Kemenkominfo Gelar Webinar Aplikasi yang Mudahkan Guru Mengajar
- Freepik
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru dan siswa di Lampung Barat. Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Senin 25 Juli 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 1.234 orang.
Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah
meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari. Kegiatan seperti belajar mengajar di rumah, bekerja dari rumah, berbelanja hingga pemeriksaan kesehatan dilakukan menggunakan aplikasi digital.
Kemenkominfo pun merespon itu dengan program literasi digital nasional dengan tema webinar kali ini yakni “Aplikasi yang Memudahkan Guru Dalam Mengajar.” Di mana webinar itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dibuka dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital.
“Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya diterima VIVA, Jakarta, Rabu (27/7).
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementrian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. “Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta
masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kementrian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.
Untuk webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Lampung Barat, tampil sebagai narasumber pertama Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Lampung Barat, Mashuri yang membawakan materi Etika Digital. Ia menjelaskan terdapat delapan cara bedakan hoax atau bukan, yakni pemilihan kata-kata janggal dengan
nada provokatif, sumber berita kurang familiar, desain laman yang aneh,
penggunaan huruf besar dan tanda seru, tidak ada kejelasan informasi soal waktu, berisikan opini seseorang, domain situs dan url tidak benar, serta cek google untuk ketahui hoax atau bukan.
“Pemberitaan palsu (hoax) adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Apabila menemukan konten negatif di media sosial lakukan screen capture dan dikirim ke aduankonten.id atau aduankonten@mail.kominfo.go.id,” kata Mashuri.
Untuk narasumber kedua adalah Athif Thitah Amithuhu yang merupakan peminat sejarah dan seni rupa yang membawakan materi Keamanan Digital.
Ia memberikan tips aman dalam bermedia digital di antaranya waspada terhadap tautan yang dibuka, jangan merespon panggilan telepon yang meminta data pribadi atau password, berhati-hati saat berbelanja online, hanya menginstal aplikasi yang resmi, juga gunakanlah anti virus.
“Gunakanlah password yang kuat, gunakan password yang berbeda tiap akun, upayakan mengganti password secara berkala. Tidak ada yang aman 100% di dunia digital. Dan selalu berpikir kritis dan jangan mudah percaya dengan semua yang ada di internet,” ungkap Athif.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Junaidi Jamsari yang merupakan Ketua Bidang Organisasi dan Kemitraan GLD Lampung Barat, tampil membawakan materi Kecakapan Digital dengan judul “Pentingnya Literasi Digital untuk para Guru.”
Di akhir sesi webinar para peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Prawira Hasta.