Kisah Tragis Mumi Gadis Remaja Berusia 500 Tahun yang Menjadi Tumbal

Ilustrasi mumi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Edukasi – La Doncella atau The Maiden merupakan seorang gadis remaja yang meninggal lebih dari 500 tahun yang lalu. Ia dijadikan sebuah tumbal atau ritual pengorbanan di Pegunungan Andes, Argentina.

Pada tahun 1999, sisa-sisa mumi dari La Doncella dan dua anak lainnya ditemukan oleh para akeolog. Mereka berpendapat bahwa mumi tersebut telah ditinggalkan di puncak gunung untuk mati kedinginan sebagai persembahan kepada para dewa.

Mumi La Doncella.

Photo :
  • U-Report

La Doncella ditemukan mengenakan tunik upacara dan dihiasi dengan topi baja, tanda status barunya sebagai pembawa pesan ke surga. Selain itu, ditemukan sisa alkohol yang membuat tertidur dan mulut terdapat serpihan daun koka, yang dikunyah suku Inca untuk mengurangi efek penyakit ketinggian.

Berumur 5 Abad

National Geographic Explorer-in-Residence Johan Reinhard, yang ikut memimpin ekspedisi tersebut, menggambarkan penemuan tersebut pada saat itu sebagai mumi yang paling terawetkan dari semua yang pernah dilihatnya sendiri.

 

Sudah sangat tua namun dengan bentuk yang masih utuh dan terjaga, sangatlah sulit untuk mempercayai mumi La Doncella sudah berumur lima abad lamanya. Akhirnya penyelidik berhasil mengungkap misteri tersebut dari DNA yang ada pada gadis Inca.

Hasil penelitian yang menggunakan analisis biokimia, jasad The Maiden alias La Doncella merekam apa yang dia makan dan minum selama dua tahun terakhir selama hidupnya. Penelitian ini terbukti melalui observasi yang dilakukan pada rambut The Maiden.

Bukti yang terekam pada rambut mumi cantik tersebut mengungkap beberapa anak yang terpilih untuk upacara sakramen selama satu tahun, ditandai dengan perubahan konsumsi makanan yang berupa koka dan alkohol, pada akhirnya akan menyebabkan pengorbanan mereka.

Tumbal

Selama periode tersebut, hidup La Doncella dan teman-temannya yang dikorbankan berubah drastis. Mereka mengonsumsi koka dan alkohol melonjak setiap bulannya, kemudian mulai merusak jaringan otak dan kesehatan mereka hingga tiba waktunya pengorbanan itu.

Ilustrasi gunung es.

Photo :
  • U-Report

Pada hari kematian Maiden, obat-obatan itu akan membuatnya mematuhi perintah apa saja, membuatnya pingsan hingga tidak sadarkan diri.

Teori tersebut tampak pada posisi santai dan duduknya Maiden saat jadi mumi. Maiden pergi dan dibekukan dengan keadaan kepala masih mengenakan hiasan berbulu dan daun koka masih ada di dalam mulut ketika ditemukan pada tahun 1999.

Konsumsi makan dan minuman tersebut tidak selayaknya dilakukan oleh anak seumuran The Maiden. Namun, ideologi yang diyakini suku Inca membuat koka dan alkohol masuk dalam ritual suci dan zat tersebut, memungkinkan mengganggu kesehatan dan menenangkan para korban muda, serta dapat membuat mereka lebih mudah menerima nasib yang suram.

Saat ditemukan, The Maiden dan teman-temannya yang juga masih muda berada pada ketinggian sekira 6.739 meter di atas puncak gunung, dengan kondisi yang sangat dingin.