Pengingat, 3 Amalan Sunnah Dapat Dikerjakan Sebelum Idul Adha
- VIVA/Dedy Priatmojo
VIVA Edukasi – Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah 1443 H pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan mempertimbangkan hasil hisab dan laporan rukyatul hilal, maka Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Itu berarti, dalam hitungan hari umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Adha atau biasa disebut lebaran haji. Dalam anjuran agama setiap umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban.
Namun, bukan hanya kurban yang dapat dilakukan ketika Idul Adha tiba, melainkan masih terdapat beberapa amalan sunnah lain yang dapat kamu kerjakan sebelum hari raya Idul Adha.
Nah, pada artikel kali ini VIVA telah merangkum informasi dari beberapa sumber mengenai amalan sunnah yang dapat dikerjakan sebelum Idul Adha, berikut ulasannya:
3 Sunnah sebelum Idul Adha
1. Melaksanakan puasa sunnah
Amalan sunnah sebelum Idul Adha yang pertama adalah melaksanakan puasa, amalan ini adalah yang paling utama yang dapat dilakukan seorang muslim sebelum Idul Adha. Diantara puasa yang dapat dikerjakan sebelum Idul Adha adalah puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari ke 8 di bulan Dzulhijjah atau tepatnya hari ini 8 Juli 2022. Sedangkan puasa Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah tepatnya 9 Juli 2022.
Puasa Arafah sendiri memiliki keutamaan begitu besar, oleh karenanya para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad).
2. Takbir muqayyad
Menukil laman Jatim NU, takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus yakni di bulan haji atau Idul Adha, Takbir ini dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 9 sampai 13 Dzulhijjah pada setiap usai shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah.
Awal waktu pembacaannya adalah setelah shalat shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
3. Tidak memotong kuku dan mencukur rambut
Bagi yang akan berkurban di Hari Raya Idul Adha, disunnahkan untuk tidak memotong kuku dan rambut di seluruh badan, termasuk mencukur kumis dan mencabut uban.
Larangan tidak mencukur rambut dan memotong kuku dimulai tanggal 1-10 dzulhijjah atau sampai hewan kurban disembelih.
Larangan tersebut sebagaimana diriwayatkan hadits “Barangsiapa yang ingin berqurban dan telah memasuki awal Dzulhijjah, maka janganlah kamu memotong rambut dan kuku sampai selesai berkurban.” (HR. Muslim)
Ulama Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ mengatakan bahwa hikmah dari tidak mencukur rambut dan memotong kuku sebelum Idul Adha yakni agar seluruh tubuh di akhirat kelak diselamatkan dari api neraka.