Wisata Sejarah, Banyak Hal Ditemukan di Candi Ratu Boko
- U-Report
VIVA – Yogyakarta terkenal sebagai salah satu pusat pariwisata di Indonesia. Tidak hanya sekadar tentang wisata alam saja, melainkan sejarah dan budaya Provinsi ini sangatlah kompleks dan menarik banyak perhatian wisatawan untuk datang. Wisata Budaya yang terdapat di Yogyakarta salah satunya Candi Ratu Boko.
Candi Ratu Boko yang sering menjadi panggilan orang-orang ini disebut oleh berbagai sejarawan sebagai situs peninggalan sejarah masa klasik (Hindu – Buddha) Indonesia di masa lalu.
Viva kali ini mengulas informasi mengenai Candi Ratu Boko dari berbagai sumber yang ternyata penuh kejutan di dalamnya, simak ulasannya sebagai berikut:
Sejarah Singkat Ratu Boko
Candi Ratu Boko Terletak sekitar 3 km sebelah selatan Candi Prambanan. Candi ini terletak di atas sebuah bukit dengan ketinggian 195 m di atas permukaan laut. Candi Ratu Boko sebenarnya bukanlah candi tunggal, melainkan peninggalan kompleks keraton yang di terdiri dari berbagai struktur bangunan.
Ratu Baka sering disebut hubungannya dengan Kraton Ratu Boko. Legenda mengatakan bahwa Ratu Boko pernah menjadi sebuah istana Ratu Boko, yang masih ada kaitannya dengan ayah Lara Jonggrang.
Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Syailendra yang bernafaskan aliran Buddha, tetapi kemudian raja-raja Mataram Hindu mengambil alih tempat tersebut. Pengambilalihan ini membuat Kraton Ratu Boko mengandung sarat akan referensi perpaduan Hindu dan Budha.
Bersumber dari buku sejarah nasional Indonesia dan sumber buku lainnya menyebutkan bahwa telah ditemukan sebuah prasasti di kompleks Ratu Boko yang tertulis tanggal 792 M bernama Prasasti Abhayagiriwihara. Prasasti ini menandakan bahwa Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran.
Prasasti Abhayagiriwihara ditulis dengan font Pranagari, font yang digunakan oleh banyak Prasasti Buddha. Dalam Prasasti disebutkan Raja Tejapurnama Panangkarana, yang merupakan nama lain dari Rakai Panangkaran.
Tejapurnama Panagkarana memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara. Nama yang sama juga disebutkan dalam Prasasti Kalasan (779 M), Prasasti Mantyasih (907 M), dan Prasasti Wanua Tengah III (908 M).
Abhaya berarti damai, giri berarti bukit atau gunung. Abhayagiriwihara berarti vihara yang dibangun di atas bukit kedamaian. Pada masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni (898-908 M), Abhayagiriwihara berubah nama menjadi Kraton Walaing.
Arsitektur dan Bangunan
Kompleks Keraton Ratu Boko ini sudah disebutkan sebelumnya memiliki banyak struktur bangunan yang terdiri dari gerbang-gerbang, candi-candi dan bangunan lainnya, penjelasan nya sebagai berikut:
- Gerbang
Pintu masuk berupa gerbang ke kompleks Ratu Boko berada di sisi barat, letaknya cukup tinggi dari keberadaan tempat parkir. Untuk mencapai gerbang, pengunjung harus berjalan 100 meter dari pintu masuk tiket.
Gapura Ratu Boko memiliki dua bagian, gapura bagian dalam lebih besar dari gapura luar. Gerbang dalam atau utama terletak 15 meter dari gerbang luar. Gerbang bagian dalam memiliki lima Gapura (gopuram) Paduraksa sejajar dengan gerbang luar.
Gapura utama diapit oleh dua gapura kecil di sampingnya. Meskipun ada lima gapura, hanya ada tiga anak tangga yang menghubungkan gapura dari gerbang luar. Gerbangnya dihiasi dengan ornamen-ornamen bunga dan sulur-suluran.
- Candi Batukapur
Sekitar 45 m dari gerbang utama ke arah timur laut, ditemukan pondasi dari batu gamping, yaitu candi Batu kapur, berarti candi yang terbuat dari batu kapur.
