Forkom SKHI Percepat Digitalisasi Pendidikan di FK Hewan
- Cahyo Edi
VIVA Edukasi – Forum Komunikasi (Forkom) Senat Kedokteran Hewan Indonesia (SKHI) menggelar workshop menyiapkan pendidikan Kedokteran Hewan Indonesia di era digital. Salah satu materi yang dibahas adalah percepatan digitalisasi di Fakultas Kedokteran Hewan dalam kurikulum Fakultas Kedokteran Hewan.
Workshop ini diikuti oleh sembilan Fakultas Kedokteran (FK) Hewan yang ada di Indonesia yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, IPB, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Udayana.
Ketua Forkom SKHI Bambang Sumiarto mengatakan dari hasil diskusi, pihaknya akan mengadakan koordinasi dan kolaborasi dengan beberapa departemen atau kementerian di Indonesia, baik dari Kemenristekdikti, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian.
"Kolaborasi ini akan bisa menstimulasi terjadinya percepatan digitalisasi dari Fakultas Kedokteran Hewan dengan konsep pembelajaran. Semangat dan pijakan digitalisasi sudah dilakukan di Fakultas Kedokteran Hewan. Hanya yang belum diimplementasikan dalam kurikulum Fakultas Kedokteran Hewan," ujar Bambang, Selasa 20 September 2022.
Untuk mempercepat proses pembelajaran digital tersebut, Bambang mengatakan tahun 2022 ini, akan diadakan diskusi lanjutan di IPB.
"Sekarang, jarak bukan lagi sebagai halangan, misal dengan zoom bisa mengajar walaupun nanti dia harus datang ke Indonesia. Digitalisasi ini yang akan menjembatani bagaimana negara-negara muslim seperti Ethiopia dan Uganda, dan negara-negara lainnya bisa belajar penyakit hewan di Indonesia," ucap Bambang.
Sementara itu Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia Teguh Budipitojo mengatakan di negara maju, konsep pendidikan digital masih baru dimulai. Sehingga, tutur Teguh, pendidikan digital di FKH Indonesia masih belum terlambat.
"Kemarin ada seminar tentang perkembangan pendidikan digital di negara-negara Asia. Mereka mengubah materi-materi pendidikan itu menjadi bentuk-bentuk digital, kemudian digunakan tidak hanya di dalam kelas, tapi juga online," ungkap Teguh.
"Seperti di Korea Selatan, Seoul National University, telah menerapkan konsep mengganti hewan hidup dengan dummy, contoh bentuk hewan. Dummy itu digunakan dalam kelas-kelas di dalam proses pendidikan. Dengan demikian tidak perlu menggunakan hewan hidup," urai Teguh.