Obituari: Prof. Sjamsoe’oed Sadjad Bapak Benih Indonesia
- antara
VIVA – IPB kehilangan salah satu guru terbaiknya. Kabar duka tentang Prof Emeritus Sjamsoe’oed Sadjad diterima pada Kamis malam (28/4). Almarhum dikenal sebagai Bapak Benih Indonesia merupakan akademisi dan peneliti dengan bidang keahlian teknologi benih.
Prof. Sadjad lahir di Madiun pada tanggal 24 Juni 1931. Bersekolah di Sekolah Menengah Atas Budi Utomo Jakarta dan melanjutkan studi di Jurusan Pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Indonesia yang lulus pada tahun 1961.
Almarhum pernah mengikuti program pendidikan untuk staf pengajar pada tahun 1957 ke Universitas Kentucky yang merupakan program kerja sama dengan Universitas Indonesia yang bernama Kentucky Contract. Program ini juga mendapatkan bantuan dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Sadjad kemudian melanjutkan studi magisternya di Mississippi State University dan lulus pada tahun 1963 di jurusan Teknologi Benih, dengan gelar Master of Agronomy. Sadjad meraih gelar Doktor Ilmu Pertanian dengan disertasinya berjudul Kertas Merang untuk Uji Viabilitas Benih, Beberapa Penemuan dalam Bidang Teknologi Benih, dengan promotor Hari Suseno dan lulus pada tahun 1972 di IPB.
Sadjad menjadi asisten dosen untuk Prof. Ir Gunawan Satari pada tahun 1957. Diangkat sebagai staf pengajar selama setahun pada tahun 1958 atas perintah Dekan Pertanian Thoyib Hadiwidjaja. Sadjad menjadi Dekan Fakultas Pertanian IPB pada tahun 1965 sampai tahun 1966 sekaligus menjadi Kepala Laboratorium ilmu Benih 1964 pada tahun 1996.
Diangkat menjadi Guru Besar Ilmu pertanian pada tahun 1981 dan pensiun pada tahun 1996. Beliau sempat menjabat sebagai Guru Besar tetap di Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi di Surakarta dari tahun 1997 sampai tahun 2005 dan mendapatkan gelar Profesor Emeritus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1997 sampai sekarang di Fakutas Pertanian IPB.
Rektor IPB. Prof.Arif Satria mengungkapkan bahwa “Prof Sjamsoe’oed Sadjad adalah seorang tokoh yang menjadi kebanggaan IPB. Beliau bukan guru biasa, tetapi guru besar inspiratif yang benar-benar mendidik mahasiswa untuk mencintai ilmu, peduli sosial, rendah hati, dan mencintai pertanian. Beliau adalah ilmuwan yang mengembangkan ilmu benih, yang sangat penting untuk ilmu-ilmu pertanian. IPB kehilangan guru terbaiknya. Semoga spirit dan inspirasi nya tetap hidup dan membawa manfaat untuk kemaslahatan”
Selamat jalan Prof. Sadjad karya dan pengabdianmu telah menjadi semangat bagi generasi muda untuk terus membangun pertanian Indonesia.