Mengetahui Proses Terjadinya Gerhana Bulan dan Jenisnya

Gerhana bulan sebagian dilihat dari Jayapura.
Sumber :
  • VIVA/ Anwar Sadat.

VIVA Edukasi – Gerhana bulan terjadi ketika bulan tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa tersebut hanya bisa terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan bulan berada di fase bulan purnama. 

Bulan yang mengalami gerhana total kerap disebut blood moon atau bulan darah lantaran warna kemerahannya. warna merah muncul akibat dari cahaya matahari yang terefraksi (pembiasan) oleh atmosfer bumi dan mencapai permukaan bulan. Selain itu, alasan yang sama juga menyebabkan warna kemerahan di langit bumi saat matahari terbit dan tenggelam. 

Pengamatan gerhana bulan sebagian dari Manado oleh BMKG

Photo :
  • Twitter BMKG

Tidak seperti gerhana matahari yang hanya dapat dilihat dari wilayah dengan luas kecil, gerhana bulan bisa dilihat dari seluruh bagian bumi yang berada di sisi malam. Pada umumnya gerhana bulan dapat berdurasi hingga hampir dua jam, sedangkan gerhana matahari berlangsung selama beberapa menit di wilayah tertentu. 

Gerhana bulan juga aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa perangkat pelindung khusus. Hal ini disebabkan cahaya bulan saat gerhana sangat redup, bahkan lebih redup dibandingkan bulan purnama. 

Proses terjadinya gerhana bulan

Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Namun karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika (garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda langit dalam mengelilingi titik pusat sistem tata surya) sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan gerhana bulan.

Ilustrasi gerhana Bulan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan menghadirkan dua buah titik potong yang disebut node. Gerhana bulan akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. 

Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka dari itu, gerhana bulan seharusnya akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi. 

Jenis gerhana bulan

Dilansir dari situs resmi Direktorat Sekolah Dasar milik Kemendikbud, gerhana bulan dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Berikut penjelasan masing-masing proses terjadinya gerhana bulan. 

  • Gerhana bulan total

Gerhana Bulan Total

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan sehingga matahari, bumi, serta bulan berada tepat di satu garis yang sama. Pada gerhana ini fase-fase bulan bisa diamati secara menyeluruh mulai dari bulan sebagian ke bulan sabit. Kemudian memerah karena masih ada cahaya matahari yang diteruskan ke bumi.

  • Gerhana bulan sebagian

Gerhana Bulan Sebagian di Sumatera Barat

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Gerhana yang satu ini memiliki nama lain sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan. 

  • Gerhana bulan penumbra

Gerhana bulan Penumbra

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

Gerhana bulan penumbra terjadi saat seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna suram. Untuk mengamatinya diperlukan alat khusus. 

Dalam penjelasan jenis gerhana bulan di atas, yang dimaksud dengan umbra yaitu bagian yang sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan dan merupakan bayangan inti yang berada di bagian tengah. Sementara penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi saat gerhana bulan.