Niat Puasa Dzulhijjah dan 5 Keutamaannya

Ilustrasi berpuasa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang dinanti karena memiliki banyak keutamaan, salah satunya berpuasa. Ada beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah, seperti ibadah haji bagi yang mampu; salat Idul Adha dan berkurban, juga bagi yang mampu.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk berpuasa dengan membaca niat puasa Dzulhijjah 9 hari pertama. Pada sepuluh awal Dzulhijjah juga dianjurkan memperbanyak ibadah sunah seperti puasa dan zikir, sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar:

“Ketahuilah bahwa disunahkan memperbanyak zikir pada sepuluh awal Dzulhijjah dibanding hari lainnya. Dan di antara sepuluh awal itu memperbanyak zikir pada hari Arafah sangat disunahkan."

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan sejak tanggal 1 sampai 9. Khusus untuk tanggal 8 dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 dinamakan puasa Arafah.

Niat puasa Dzulhijjah:

- Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah:

"Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala."

- Niat puasa sunnah pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah):

"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

- Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah):

"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."

Niat puasa Tarwiyah:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

Setelah membaca niat puasa tersebut, bisa menjalankan sahur pada dini hari dan menjalankan puasa Tarwiyah.

Setelah menjalankan puasa Tarwiyah, ada pula puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa sunah Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Niat puasa Arafah:

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."

Niat puasa Arafah ini bisa dibaca begitu selesai menjalankan ibadah puasa Tarwiyah di hari sebelumnya.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Di bulan haram ini, muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah karena pahalanya akan dilipatgandakan. Salah satunya menjalankan puasa Dzulhijjah yang dilaksanakan selama 9 hari mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah.

Dalil disunnahkannya puasa Dzulhijjah disebutkan dalam sejumlah hadits sebagai berikut. Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi , mereka berkata:  “Rasulullah SAW biasa berpuasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa  tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”. (HR. Abu Dawud). Berikut 5 keutamaan Puasa Dzulhijjah:

1. Pahala Dilipatgandakan

Puasa Dzulhijjah memiliki nilai lebih dibandingkan berpuasa sunah di bulan yang lain karena pahalanya dilipatgandakan.  Al Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan, "Diriwayatkan dari Hafshah, dari Nabi Shollallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda,

"Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan di awal bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya penebus dosanya selama 50 tahun. Dan puasa satu hari di bulan Muharram sama dengan puasa 30 hari".

2. Puasa Dzulhijjah Paling Utama setelah Ramadhan Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani yang artinya:
“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-urum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.

3. Lebih Utama dari Jihad Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibn ‘Abbas, Rasulullah bersabda yang berarti:

Tiada suatu hari pun yang amal saleh lebih disukai oleh Allah padanya selain dari hari-hari ini. Yakni sepuluh hari pertama dari Bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?" Rasulullah Saw. menjawab: Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, terkecuali seseorang yang keluar dengan membawa hartanya untuk berjihad di jalan Allah, kemudian tidak pulang selain dari namanya saja.

4. Pembebas Api neraka Hari Arafah Allah SWT paling banyak membebaskan manusia dari neraka. Ibunda kaum mukminin, Siti Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Tidak ada hari di mana Allâh membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348].

5. Puasa Dzulhijjah Menghapus Dosa

Keutamaan puasa Dzulhijjah pada hari ke-8 (Tarwiyah) dan hari ke-9 (Arafah) berdasarkan keterangan beberapa hadist adalah bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah terlewati. Sedangkan puasa hari ‘Arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang).