1.638 Kursi PPDB Jateng Tidak Terisi, Ganjar: Untuk Keluarga Tak Mampu

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan tahun ajaran baru
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA Edukasi – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Tengah sudah selesai. Tapi, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan terkait 1.638 kursi SMA/SMK Negeri yang tidak terisi.

Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyebutkan, jumlah lulusan (SMP/MTS) tahun ini mencapai 522.295 orang. Adapun daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung. Sementara ada 0,75 persen atau 1.638 kuota tidak terisi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan siswa dari keluarga miskin diprioritaskan untuk mengisi kekosongan di SMA/SMK  yang masih terdapat sisa kuota tersebut.

“Yang kurang murid bisa kita isi ya. Makanya dulu kita ingatkan di beberapa daerah melakukan itu tetapi hanya sedikit kok, tidak terlalu banyak. Kita kalau yang kosong-kosong itu kita prioritaskan untuk, maaf, yang tidak mampu. Kalau mereka keluarga miskin kita prioritaskan,” kata Ganjar di sela kegiatan dinasnya di Semarang dan Surakarta, Kamis (14/7).

Ia menambahkan, opsi sekolah swasta juga mesti dipertimbangkan para orang tua siswa yang mampu. Musababnya, Ganjar tak menampik kuota SMA dan SMK Negeri tidak bisa menampung seluruh siswa.

“Banyak juga sekolah swasta, apalagi yang di kota juga bagus-bagus, itu bisa diisi karena memang semua tidak bisa tertampung di sekolah negeri,” jelssnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Khasanah, mengatakan, pemenuhan kuota siswa dilakukan sepekan sebelum kegiatan sekolah dimulai pada 18 Juli mendatang.

Saat ini, kata Uswatun, sudah 99 persen terpenuhi dari total 217ribuan kuota siswa. “Sisanya hari ini sudah dikeluarkan surat edaran pemenuhan sekolah kepada pemangku wilayah,” kata Uswatun.

Imbauan juga disampaikan agar pemenuhan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Kategori selanjutnya adalah dengan sekolah.

“Sekolah yang tidak terpenuhi sedikit sekali sekitar 0,75 dan itu di pinggiran semuanya. Dalam waktu lima hari ke depan insyaallah semua nanti terpenuhi,” jelasnya.  (Teguh Joko Sutrisno/tvOne/Semarang)