7 Kitab Terkutuk Terlarang di Dunia, No 3 Bikin 60 Ribu Wanita Tewas
- YouTube/Daftar5
VIVA Edukasi – Kitab terkutuk terlarang di dunia ada tersebar di berbagai penjuru dunia. Kitab ini ditulis oleh penulis dengan pemikiran mereka yang nyaris tak masuk akal. Kitab tersebut bahkan sudah ada di abad ke 13. Kitab terkutuk terlarang di dunia tak berumur panjang karena cenderung membahayakan dan membuat puluhan ribu nyawa melayang. Kitab ini banyak berasa dari negara-negara Amerika Latin dan Eropa.
Berikut kitab terkutuk terlarang di dunia yang dilansir dari YouTube Daftar5 :
1. Coming of Age in Samoa
Buku ini ditulis seorang wanita bernama Margaret Mead pada tahun 1928. Buku ini berisi ambiguitas, kebingungan dan hasrat seksual. Margaret berangkat ke Samoa untuk menjawab mengenai hasrat seksual di sana. Sayangnya anak-anak remaja yang dia wawancarai membahas seks bebas dan liar yang mereka praktikkan. Oleh karena itu, Margaret percaya akan hal itu.
Banyak yang mengatakan bahwa gadis Samoa adalah pembohong hebat dalam hal bercanda. Tapi Margaret menerima cerita palsu dari anak-anak remaja itu seolah-olah benar. Sayangnya Mead tak pernah menanyakan cerita asli dari para gadis di Samoa.
2. The Prince
Buku ini ditulis oleh Nicolas Machiavel pada tahun 1532. Buku ini mengenai filsafat dalam penerapan dan pedoman otoriter. Buku ini ditujukan kepada para pemimpin dan penguasa yang bertujuan untuk menghilangkan keraguan pada diri mereka. Buku ini membuat para penguasa dan para pemimpin bahwa otoritarianisme, pemaksaan dan kejahatan memiliki potensi yang lebih besar daripada pemerintahan yang baik hati, kejujuran, kemanusiaan dan agama.
3. Malleus Maleficarum
Buku yang dibuat pada tahun 1485 itu telah menghabisi puluhan ribu nyawa wanita. Lalu buku ini dipublikasikan pada tahun 1486 di Jerman. Di abad ke 15, terjadi krisis kemanusiaan di beberapa wilayah Eropa. Saat itu , wanita dituduh sebagai penyihir dan dibunuh dengan cara disiksa serta dibakar hidup-hidup. Buku ini berisi tentang tata cara pemberantasan penyihir. Buku in juga berisi sejumlah tuduhan kepada wanita penyihir seperti mantra-mantra jahat hingga praktek sihir yang mereka lakukan.
Malleus Maleficarum berasal dari bahasa latin yang berarti kutukan dan penyakit. Penulisnya adalah anggota ordo dominican, yaitu ordo penyebar Injil di Eropa dan juga seorang penginjil yang rajin. Namun karena suatu saat dia menghadapi seorang wanita yang dituduh penyihir wanita dalam sebuah pengadilan. Tak ada bukti, wanita itu dilepaskan dan tak dijerat hukum.
Oleh karena membenci penyihir wanita, Hendri sang penulis menuangkan pemikirannya di dalam sebuah buku. Sebanyak lebih dari 60 ribu orang dibunuh dengan cara disiksa, disalib, dibakar hidup-hidup dan direbus hidup-hidup.
4. Mein Kampf
Buku ini ditulis oleh Adolf Hitler 1925 yang menyebarkan anti semitisme genosida dan menjadi idealismenya. Buku ini mencakup pembunuhan massal orang Yahudi, dan perang melawan Perancis dan Rusia yang memberikan ruang hidup bagi Jerman.
5. The Pivot of Civilization
Buku ini ditulis oleh Margaret Sanger pada tahun 1922. Dia juga disebut sebagai ibu kontrasepsi modern sekaligus pencetus plant parenthood. Buku ini berisi kontrol ras manusia dengan pembiakan selektif. Buku ini juga menjelaskan kemurnian ras yang terjadi tiga tahun sebelum Hitler melakukan hal yang sama di bukunya. Menurut Margaret, manusia yang lebih rendah perlu dibunuh karena ras yang lebih ungguh muncul dari waktu ke waktu. Dia berpikiran bahwa orang-orang yang cacat mental membatasi kesuburan mereka. Hal ini menimbulkan diskriminasi yang sangat dilarang di seluruh dunia.
6. Baby and Child Care
Buku ini ditulis oleh DR. Benjamin Spock pada tahun 1946. Buku ini menyebabkan banyak kematian bayi. Menurut sang dokter, bayi sebaiknya ditidurkan dalam posisi tengkurap karena kalau terlentang justru akan tersedak muntahan sehingga meninggal dunia. Awalnya buku ini mendapatkan persetujuan dunia namun tidak lagi setelah terjadi banyak kematian lemas pada bayi karena tidur tengkurap. Jumlah kematian mencapai 50 ribu bayi.
7. Codex Gigas
Para ahli percaya bahwa kitab ini ditulis dengan lembaran dari lebih 160 kulit binatang. Manuskrip ini mencapai berat 75 kilogram dan berisi 320 lembar. Sejarah mengungkapkan bahwa kitab ini merupakan hasil dari perjanjian seorang pendeta dengan seta, itulah mengapa disebut dengan kitab setan. Sejumlah ahli percaya bahwa kitab ini berasal dari biara Benedictin, Bohemia, Cekoslowakia. Naskah ini disusun dengan juru tulis yang sama dalam Bahasa Latin, Yunani, Ibrani dan abjad Slavia.
Salah satu legenda mengenai kitab Codex Gigas menjelaskan bahwa juru tulis yang menulis kitab itu adalah seorang biarawan yang melanggar sumpah dan akan dihukum dikubur hidup-hidup. Untuk menghindari hukuman itu, dia berjanji akan menulis sebuah naskah yang memuliakan biara. Itulah sebabnya dia melakukan perjanjian dengan Lucifer sang iblis agar buku yang berisi pengetahuan manusia itu diselesaikan dalam waktu satu hari. Hanya saja, perjanjian itu membuat sang biarawan menukar nyawanya dengan bantuan sang iblis. Iblis setuju dan menyelesaikan naskah tersebut.