Menteri Sandiaga Uno Siapkan Santri Digitalpreneur Indonesia
- Istimewa
VIVA Edukasi – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno membuka rangkaian webinar pekan kedua ini dengan menjelaskan pentingnya peran posisi ekonomi kreatif di Indonesia, yang termasuk peringkat ketiga terbesar di dunia.
Dengan total lebih dari Rp1.300 triliun dan menyumbang 7,5% PDB, sektor tersebut banyak ditopang oleh pelaku UMKM. Sandiaga juga memaparkan bahwa ekonomi negara didukung oleh sektor e-commerce yang didominasi oleh bisnis kuliner sebesar 42%, fashion sebesar 18%, dan kriya sebesar 15% berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Melihat potensi ekonomi yang besar ini, Sandiaga mengajak Sampoerna untuk berkolaborasi mendukung UMKM, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
“Kami ingin mengajak Sampoerna dan SRC (Sampoerna Retail Community) untuk berkolaborasi melalui program unggulan KATA Kreatif (Kabupaten dan Kota Kreatif), Apresiasi Kreasi Indonesia, dan ADWI atau Anugrah Desa Wisata, di mana Desa Wisata Sudaji yang akan kami kunjungi besok di Bali juga bagian dari kolaborasi dengan Sampoerna. Kami juga memiliki beberapa program spesifik seperti Santri Digitalpreneur Indonesia dan Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif yang disebut sebagai WIDURI. Saya berharap pada WIDURI selanjutnya, kita bisa berkolaborasi dengan Sampoerna dan SRC,” ujar Sandi dalam keterangannya yang diterima VIVA, Selasa (23/8).
Diketahui, pada tahun 2021, Santri Digitalpreneur Indonesia yang dilaksanakan secara daring mendapat respons yang positif dari para santri. Hal ini dapat dilihat dari jumlah santri yang mengikuti program ini, yakni sebanyak 500 santri yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Santri Digitalpreneur Indonesia kembali hadir tahun ini untuk mencetak generasi santri digital yang dapat memproduksi konten-konten digital yang kreatif dan inovatif serta memiliki akhlakul karimah. Santri digital preneur Indonesia menjadi wadah bagi santri untuk meningkatkan kapasitas dan skill melalui pelatihan-pelatihan yang terukur dan tepat sasaran,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno belum lama ini.
Di sisi lain, untuk UMKM, Sebagai informasi, SRC merupakan komunitas toko kelontong terbesar di Indonesia binaan Sampoerna yang berdiri pada tahun 2008. Komunitas ini memiliki jumlah anggota lebih dari 165.000 toko kelontong dan 6.000-an paguyuban yang tersebar di seluruh provinsi di tanah air.
Selain itu, Sandiaga juga berpesan kepada peserta dari SRC untuk turut membantu pemerintah menjaga kebangkitan ekonomi.
"SRC juga harus membantu pemerintah mengatasi inflasi, bagaimana harga bahan pokok yang meningkat, sembako yang semakin berat itu bisa kita berikan solusi agar lebih terjangkau harganya dan terdistribusi dengan lebih merata dan adil untuk memperluas lapangan kerja seluas-luasnya,” tutup Sandi.
Pada hari yang sama, Rima Tanago, Direktur PT PT SRC Indonesia Sembilan, yang berfokus dalam pembinaan toko kelontong, menitikberatkan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait pentingnya pemulihan sektor ekonomi Indonesia melalui digitalisasi.