Lebih Utama dari Idul Adha, Ini Keutamaan Hari Jumat

Shalat Jumat di Masjidil Haram
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hani Sofia

VIVA – Hari Jumat merupakan sayyidul ayyam (penghulu hari), hari di mana kaum muslimin diwajibkan berkumpul bersama di masjid untuk menjalankan ibadah shalat Jumat. Karena itu hari Jumat merupakan salah satu hari raya umat Islam.

Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan keutamaan hari Jumat. Bahkan ada beberapa ulama yang secara khusus menjadikannya dalam satu bentuk karya, seperti kitab al-Lum’ah Fi Khashaish al-Jumat, karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi. Berikut ini diantara dalil yang menyebutkan keutamaan hari Jumat.

Shalat Jumat di Masjidil Haram

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hani Sofia

Keutamaan hari Jumat

Mengutip laman NU Jatim, Al-Imam Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits:

Artinya: “Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung daripada hari raya kurban dan hari raya fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan, pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi, pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak memutus tali silaturahim.

Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat tiba.” Lanjut hadits di atas

Mengapa langit, bumi, batu dan benda-benda mati lainnya mengalami kekhawatiran? Bukankah benda-benda tersebut merupakan makhluk yang tidak bernyawa? dalam Manahij al-Imdad dijelaskan sebagai berikut:

Maksudnya, Allah menciptakan kepada makhluk-makhluk tidak bernyawa ini pengetahuan tentang hal yang terjadi pada hari Jumat. Rahasia dari kekhawatiran mereka adalah bahwa hari kiamat sebagaimana telah dijelaskan terjadi pada hari Jumat di antara waktu Subuh dan terbitnya matahari.

Hajinya orang-orang fakir

Sebelumnya disampaikan, Menjalankan shalat Jumat merupakan hajinya orang-orang yang tidak mampu, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda:

Artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”

Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju shalat Jumat sama seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya.

Perbanyak Shalawat di hari Jumat

Diriwayatkan al-Baihaqi dengan beberapa sanad yang baik (hasan), Rasululah bersabda

Artinya: “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari dan malam Jumat. Barangsiapa membaca shalawat untuku satu kali, maka Allah membalasnya sepuluh kali.”

Diberi kemudahan di alam kubur.

Pada hadits lain, Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin Amr bin Ash sebuah hadits:

Artinya: “Tiada seorang muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”

Ulama berbeda pendapat mengenai maksud terjaganya orang yang wafat di hari Jumat dari fitnah kubur. Menurut Imam al-Manawi orang tersebut tidak ditanya malaikat di kuburan.

Sedangkan menurut pendapat yang dipegang oleh Imam al-Zayadi, bahwa orang yang mati di hari Jumat tetap ditanya malaikat, namun ia diberi kemudahan dalam menjalaninya.