Doa Rasulullah SAW Saat Terjadi Badai dan Hujan Dahsyat
- ANTARA/Aprillio Akbar
VIVA Edukasi – Potensi banjir besar yang dipicu hujan ekstrem dan badai dahsyat ini diperkirakan masih melanda sejumlah wilayah Jabodetabek. Hal ini sebagaimana disampaikan Erma Yulihastin, Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, dalam unggahannya di Twitter yang menyatakan hujan lebat pada, Rabu 28 Desember 2022 kemarin.
Menanggapi hal itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merujuk dari berbagai parameter dan menyatakan fenomena alam tersebut diperkirakan tidak akan terjadi. Jika saja terjadi hujan intensitasnya tidak tinggi hanya sedang hingga lebat dan tidak pula akan terjadi badai.
Meskipun demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada dengan segala potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun 2022.
Terlepas dari terjadinya atau tidaknya fenomena alam ini, Rasulullah SAW melarang doa ketika terjadi badai dahsyat dan hujan ekstrem. Tujuan dari doa tersebut tiada lain agar kita selamat dari bencana yang disebabkan dua hal itu.
Berikut ini penjelasan tentang doa ketika terjadi hujan lebat dan angin kencang sebagaimana mengajarkan Rasulullah SAW.
Doa Rasulullah SAW Saat Terjadi Badai dan Hujan Dahsyat
Muslim mengajarkan untuk senantiasa mengatasi doa ketika terjadi cuaca buruk seperti hujan deras, badai atau semacamnya. Rasulullah SAW berdoa ketika terjadi hujan deras. Beliau SAW berdoa demikian:
"Allahumma hawalaina wala 'alaina. Allahumma 'alal akami, wal jibali, wal ajami, wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitis syajari."
Artinya: ”Ya Allah turunkan hujan ini di sekitar kami, jangan di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari Muslim)
Sedangkan ketika terjadi bencana besar seperti badai, angin puting beliung, gempa, hujan lebat, atau bencana lainnya, Rasulullah SAW melarang untuk tidak mengutuk cuaca tersebut dan mohon kebaikan kepada Allah SWT serta mintalah perlindungan kepada-Nya atas peristiwa yang terjadi.
Dalam situasi di tengah bencana seperti yang dipaparkan tersebut, Rasulullah SAW berdoa:
Allahumma innii as’aluka khairahaa, wa khaira maa fiihaa wa khaira maa arsalta bih, wa a’udzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.” (HR Muslim)