9 Mahasiswa Unand Ikut KKN Kebangsaan di Palangka Raya

9 Mahasiswa Unand Ikut KKN Kebangsaan di Palangka Raya
Sumber :
  • antara

VIVA Edukasi – Sebanyak sembilan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang terpilih melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Ketua UPT Pembelajaran Luar Kampus Unand Dr Syofyan di Padang, Ahad, mengatakan sembilan mahasiswa ini berasal dari berbagai fakultas dan yang paling banyak berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), kemudian dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Sembilan mahasiswa tersebut yaitu Nindy Natasya N dari FMIPA, Fajar Septian dari Fakultas Peternakan, Recita Nadia Fauziah dari FISIP, Yadhi Ramadhan Tiariswan dari FISIP, Elvi Rahmawani dari FISIP.

Kemudian, Fauzatul Khairi dari FISIP, Nadila Ravika dari FISIP, Nindya Dwi Amanda dari FISIP, dan M. Iqbal dari FISIP dan dosen pembimbing lapangan Dr Montesqrit, dan Dr Sosmiati

Sementara Wakil Rektor Unand Prof Mansyurdin menyatakan sembilan mahasiswa itu akan menjalani kegiatan KKN yang terintegrasi MBKM selama empat bulan di Palangka Raya Kalimantan Tengah bersama mahasiswa dari perguruan tinggi lain di Indonesia.

Program KKN Kebangsaan itu merupakan program rutin dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi yang pada tahun ini dipusatkan di Palangka Raya.

“KKN Kebangsaan yang terintegrasi MBKM ini merupakan kali perdana dilaksanakan,” ujar  Wakil Rektor Unand Prof Mansyurdin, Minggu (17/7).

Ia berharap mahasiswa Universitas Andalas dapat menjalankan setiap Program Kerja secara aktif dan solutif terhadap permasalahan masyarakat desa.

“Ini juga sebagai wujud untuk menambah pengalaman belajar mahasiswa di luar kampus, tidak hanya teori, sikap, dan juga pengembangan softskill,” kata dia.

Ia berpesan kepada mahasiswa peserta KKN Kebangsaan bersyukur karena tidak semua mahasiswa dapat mengikuti program KKN Kebangsaan ini.

“Hanya orang-orang yang sudah terseleksi dapat mengikuti program nasional ini,” katanya.

Ia mengimbau kepada mahasiswanya untuk selalu menjaga nama baik almamater selalu berkoordinasi dan berkomunikasi serta pelajari kearifan lokal dan potensi masyarakat setempat. (antara)