Apresiasi Wirausaha Muda Pemula, Jurus Kemenpora Atasi Tingginya Pengangguran

Kemenpora beri apresiasi untuk wirausaha muda pemula
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Edukasi – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menggelar perhelatan Apresiasi Wirausaha Muda Pemula dan Wirausaha Muda Penggerak sebagai salah satu rangkaian peringatan Sumpah Pemuda. Harapannya, dalam bulan pemuda Oktober ini, para wirausaha muda pemula tanah air dapat kembali memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan. 

Menurut data BPS, sebanyak 5,83 persen penduduk Indonesia saat ini berada dalam posisi menganggur. Dan sayangnya, dalam komposisi tingkat pengangguran, pemuda mendominasi hampir lebih dari 59 persen atau mencapai 4,98 juta jiwa.

Berangkat dari kondisi tersebut, program ini diharapkan menjadi stimulan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam mengatasi angka pengangguran. Para peserta juga diharapkan dapat menjadi role model serta dapat membangun mindset wirausaha sebagai pilihan karier.

Plt Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan

Photo :
  • istimewa

Menurut Plt Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan, antusias peserta untuk program apresiasi wirausaha muda pemula dan penggerak wirausaha muda tahun ini juga meningkat. Total lebih dari 750 peserta sejak pendaftaran dimulai dari Juni hingga September lalu. Kini tersisa 47 peserta yang terbagi dalam lima kategori yakni sociopreneur, religipreneneur, industri kreatif, tecnopreneur dan penggerak kewirausahaan pemuda.

"Kegiatan ini menjadi bagian dari perhelatan Sumpah Pemuda karena ini masuk bulan pemuda. Ini sebagai inti dalam mengisi bulan pemuda dan dalam rangka road to peringatan sumpah pemuda. Para peserta diharapkan memiliki sumpah masing-masing. Sumpah untuk dirinya sendiri dan berniat menjayakan Indonesia, mencapai kesejahteraan Indonesia lewat jalur wirausaha," kata Imam Gunawan saat ditemui disela acara yang digelar di Hotel Aston Kartika Grogol.

Dari 47 peserta yang tersisa saat ini, masih menurut Imam Gunawan, nantinya akan dipilih menjadi 3 besar dari masing-masing kategori sehingga total ada 15 peserta grand final. Sebagai catatan, dari data peserta masing-masing kategori, industri kreatif paling banyak peminatnya mengingat kategori ini yang memang banyak cabangnya. 

"Kemudian dari grand final itu, para pemenang satu duanya untuk 4 kategori plus 1 penggerak akan kita selebrasi, awarding kita bawa ke titik nol IKN di Kalimantan Timur sana (28 Oktober 2022). Sebagai penyemangat dan milestone pemaknaan bahwa para pemenang ini juga membutuhan, bisa mengisi Indonesia di masa yang akan datang," terang Imam Gunawan.

Disinggung terkait penilaian dari dewan juri, Imam Gunawan mengatakan bahwa peserta program ini akan dinilai lewat beberapa aspek mulai dari jati diri, kompetensi, hingga karakter kewirausahaannya. "Jadi nanti Dewan juri akan mengeksplorasi tentang jati dirinya, motivasi, kreatifitas dan inovasi," tambah Imam.

Banyak melahirkan pebisnis tangguh

Sejak program tahunan ini digulirkan pada 2013 lalu, diklaim telah sukses melahirkan pebisnis-pebisnis besar dalam perjalanannya hingga saat ini. Imam Gunawan mencontohkan sosok Muhammad Hafiz yang saat ini ikut masuk sebagai salah satu anggota dewan juri. 

"Muhammad Hafiz itu pemenang tahun lalu, bagus itu. Kontribusinya adalah mengurangi limbah buah dan sayuran lewat sebuah formula agar lebih tahan lama enggak busuk-busuk. Sayur mayur bertahan lebih lama. Sekarang sudah merambah ke mana-mana dan scale up," terangnya.

Ada juga sosok Ryan Angkawijaya yang mempunyai PT Rambut Nenek dengan merek dagang snazzy boom (gulali/arum manis) yang dapat menjadi parameter keberhasilan dari program ini. Dan dari beberapa contoh yang sudah sukses menjadi role model inilah yang membuat Kemenpora sangat yakin siapaun pemenang dalam program ini akan punya peluang sangat besar untuk growth lebih lagi.

Dalam kesempatan itu, Imam juga menambahkan bahwa kemenpora juga sangat concern dengan berbagai ancaman yang kemungkinan timbul. Termasuk ancaman resesi yang saat ini tengah menghantui dunia.

"Resesi, disaster itu kapan saja bisa terjadi. Tapi siapa yang akan melewati itu adalah yang keren. Maka dari Kemenpora selalu menitikberatkan, yuk teman-teman sekalian jadilah pengusaha yang tangguh. Agility kita bangun, jadi program Kemenpora menitikberakan di situ," terangnya.

Dengan menanamkan kemampuan yang tangguh disertai kreatifitas dan inovasi diharapkan kemenpora dapat menjadi bekal anak-anak muda Indonesia dalam mengatur strategi. Sehingga ujungnya akan tahan banting dan siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.