Doa Nabi Zakaria saat Meminta Keturunan kepada Allah SWT
- U-Report
VIVA – Doa Nabi Zakaria merupakan doa yang dibaca saat dirinya memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keturunan. Seperti yang kita ketahui bahwa keturunan atau anak menjadi salah satu yang diinginkan oleh kebanyakan orang, terutama bagi pasangan suami istri. Selain itu, kehadiran dari seorang anak juga diyakini sebagai pembuka rezeki, penghibur, pelengkap dan menjadi berkah dalam keluarga.
Seperti halnya dalam Islam sendiri, anak sangat berperan penting bagi orang tua. Anak dapat menjadi penolong orang tuanya kelak saat berada di akhirat. Seperti yang tertera dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih." (HR. Muslim).
Namun tidak semua pasangan suami istri beruntung untuk dikaruniai anak. Ada banyak dari mereka yang masih belum juga dikaruniai anak meskipun sudah lama menjalani pernikahan. Seperti halnya Nabi Zakaria yang memohon kepada Allah SWT untuk dikaruniai seorang anak. Berikut ini doa Nabi Zakaria yang dibaca saat meminta keturunan.
Doa Nabi Zakaria
Doa Nabi Zakaria merupakan doa yang dibacakannya saat meminta keturunan kepada Allah SWT. Kamu dapat membaca doa Nabi Zakaria yang tercantum di Al-Qur’an dalam surat Maryam ayat 4-6. Berikut ini bacaan doa Nabi Zakaria saat memohon untuk diberi keturunan pada Allah SWT.
“Qaala rabbi innii wahana al’azhmu minnii waisyta’ala alrra/su syayban walam akun bidu’aa-ika rabbi syaqiyyaan. wa-innii khiftu almawaaliya min waraa-ii wakaanati imra-atii ‘aaqiran fahab lii min ladunka waliyyaan. yaritsunii wayaritsu min aali ya’quuba waij’alhu rabbi radhiyyaan
Artinya: “Ia berkata “Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku (yang mewarisiku) sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.” (QS. Maryam : 4-6).
Doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria untuk diberikan keturunan oleh Allah SWT pun membuahkan hasil dengan kesabaran dan keimanannya yang sungguh kuat. Kabar gembira pun datang kepadanya melalui malaikat yang diutus Allah SWT untuk memberitahukan bahwa Nabi Zakaria akan segera dikaruniai seorang putra bernama Yahya. Seperti firman Allah SWT dalam surat Maryam ayat 7 yang berbunyi:
“yaa zakariyyaa innaa nubasysyiruka bighulaamin ismuhu yahyaa lam naj’al lahu min qablu samiyyaan.”
Artinya: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam : 7).
Nabi Zakaria yang Terkejut
Nabi Zakaria pun sangat terkejut mendengar bahwa dirinya akan segera dikaruniai anak, padahal usianya sudah menginjak usia tua. Apalagi dengan kondisi istrinya yang mandul dan kondisinya yang sudah rentan dan lemah. Lalu Nabi Zakaria mengatakan seperti yang tercantum dalam surat Maryam ayat 8 yang isinya berbunyi:
“Qaala rabbi annaa yakuunu lii ghulaamun wakaanati imra-atii ‘aaqiran waqad balaghtu mina alkibari ‘itiyyaan.”
Artinya: "Zakaria berkata: “Ya Rabbku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua." (QS. Maryam : 8).
Seperti yang kita ketahui bahwa kuasa Allah SWT memang luar biasa besar, bahkan bisa membuat Nabi Zakaria dan istrinya yang mandul bisa memiliki anak. Jika memang Allah SWT telah berkehendak atas sesuatu, makan pastilah akan terjadi. Seperti yang tertuang dalam surat Maryam ayat 9 yang isinya berbunyi:
“Qaala kadzaalika qaala rabbuka huwa ‘alayya hayyinun waqad khalaqtuka min qablu walam taku syay-aan.”
Artinya: "Allah berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali." (QS. Maryam : 9).
Buah dari Hasil Keimanannya
Doa Nabi Zakaria tersebut bisa menjadi contoh teladan bagi umat muslim bahwasanya saat dirinya memohon untuk diberi keturunan, Nabi Zakaria juga memohon kebaikan akhirat. Bukan hanya sekadar meminta anak, namun Nabi Zakaria memohon untuk dikaruniai anak yang soleh dan nantinya dapat menegakkan tiang agama dan meneruskan ajaran islam. Seperti isi doa yang terkandung dalam doa Nabi Zakaria yang berbunyi:
“Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.”
Tak hanya itu, ada juga bacaan doa yang dibaca oleh Nabi Zakaria untuk meminta keturunan yang soleh. Seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imron ayat 38 yang berbunyi:
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa'.”
Artinya: "Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." (QS. Ali Imron: 38).
Itulah doa Nabi Zakaria yang bisa dibaca bagi umat muslim yang mungkin juga ingin memohon kepada Allah SWT untuk segera dikaruniai anak. Doa-doa yang telah tertulis di atas bisa kamu baca dengan penuh keimanan dan kepercayaan akan besarnya kuasa Allah SWT. Bacakan doa-doa tersebut dengan kelembutan dan hati yang tulus agar senantiasa doa yang dibaca dapat didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kamu yang membaca dan membutuhkannya.