Prof Quraish Shihab: Jemputlah Jodohmu, Jangan Cuma Menunggu
- quraishshihab.com
VIVA Edukasi – Prof Muhammad Quraish Shihab memaparkan masalah krusial yang kerap dihadapi para jomblo di Indonesia. Menurutnya, pemuda tidak bisa hanya menunggu jodoh menghampiri, melainkan harus berani keluar rumah dan berusaha.
Dalam penyampaiannya, Quraish Shihab mengibaratkan seorang sedang mencari jalan keluar dalam labirin. Jika yang dicari tak kunjung ditemukan, maka mau tidak mau orang tersebut harus mencari ke bagian lain.
“Jadi, jangan cuma menunggu jodoh. Tapi jemputlah. Itu penting,” kata Pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) dalam YouTube Najwa Shihab, dilihat Selasa 27 Desember 2022.
Dalam hal ini, profesor yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini mengingatkan bahwa jodoh tetap harus dijemput dengan ikhtiar (usaha) lantaran keberadaannya sudah Allah siapkan.
Namun, lanjutnya, jika masih ditemui kesulitan dalam menemukan jodoh, terdapat tiga hal yang dapat dilakukan para jomblowan-jomblowati, lantas ia menjabarkan poin-poin tersebut.
“Pertama, penampilan yang menarik dan berwibawa. Tidak hanya sebatas wajah keren, karena ada yang menarik, tapi tidak berwibawa. Ada (juga) yang biasa saja, tapi menarik karena ia bersahaja, egaliter, dan murah senyum,” terangnya.
Kedua, memiliki keilmuan yang mapan. Menurut Prof Quraish, ini sebuah keniscayaan dan tak bisa ditawar. Ilmu harus tetap mengalir dan otak harus terus diisi untuk bisa sampai ke hati.
“Itu sudah Allah tuangkan dalam firmannya. Ada banyak orang diangkat derajatnya karena ilmunya tinggi. Dalam konteks ini, ilmu adalah salah satu penarik (jodoh) itu,” terang alumni Pesantren Darul Hadist al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur, ini.
Ketiga, ekonomi yang mapan. Prof Quraish menjelaskan bahwa selain kesiapan lahir dan batin, faktor ekonomi juga harus benar-benar disadari dan diperhatikan dengan betul. Karena tidak sedikit perceraian yang akar masalahnya timbul dari faktor tersebut.
Lebih lanjut, menurut Quraish Shihab, jodoh dapat diketahui sudah dekat jika hati bergetar. Misalnya, jika melihat seorang perempuan atau laki-laki, akal dan hati sama-sama bekerja. Tetapi, kadang kala akal mempunyai pertimbangan berbeda dengan hati.
Karenanya, lanjut Prof Quraish, jika sudah menemukan pilihan yang sesuai dengan hati tidak perlu lagi menanyakan itu kepada akal.
“Tanyalah kepada hati Anda. Jika hati bergerak, ketika itu carikan pembenaran untuk akal Anda. Apalagi pernikahan diharapkan ada sakinah, mawaddah, dan rahmah yang semua itu berkaitan dengan hati,” ungkap ayah dari Najwa Shihab ini