5 Situs bersejarah Islam yang Dihancurkan Pemerintah Arab Saudi
- AP Photo/Amr Nabil)
VIVA – Situs bersejarah Islam yang dihancurkan pemerintah Arab Saudi. Kerajaan Arab Saudi sangat memperhatikan dan merawat kota Mekah yang setiap tahunnya akan dipenuhi oleh jemaah haji dari penjuru dunia ada sekitar jutaan jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah setiap tahunnya.
Bahkan demi memperluas daya tampung Masjidil Haram pemerintahan kerajaan Arab Saudi menjadikan kawasan di sekitar Mekah menjadi kawasan Megapolitan. Namun sungguh menyayat hati bila mengetahui mengakibatkan dihancurkannya sekitar 95 persen lebih warisan yang erat hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW.
Berikut beberapa situs bersejarah islam yang dihancurkan pemerintah Arab Saudi, seperti dikutip dari Channel Youtube Data Fakta sebagai berikut:
1. Kawasan Kelahiran Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW sangat dijunjung tinggi oleh umat muslim di seluruh dunia dan khususnya Arab Saudi patut berbangga, pasalnya Rasul lahir di tanah Arab. Namun sayangnya pemerintah Arab Saudi menggusur kawasan yang diduga tempat lahir Nabi Muhammad SAW demi membangun istana kepresidenan.
Perusahaan pengembang Arab Saudi yaitu Saudi Binladin Group yang dibawahi oleh kerajaan Arab Saudi mengajukan proyek yang dinilai kontroversial, bagaimana tidak proyek renovasi Masjidil Haram yang membangun kompleks moderen itu berada di lokasi yang diduga sebagai tempat lahir Nabi, proyek tersebut ditaksir menghabiskan miliaran dolar AS, agar kompleks itu bisa berdiri perpustakaan suci yang berada di atas tiang juga dihancurkan.
Kawasan itu diganti dengan stasiun kereta api untuk mengangkut para jemaah haji, begitulah sangat memilukan dan menyedihkan, mana kala sebagian besar penganut agama Islam tidak tau kawasan tersebut telah dialihfungsikan.
2. Jannatul Baqi
Situs ini juga tidak kalah penting bagi sebagian umat Muslim, situs ini merupakan area pemakaman kawasan keluarga Nabi Muhammad SAW, banyak tokoh penting yang di makanan Jannatul Baqi seperti Shafiyyah bibi dari Rasulullah, Ibrahim putra dari Nabi Muhammad, dan masih banyak lainnya termasuk putra dari Umar.
Pemerintah Arab Saudi beralasan, butuh menelan banyak biaya untuk merawat dan mengkonstruksi situs-situs yang bangunannya sudah banyak yang rusak menurut pemerintahan Arab Saudi, sangat boros bila membuang negara hanya untuk memperbaiki pemakaman Jannatul Baqi jadi mereka memilih untuk menghancurkan saja. Namun sangat ironis, mengingat tidak lama setelah memberikan alasan itu mendirikan hotel mewah dengan jam raksasa di wilayah sekitar ka'bah.
3. Rumah Khadijah
Rumah istri dari Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah juga menjadi salah satu situs yang dihancurkan, pihak pemerintah Arab Saudi tidak tanggung-tanggung melenyapkan situs-situs atau berbagai saksi sejarah Nabi Muhammad.
Namun seperti yang dijelaskan oleh Data Fakta "Perluasan Masjidil Haram harus mengorbankan rumah Khadijah dan hal yang dianggap keterlaluan bukan hanya tentang penggusurannya tapi kawsan bekas rumah yang dihuni oleh istri Nabi itu diperuntukan sebagai toilet umum."
4. Rumah yang Pernah Dihuni Rasulullah
The Gulf Institute yang berkantor pusat di Amerika Serikat, menyebutkan tentang rumah yang pernah dihuni oleh Rasulullah ikut tergusur, badan ini mengungkapkan pemerintahan Arab Saudi telah menghancurkan sebanyak 95 persen dari seluruh bangunan yang lebih usianya dari 1000 tahun di Madinah dan Mekah.
Maka wajar saja proyek perluasan Masjidil Haram yang digarap oleh pemerintahan Arab Saudi menuai pro dan kontra, sebab perluasan sekitar Ka'bah kini bermunculan pusat perbelanjaan, hotel dan gedung tinggi. Area tersebut kini terdapat komplek Jabal Umar yang terdiri atas apartemen, hotel dan menara jam tertinggi di dunia.
Namun lagi-lagi agar dapat mewujudkan proyek tersebut, kerajaan Arab Saudi harus menghancurkan benteng Ajyad yang pernah di bangun pada masa kekhalifahan Utsmaniyah, bahkan dalam kompleks ini terdapat rumah yang pernah dihuni oleh Nabi Muhammad SAW yang berubah fungsi menjadi perpustakaan.
5. Benteng Ajyad
Kekokohan benteng bersejarah di Kota Mekah sudah tidak ditemukan lagi, seperti dijelaskan dari poin-poin sebelumnya bahwa benteng Ajyad digusur untuk kepentingan proyek seperti dilansir dari Republika "Benteng Ajyad merupakan benteng yang didirikan oleh pemimpin turki usmani di kota Mekah pada masa 1775 M.
Benteng ini dibangun untuk melindungi Ka'bah dan Kota Mekah dari serangan pihak musuh, benteng tersebut meliputi 23 ribu meter persegi, akan tetapi dimusnahkan pada tahun 2002, penggusuran benteng ini guna untuk memperlancar pembangunan proyek menara jam tertinggi di dunia, yang meliputi di dalamnya hotel bintang 5, apartemen dan juga pusat perbelanjaan.
Pemusnahan benteng Ajyad yang memiliki nilai sejarah bagi umat islam banyak yang memicu protes salah satunya datang dari pemerintahan Turki, namun pemerintahan Arab Saudi tetap mengizinkan pembangunan proyek dilaksanakan, walaupun bentang itu memiliki sejarah sangat kental, tetapi banteng itu tidak termasuk dalam situs bersejarah yang dilindungi oleh UNESCO.