hanya berfokus pada program pendidikan yang unggul dan internasionalisasi saja, tetapi juga menjadikan UNJ sebagai kampus yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta anti-perundungan dan anti kekerasan seksual," katanya.

"Saya ingin UNJ dalam mewujudkan cita-citanya sesuai amanah RPJP, tetap menjadi kampus yang humanis yang menciptakan rasa aman, nyaman, tertib, dan sehat bagi civitas academica di dalamnya," ujarnya, menambahkan.

Saat UNJ berubah statusnya menjadi PTN-BH, menurutnya, potensi aset yang dimilikiny akan dikembangkan lebih luas lagi sebagai sumber pemasukan utama. Misalnya, pengembangan bisnis UNJ di aset lahan Setia Budi, Jakarta Selatan; pengembangan Pusat Pengembangan Wirausaha dan Edutechnopark di aset lahan Duren Sawit, Jakarta Timur; pengembangan Pusdiklat dan Bisnis Kuliner di aset lahan Tajurhalang, Bogor; pengembangan aset lahan UNJ di Cikarang, Bekasi; pengembangan Labschool UNJ, dan pengembangan Sistem IT yang terintegrasi dan interkoneksi yang saat ini sudah mencapai 26 produk Sistem Informasi yang menunjang dan membantu efisiensi dan efektivitas tata kelola organisasi di UNJ.

“PTN-BH seringkali dikaitkan dengan komersialisasi pendidikan. Untuk itu, saya menegaskan penolakan terhadap praktik komersialisasi pendidikan. Sebab layanan pendidikan tidak boleh komersial karena memiliki fungsi luhur untuk tingkatkan pendidikan bangsa," ujarnya.

Maka, dia menekankan, saat PTN-BH, kampus tidak boleh mengandalkan mahasiswa untuk pendapatan, sesuatu yang ditakutkan oleh khalayak. Terkait kesiapan finansial, potensi berbagai aset yang dimiliki oleh UNJ akan dimaksimalkan sesuai dengan pilar ke-6, yaitu 'optimalisasi aset, dan penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi untuk income generating.

“Saya berharap, kita semua dapat membangun UNJ untuk mewujudkan visi-misinya menjadi kampus bereputasi dunia, mendidik lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan era globalisasi saat ini, dan tentu bersamaan dengan itu tetap mewujudkan kampus humanis yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta anti perundungan dan anti-kekerasan seksual,” katanya.