Proses Terjadinya Gerhana Matahari dan Jenisnya
- U-Report
VIVA Edukasi – Gerhana Matahari adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari sejajar pada satu garis lurus, dan bulan melintas di tengah antara Matahari dan Bumi hingga menutup sebagian atau seluruh Matahari.
Jika dibandingkan dengan Bumi, ukuran Bulan jauh lebih kecil. Selain itu jaraknya juga jauh. Oleh karena itu, saat gerhana Matahari berlangsung, hanya sebagian saja area di Bumi yang berada dalam umbra dan mengalami gerhana.
Gerhana Matahari, khususnya gerhana total memang selalu menarik siapa saja untuk melihat, terlebih momen tersebut jarang dijumpai. Namun, terlepas dari indahnya fenomena gerhana, melihat langsung ke arah Matahari secara langsung sangat tidak baik.
Sebaiknya, gunakan pelindung mata untuk melihat gerhana Matahari, misalnya kacamata hitam, teleskop, teropong dan sebagainya.
Proses terjadinya gerhana Matahari.
Dilansir dari laman Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Gerhana matahari terjadi ketika Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga bulan tampak menelan matahari secara total atau sebagian.
Namun posisi segaris antara ketiganya ini tidak terjadi setiap saat karena orbit Bumi mengelilingi Matahari tidak satu bidang dengan orbit Bulan mengelilingi Bumi, melainkan miring sekitar 5,1 derajat terhadap ekliptika.
Ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya.
Pada fase total gerhana Matahari, ada beberapa hal menarik yang dapat kita amati. Diantaranya, intensitas cahaya Matahari berkurang, keadaan di Bumi akan tampak gelap. Selain itu, atmosfer Bumi juga akan mendingin, suhu akan turun, kelembaban naik, dan kecepatan angin berubah.
Seandainya orbit Bulan dan Matahari sebidang, setiap satu bulan sekali akan terjadi gerhana Matahari dan gerhana Bulan silih berganti. Namun karena kenyataannya tidak begitu, maka kita harus menunggu konfigurasi yang tepat.
Siklus Saros
Gerhana Matahari dengan geometri yang persis sama di setiap gerhana akan terjadi lagi dalam rentang 18 tahun 11 hari 8 jam. Ini dinamai siklus Saros.
Siklus Saros adalah siklus gerhana, yang dapat digunakan untuk memprediksi gerhana matahari serta gerhana bulan.
Gerhana yang terjadi dalam satu siklus Saros akan terjadi di titik simpul orbit yang sama dan di waktu yang sama. Lokasi terjadinya gerhana dalam satu siklus Saros akan bergeser atau tidak di lokasi yang sama dengan sebelumnya.
Satu siklus Saros berlangsung selama 1226 sampai 1550 tahun dan terdiri dari 69-87 gerhana yang merupakan perpaduan gerhana sebagian, total, cincin, dan hibrida. Dari keseluruhan gerhana dalam satu siklus Saros, terdapat 40-60 perpaduan gerhana total, cincin, dan hibrida.
Gerhana Matahari total
Untuk gerhana matahari total (GMT), rata-rata akan terjadi pada lokasi yang sama di bumi hanya satu kali dalam 375 tahun dengan durasi yang bisa lebih pendek atau lebih lama.
Namun, waktu tersebut hanya perhitungan statistik. Pada kenyataannya, satu lokasi yang sama bisa mengalami GMT kurang dari 375 tahun atau bahkan bisa menunggu lebih dari 1000 tahun untuk mengalami kembali GMT.
Jenis-jenis gerhana Matahari
Dikutip dari Time and Date, gerhana Matahari terdiri dari 4 jenis yang berbeda-beda, diantaranya
1. Gerhana Matahari cincin
2. Gerhana Matahari sebagian
3. Gerhana Matahari total
4. Gerhana Matahari hibrida
Gerhana Matahari hibrida, yang juga dikenal sebagai gerhana cincin total, adalah jenis gerhana Matahari yang paling langka. Fenomena ini terjadi ketika gerhana yang sama berubah dari gerhana Matahari cincin menjadi gerhana Matahari total atau sebaliknya di sepanjang jalur gerhana.