Candi Pembakaran
Candi Pembakaran adalah sebuah bangunan teras-teras setinggi tiga meter. Keberadaannya sekitar 37 meter timur laut dari gerbang utama. Pura Pembakaran berbentuk bujur sangkar, dengan teras kedua lebih kecil dari yang pertama.
Teras kedua diperkuat dengan bebatuan yang berasal dari sungai. DI tengah teras kedua adalah struktur seperti yang digunakan untuk membakar mayat. Di sudut tenggara terdapat sumur tua yang digunakan sebagai sumber air suci yang digunakan untuk ritual saat itu.
- Paseban
Paseban adalah nama yang berasal dari bahasa Jawa, diartikan sebagai tempat khusus bertemu raja atau tamu ketika berkunjung ke Istana. Paseban terletak 45 meter di selatan gerbang utama.
Paseban dibangun menghadap utara dan selatan. Tangga menuju Paseban terletak di sebelah barat. Pondasi umpak (lubang tiang) ditemukan di sekitar Paseban, yang berarti bahwa saat itu Paseban awalnya merupakan bangunan tertutup, bagian tertutup tersebut hilang karena terbuat dari bahan organic seperti kayu dan jerami.
- Pendapa
Berada sekitar 20 meter arah selatan dari Paseban berbentuk dinding batu setinggi tiga meter yang menyerupai gerbang kompleks. Di sisi utara, barat, dan selatan dinding ini merupakan pintu masuk berupa Gapura Paduraksa (gopuram beratap).
Beberapa Jalawadra juga ditemukan di sekitar Pendapa. Jalawadra adalah pancuran air, ini ditemukan juga ada di Candi Banyunibo dan Candi Borobudur. Dalam bahasa Jawa, Pendapa berarti pendopo untuk menyambut tamu yang biasanya terletak di depan rumah jawa.
Di luar tembok Pendapa, terdapat 3 candi kecil digunakan untuk pemujaan. Candi tengah adalah yang terbesar, digunakan untuk memuja Wisnu, dua lainnya digunakan untuk Brahma dan Siwa.
- Keputren
Keputren adalah tempat khusus para putri kerajaan. Terletak di sebelah timur Pendapa. Keputren dibagi oleh dua dinding batu. Bagian pertama memiliki tiga kolam persegi, sedangkan bagian kedua memiliki delapan kolam lingkaran yang berjajar dalam tiga baris.
- Goa
Komplek Ratu Boko memiliki Goa yang terletak di lereng bukit. Kedua goa tersebut diberi nama Gua Lanang (laki-laki) dan Gua Wadon (perempuan). Gua Lanang adalah gua berbentuk persegi, dan memiliki ukiran seperti bingkai di dinding. Gua Wadon lebih kecil dari Gua Lanang.
Momen Menarik Ratu Boko
Selain kamu dapat mempelajari sejarah masa klasik Indonesia di kompleks Ratu Boko, ada momen atau waktu yang harus kamu nikmati suguhan alam di Ratu Boko. Ini kaitannya dengan pesona matahari terbenam yang sangat begitu indah dan kamu dapat abadikan momen tersebut untuk koleksi foto pribadi mu.
Matahari terbenam bila cuaca bagus akan berwarna oranye tepat berada di tengah-tengah pintu gerbang, perpaduan bangunan sejarah dana lam alam yang indah ini akan menghasilkan jepretan yang kamu mungkin tidak akan menyesalinya telah datang ke Ratu Boko.
Jam Operasional & Harga Tiket
Jam operasional di tempat wisata situs bersejarah ini mulai dari jam 06.00 hingga jam 18.00. Harga tiket masuk ke Ratu Boko terbagi atas beberapa kategori, tiket masuk orang dewasa Rp 40.000, Anak-anak (umur 3-10 tahun) Rp 20.000.
Selain itu sebaiknya menaiki kendaraan seperti motor atau mobil, untuk biaya parkir tiket motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.
Nah, itu informasi singkat dari kompleks Ratu Boko, semoga bermanfaat dan tentukan jadwal untuk datang berkunjung ya!