Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi, Sifat-Sifat dan Contoh Lengkapnya
- Pixabay
Jakarta – Stratifikasi sosial adalah kata yang sudah tak asing didengar. Namun, tak semua orang mengetahui makna atau pengertiannya. Nah untuk itu, dalam artikel kali ini VIVA akan membahas pengertian, contoh dan penerapan starifikasi sosial.
Menurut Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: Antropologi (2018) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti lapisan. Sementara sosial artinya masyarakat. Secara sederhana, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai lapisan masyarakat.
Dengan kata lain, stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat. Berikut pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli.
Stratifikasi sosial menurut ahli:
Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat atau hierarkis. Stratifikasi sosial juga merupakan ciri tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial muncul karena tidak ada keseimbangan atau ketidaksamaan terhadap hak, kewajiban, dan tanggung jawab sosial antaranggota masyarakat. Akibatnya, ada masyarakat yang memiliki sesuatu hal yang lebih dari yang lain.
Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah penempatan individu sesuai dengan kualitas yang diinginkan, yang mereka miliki, dan menempatkan mereka di kelas sosial yang sesuai. Kualitas yang diinginkan ini bisa ditentukan oleh kebudayaan asal orang itu tinggal.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Dilansir dari Diktat Ajar UIN Sumatera Utara Medan, berikut ini sejumlah fungsi stratifikasi sosial.
Menjelaskan kedudukan individu dalam masyarakat.
- Membedakan orang untuk keperluan pekerjaan, berkaitan dengan keterampilan atau pengetahuan khusus.
- Untuk membedakan dalam pemberian penghargaan, seperti gaji, dan lain-lain.
- Untuk bahan pembagian kelompok dalam menjalankan tugas-tugas pokok.
- Mempersatukan dan mengkoordinasikan unit-unit yang ada dalam stratifikasi sosial.
- Bisa memudahkan manusia untuk saling berhubungan di antara mereka.
- Menjadi pembeda dengan lambang-lambang simbol status sosial atau kedudukan, seperti cara berpakaian, bertingkah laku, bentuk rumah.
- Sebagai kriteria sistem persaingan, baik itu berasal dari pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat, atau kekuasaan.
- Penentu seseorang untuk bisa berganti kedudukan.
- Alat solidaritas di antara orang atau kelompok yang berada pada sistem sosial yang sama.
Sifat-sifat Stratifikasi Sosial
Berdasarkan buku Penghantar Ringkas Sosiologi yang disusun Elly M. Setiadi, sifat stratifikasi sosial dibagi menjadi dua, yaitu terbuka dan tertutup.
Stratifikasi Terbuka
Dalam stratifikasi sosial terbuka, seseorang bisa dengan lebih mudah untuk berpindah ke kelas yang ada di atas atau di bawahnya. Biasanya tingkatan ini berkaitan dengan kemampuan diri, misalnya kepemilikan modal dan keterampilan, serta karena faktor alam.
Stratifikasi Tertutup
Sementara dalam stratifikasi sosial tertutup, seseorang tidak dimungkinkan menempati status atau peranan dalam kelas-kelas tertentu. Misalnya pada kerajaan yang tidak memungkinkan rakyat menjadi raja.
Bentuk Stratifikasi Sosial
Dalam buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat yang disusun Janu Murdiyatmoko, dijelaskan bahwa bentuk stratifikasi sosial selain yang disebutkan di atas, masih ada bentuk berdasarkan prosesnya.
Tidak Disengaja
Stratifikasi sosial yang tidak disengaja ini berarti kelas-kelas terjadi dengan sendirinya. Bentuk ini mencakup kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala, dan harta.
Disengaja
Stratifikasi sosial yang disengaja berarti memang diciptakan untuk membagi kelas sesuai tingkatannya, bisa berdasarkan jabatan di pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, atau perkumpulan.
Contoh Stratifikasi Sosial
Ini beberapa contoh lain yang dilansir dari laman Universitas Sampoerna.
Gelar Bangsawan
Gelar bangsawan seperti di keraton masih banyak dihormati di kalangan masyarakat sekitar, meskipun sudah tidak memiliki kekuasaan seperti dahulu kala.
Tradisi Adat
Di dalam masyarakat adat, biasanya ada tetua adat yang sangat dihormati tanpa memandang kekayaan maupun tingkat pendidikan.
Kelas dalam Agama Hindu
Dalam agama Hindu dikenal kasta-kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan ini bisa meningkatkan kelas dirinya maupun orang terdekatnya. Misal seorang pekerja dengan gaji rendah namun bisa menyekolahkan anaknya sampai lulus sarjana. Hal ini bisa meningkatkan kelas keluarganya.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, fungsi, sifat-sifat dan contoh lengkap stratifikasi sosial.