Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November, Berawal dari Lomba Menulis Surat untuk Ibu
- Instagram: miracleincellno7
VIVA Edukasi – Setiap tanggal 12 November, Indonesia memperingati Hari Ayah. Ayah merupakan sosok pemimpin dalam rumah tangga yang penuh kasih sayang. Tak hanya sekedar memberi nafkah, Ayah juga memiliki peran sebagai pelindung dan panutan untuk keluarga.
Maka dari itu untuk mengingat jasa-jasanya diadakan Hari Ayah Nasional yang diperingati tiap 12 November agar anak semakin sayang kepada Ayah. Lalu, bagaimanakah sejarah Hari Ayah ini? Yuk Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
Sejarah Hari Ayah di Indonesia Diperingati 12 November
Dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hari Ayah di Indonesia lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Bermula saat PPIP menggelar Hari Ibu di Solo pada tahun 2014 silam.
Acara tersebut dimeriahkan dengan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu. Acara disambut baik dan mendapat sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dijadikan buku. Setelah acara selesai, panitia menemukan banyak pertanyaan dari peserta perihal Hari Ayah.
Seperti: "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi", tulisan surat tersebut.
Deklarasi Hari Ayah di Solo tahun 2006
Pertanyaan tersebut lantas membuat PPIP ingin mencari tahu kapan Hari Ayah di Indonesia diperingati. Kemudian PPIP berusaha untuk mencari informasi tentang Hari Ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta. Mereka mencari tahu kapan Hari Ayah di Indonesia. Namun saat itu PPIP tidak menemukan jawaban yang memuaskan.
Hingga akhirnya, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah Nasional untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.
Keputusan ini juga telah melalui kajian yang cukup panjang. Deklarasi Hari Ayah Nasional dilakukan pertama kali di Solo pada 12 November 2006 di Pendapa Gede Balai Kota Solo.
Deklarasi Hari Ayah Nasional digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya". Di hari yang sama, deklarasi Hari Ayah juga digaungkan di Maumere, Flores, NTT. Salah satu agenda disana meluncurkan buku "Kenangan untuk Ayah" yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.
Setelah deklarasi, PPIP mengirimkan buku tersebut beserta piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden RI yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya Presiden, PPIP juga mengirimkan buku ke bupati di 4 penjuru Indonesia diantaranya Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. Sejak saat itulah, setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional hingga saat ini.
Peringatan Hari Ayah di Indonesia Berbeda dengan Negara Lainnya
Hari Ayah Nasional berbeda dengan Hari Ayah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Juni. Beberapa negara juga memiliki peringatan Hari Ayah tersendiri dengan tanggal yang berbeda-beda, termasuk di Indonesia.
Di Amerika Serikat, awalnya memperingati Hari Ayah setiap tanggal 5 Juli. Namun pada tahun 1966, Presiden AS Lyndon B Johnson mendeklarasikan hari Minggu ketiga bulan Juni sebagai Hari Ayah.
Sedangkan di sejumlah negara Eropa memperingati Hari Ayah setiap tanggal 19 Maret. Kemudian di Swedia, Norwegia dan Finlandia memperingati Hari Ayah pada Minggu kedua bulan November.
Sementara, Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini merayakannya pada Minggu pertama bulan September.